Manfaat imajinasi ternyata tidak sebatas untuk meningkatkan kreativitas. Berimajinasi membantu Anda menyelesaikan masalah, menciptakan hal-hal baru, dan mengalahkan rasa takut. Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa berimajinasi bisa membantu mengatasi stres dan kecemasan yang berlarut-larut.
Seperti apa cara kerjanya?
Apakah imajinasi dapat bantu mengatasi stres dan kecemasan?
Tim peneliti dari New York, AS, mengadakan penelitian untuk membuktikan manfaat imajinasi dalam mengatasi berbagai gangguan psikologis. Mereka hendak mengetahui apa perannya terhadap rasa takut, stres, serta gangguan kecemasan.
Berdasarkan penelitian tersebut, imajinasi ternyata punya pengaruh yang kuat terhadap badan dan pikiran. Apa yang Anda bayangkan ketika berimajinasi rupanya membuat tubuh bereaksi seolah sedang benar-benar mengalaminya.
Saat Anda membayangkan soal ujian yang sulit misalnya, badan dan pikiran Anda akan menjadi lebih sigap sehingga Anda terpacu untuk belajar lebih tekun. Hal yang sama juga berlaku ketika Anda punya fobia atau mengalami kecemasan yang berlebihan.
Terapis pun sering kali menggunakan strategi ini. Mereka melakukan terapi desensitisasi dengan menghadapkan Anda pada sesuatu yang Anda takuti, tentunya dalam situasi yang aman. Dengan cara ini, respons takut Anda perlahan-lahan akan berkurang.
Berimajinasi bisa membantu mengatasi stres dan kecemasan, sebab imajinasi ibarat peringatan awal yang membuat Anda lebih waspada. Ketika berimajinasi, Anda bisa memperkirakan apa yang harus dilakukan jika menghadapi situasi yang sebenarnya.
Hasil penelitian perihal imajinasi
Pada studi tersebut, tim peneliti membagi 68 peserta ke dalam tiga kelompok. Seluruh peserta mendapat sengatan listrik kecil yang tidak nyaman, tapi tidak menyakitkan. Pada saat yang sama, mereka diminta mendengarkan suara-suara tertentu.
Kelompok pertama diminta mendengarkan suara-suara yang membuat mereka teringat pada sengatan listrik sebelumnya. Kelompok kedua diminta membayangkan suara yang didengarkan oleh kelompok pertama.
Sementara itu, kelompok ketiga diminta membayangkan suara yang menyenangkan, misalnya kicauan burung atau rintik hujan. Setelah itu, tidak ada peserta yang diberikan sengatan listrik lagi.
Tim peneliti kemudian memindai otak peserta dengan MRI. Ternyata, bagian otak yang memproses suara aktif bersama bagian otak lain yang mengatur rasa takut dan risiko. Para peserta dari ketiga kelompok awalnya takut mendapatkan sengatan listrik lagi.
Namun, setelah peserta mendengarkan suara (kelompok 1) dan membayangkan suara (kelompok 2) berkali-kali tanpa disengat listrik, mereka akhirnya tidak takut lagi. Suara yang mereka dengar atau bayangkan membuat mereka lebih siap dan memusnahkan rasa takut.
Sementara itu, kelompok tiga yang hanya membayangkan suara menyenangkan masih takut dengan sengatan listrik. Otak mereka tidak mendapat peringatan seperti kelompok lainnya, jadi mereka lebih cemas karena tidak tahu kapan ‘bahaya’ akan datang.
Cara berimajinasi untuk mengatasi stres dan kecemasan
Semua orang bisa berimajinasi, tapi Anda membutuhkan teknik tertentu agar imajinasi tersebut dapat mengurangi stres dan rasa cemas. Dalam dunia psikologi, penggunaan imajinasi dikenal sebagai teknik pencitraan terpadu (guided imagery technique).
Ada berbagai teknik pencitraan, dan kebanyakan perlu dilakukan dengan panduan dari seorang terapis. Namun bila Anda ingin melakukannya secara mandiri, berikut contoh teknik yang dapat Anda coba:
1. Tempat yang aman
Teknik ini biasanya dilakukan dalam terapi pemusatan pikiran, termasuk meditasi. Saat merasa stres atau cemas, membayangkan tempat yang aman bisa cepat menimbulkan emosi positif pada diri Anda.
Caranya cukup sederhana. Pejamkan mata Anda dan bayangkan tempat yang paling membuat Anda merasa aman. Tempat tersebut bisa berupa lokasi di dunia nyata atau dunia khayalan, apa saja asalkan dapat memberikan ketenangan.
2. Teknik aliran cahaya
Berimajinasi dengan teknik ini tidak hanya membantu mengatasi stres dan kecemasan, tapi juga menghilangkan ingatan buruk. Caranya, carilah tempat yang sepi dan perhatikan apa yang saat ini terasa mengganggu badan atau pikiran Anda.
Fokuslah pada warna atau tekstur benda yang mengingatkan Anda pada sensasi yang mengganggu itu. Lalu, bayangkan satu warna yang memberikan rasa pulih, misalnya hijau.
Bayangkan cahaya hijau ini ada di atas kepala Anda, menyinari seluruh tubuh Anda, lalu menenggelamkan semua sensasi tak nyaman pada diri Anda.
3. Imajinasi yang menggugah
Berbeda dengan dua teknik sebelumnya, kali ini bayangkan diri Anda punya sifat-sifat yang selama ini Anda dambakan. Misalnya, bayangkan diri Anda menjadi orang yang lebih pintar, percaya diri, pemberani, atau baik hati.
Gunakan imajinasi Anda dan bayangkan semua sifat tersebut membantu Anda dalam bekerja, menjalin asmara, dan berinteraksi dengan seluruh dunia. Secara tak langsung, Anda memberikan sugesti kepada diri sendiri agar memiliki sifat-sifat tersebut.
Imajinasi merupakan kemampuan manusia yang luar biasa. Imajinasi yang berlebihan mungkin dapat membuat Anda semakin gugup. Akan tetapi, Anda juga bisa mengatasi stres dan kecemasan dengan berimajinasi secara terkendali.
Jadi, tak ada salahnya meluangkan waktu untuk berkhayal sesekali. Bayangkan hal-hal yang membuat Anda termotivasi dan bahagia. Jadikan imajinasi sebagai tempat aman saat semua hal terasa penuh tekanan.
Untuk mendapat informasi lebih lanjut terkait hal ini atau penanganan stres dan gangguan kecemasan yang tepat, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan atau psikiater. Cari psikiater terdekat dari lokasi Anda dan booking via Hello Sehat.