backup og meta

7 Cara Menghilangkan Sifat Sensitif yang Berlebihan

Beberapa orang cenderung punya perasaan dan emosi yang lebih sensitif. Hal ini membuatnya cenderung memikirkan perkataan atau tindakan orang lain secara berlebihan. Simak berbagai cara menghilangkan sifat terlalu sensitif agar pikiran Anda menjadi lebih tenang.

7 Cara Menghilangkan Sifat Sensitif yang Berlebihan

Mengapa ada orang yang punya sifat terlalu sensitif?

Beberapa orang memang terlahir dengan perasaan yang lebih sensitif dari kebanyakan individu.

Orang dengan sensitivitas tinggi atau sering disebut baperan memiliki otak yang sedikit berbeda dan mudah terpicu oleh rangsangan dari luar.

Rangsangan tersebut tidak selamanya bersifat emosional, tetapi juga mungkin berupa informasi sensorik. Hal ini membuatnya jauh lebih sensitif terhadap suara, cahaya, bahkan bau.

Mengapa hal ini dapat terjadi? Otak orang yang terlalu sensitif memiliki insula yang sangat aktif. Insula merupakan bagian otak yang berkaitan dengan persepsi terhadap hal-hal di sekitar.

Tidak heran bila karakteristik ini banyak ditemukan pada seniman dan penulis, karena berkaitan erat dengan kreativitas dan rasa empati yang tinggi.

Di saat bersamaan, orang-orang yang terlalu sensitif rentan mengalami masalah mental karena mereka sering kali kewalahan dengan perasaan mereka sendiri.

Hal ini berkaitan dengan hasil studi di dalam jurnal Personality and Individual Difference (2015).

Dalam penelitian tersebut, perasaan yang terlalu sensitif bisa dihubungkan dengan adanya gen 5-HTLPR, yang sering ditemukan pada pengidap gangguan psikologis seperti depresi.

Cara menghilangkan sifat sensitif dan baperan

pola pikir tidak bahagia sedih depresi stres pusing

Terkadang, mempunyai perasaan yang lebih sensitif dari orang lain bisa menguntungkan Anda dalam beberapa hal. Misalnya, mempunyai empati dan toleransi yang tinggi.

Meski begitu, sifat baperan juga membuat Anda lebih rentan stres. Konflik dengan teman, kritik dari atasan, dan ekspektasi tinggi dari anggota keluarga berpotensi menimbulkan stres.

Untungnya, kondisi ini dapat diatasi dengan melakukan beberapa langkah. Berikut adalah cara menghilangkan sifat sensitif dan baperan yang bisa Anda lakukan.

1. Sadari bahwa perasaan sensitif tidak salah

Langkah awal dari cara mengatasi perasaan yang terlalu sensitif ialah menyadari bahwa punya perasaan sensitif bukanlah suatu kelemahan. 

Kebanyakan orang sensitif cenderung menyalahkan diri sendiri saat merasa sedih, marah, atau kecewa. Padahal, semua emosi tersebut wajar dan manusiawi.

Menerima perasaan sendiri adalah kunci agar Anda tidak baperan dan sensitif. Ini adalah dasar penting sebelum Anda bisa mulai mengelola emosi dengan lebih sehat.

2. Pahami apa yang sedang Anda rasakan

Cobalah memahami emosi apa yang sedang Anda rasakan ketika muncul masalah atau konflik. Apakah Anda sedang merasa marah, kecewa, sedih, atau ada perasaan lainnya?

Setelah kata yang paling menggambarkan emosi Anda ditemukan, mulai telusuri penyebabnya.

Misalnya, bila Anda tersinggung dengan ucapan teman, tanyakanlah pada diri sendiri mengapa kata-kata tersebut begitu berdampak bagi Anda.

Dengan mengenali dan menerima emosi tersebut, Anda lebih siap dalam mengambil keputusan serta tidak mudah terbawa perasaan.

3. Jangan mengkritik perasaan sendiri

Salah satu hambatan yang kerap muncul ialah kebiasaan mengkritik perasaan sendiri. Mungkin Anda pernah berkata, “Seharusnya saya tidak perlu merasa sesedih atau semarah ini.”

Harus dipahami bahwa emosi atau perasaan apa pun tidak bisa dihilangkan. Setiap orang pasti akan merasakan jenis emosi, baik itu marah maupun sedih.

Ketika malah berusaha menyingkirkannya, Anda akan terbiasa berpikir bahwa marah dan sedih adalah bentuk kegagalan. Cara ini justru tidak membantu mengatasi sifat sensitif berlebihan.

4. Berikan respons dengan baik

Biasakan memberi jeda sebelum merespons situasi yang memicu emosi dan perasaan sensitif. 

Misalnya, ketika orang lain menyampaikan kritik dan komentar yang terasa menyinggung, tahan diri Anda untuk tidak memberikan respons spontan.

Tarik napas dalam-dalam dan luangkan beberapa waktu sebelum memberikan respons. Metode ini cukup efektif sebagai cara agar Anda tidak baperan dan sensitif berlebihan. 

5. Tentukan langkah yang harus diambil

manfaat menulis untuk kesehatan

Setelah Anda memahami emosi dan memberikan jeda untuk berpikir, kemudian pertimbangkan langkah apa yang ingin Anda ambil. 

Apakah Anda perlu membicarakan masalah dengan orang lain? Atau cukup mengalihkan fokus dengan aktivitas yang positif? 

Jika masih terlalu emosional, lakukan terlebih dahulu kegiatan yang membuat rileks, contohnya jalan santai menikmati udara segar, membaca buku, atau melakukan hobi.

6. Bangun pola pikir rasional dan objektif

Orang yang mudah baper sering memandang sesuatu dari sisi emosional saja. Oleh sebab itu, penting melatih diri berpikir lebih rasional dan objektif. 

Tanyakanlah pada diri sendiri, “Apakah orang lain betul-betul berniat menyakiti diri saya?” atau “Mungkinkah saya hanya salah paham?” 

Dengan begitu, Anda mampu memilah mana emosi yang perlu direspons dan mana yang bisa diabaikan. Ini menjadi cara mengatasi sifat sensitif dalam jangka panjang.

7. Kembangkan kebiasaan merawat diri

Cara menghilangkan sifat sensitif juga berkaitan dengan bagaimana Anda melakukan self-care atau kebiasaan merawat diri sendiri.

Menjaga kebersihan diri, melakukan pola makan sehat, berolahraga rutin, dan tidur cukup akan memperkuat ketahanan emosional Anda. 

Dengan memperhatikan kesehatan fisik dan mental, Anda mampu mengelola perasaan dengan lebih seimbang.

Jika dibutuhkan, Anda juga dapat meminta bantuan psikolog atau psikiater untuk mengatasi hal ini. Cari psikolog atau psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.

Kesimpulan

  • Orang yang terlalu sensitif cenderung mudah terbawa perasaan. Hal ini karena otaknya merespons rangsangan sensorik dan emosional dengan lebih kuat.
  • Meskipun mempunyai empati dan toleransi yang tinggi, terlalu sensitif atau baperan bisa memicu stres bila tidak dikelola dengan baik.
  • Sejumlah cara menghilangkan sifat sensitif berlebihan seperti mengenali emosi, berhenti menyalahkan diri sendiri, dan menerapkan perawatan diri secara menyeluruh.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Azab, M., & Hagan, E. (2017). Are you a highly sensitive person? Should you change? Psychology Today. Retrieved June 17, 2025, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/neuroscience-in-everyday-life/201707/are-you-highly-sensitive-person-should-you-change

Handler, J.K., & Hagan, E. (2018). Identifying your feelings. Psychology Today. Retrieved June 17, 2025, from https://www.psychologytoday.com/us/blog/of-art-and-science/201801/identifying-your-feelings

Taking good care of yourself. (n.d.). Mental Health America. Retrieved June 17, 2025, from https://mhanational.org/resources/taking-good-care-of-yourself/

Riess H. (2017). The Science of Empathy. Journal of patient experience, 4(2), 74–77. https://doi.org/10.1177/2374373517699267

Pluess, M., & Boniwell, I. (2015). Sensory-processing sensitivity predicts treatment response to a school-based depression prevention program: Evidence of vantage sensitivity. Personality and Individual Differences, 82, 40-45. https://doi.org/10.1016/j.paid.2015.03.011

Versi Terbaru

19/06/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.


Artikel Terkait

11 Cara Menghilangkan Stres agar Hidup Lebih Bahagia

Mengatasi Stres, Depresi, dan Kecemasan dengan Cara Tidur


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 19/06/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan