Jika pertolongan pada luka fisik kerap dilakukan dengan metode Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan atau P3K, seseorang yang mengalami luka batin atau kondisi yang mengganggu mental juga bisa mendapatkan pertolongan pertama yang disebut psychological first aid.
Apa itu psychological first aid?
Psychological first aid (PFA) atau pertolongan pertama psikologis adalah rangkaian tindakan yang diberikan pada seseorang untuk menguatkan kondisi psikisnya saat menghadapi peristiwa traumatis.
Peristiwa traumatis tersebut bisa berupa bencana alam, kekerasan seksual, hingga kematian orang tercinta.
Setiap orang bisa memiliki definisi yang berbeda-beda tentang peristiwa traumatis. Maka, pada suatu situasi yang sama, mungkin ada orang yang membutuhkan psychological first aid, sedangkan lainnya tidak.
Meski erat kaitannya dengan dunia psikologi, pertolongan pertama ini tidak hanya diberikan kepada orang yang menunjukkan gejala gangguan mental.
PFA juga bisa diberikan pada seseorang yang mengalami cedera serius sampai tidak mampu mengurus diri sendiri.
Tujuan psychological first aid
Tujuan pemberian PFA adalah memberikan ketenangan, keamanan, rasa terhubung, dan harapan bagi para penyintas.
Dengan diberikannya PFA, diharapkan gejala stres yang muncul usai mengalami kejadian traumatis tidak semakin memburuk.
Oleh karena itu, penting bagi pemberi psychological first aid untuk memastikan bahwa kondisi emosional dan fisiknya sendiri berada dalam kondisi stabil dan memungkinkan untuk memberi pertolongan.
Selain itu, PFA juga bertujuan untuk menilai tingkat kecemasan seseorang dan membantu mencarikan pertolongan profesional jika memang dibutuhkan.
Perlu diingat bahwa PFA bukanlah terapi atau perawatan akan kesehatan mental.
PFA merupakan upaya untuk mengurangi reaksi stres dan memberi dukungan mental bagi mereka yang terkena dampak traumatis atau kejadian darurat.
Oleh karena itu, selama mengetahui tata cara pelaksanaannya dan memiliki kondisi fisik dan mental yang memadai, siapa saja bisa menjadi pemberi PFA.
Prinsip pertama memberikan PFA adalah mengamati lingkungan sekitar penyintas. Selain itu, carilah siapa saja yang terlihat paling membutuhkan pertolongan.
Pada dasarnya, psychological first aid bisa diberikan untuk siapa saja. Namun, berikut beberapa kategori yang diutamakan untuk mendapat PFA.
Anak-anak, termasuk remaja.
Seseorang dengan disabilitas atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, termasuk lansia dan ibu hamil.
Seseorang yang berisiko mendapatkan diskriminasi atau kekerasan.
Anda mungkin tidak bisa memberikan pertolongan langsung, tetapi setidaknya Anda bisa membantu mereka mendapatkan pertolongan yang tepat.
2. Listen (dengar)
Menjadi pendengar aktif merupakan tugas utama seorang pemberi PFA. Namun, Anda mungkin perlu memulai pembicaraan terlebih dahulu.
Beberapa penyintas mungkin terlalu takut untuk berbicara. Maka dari itu, coba dengarkan dan pahamilah apa yang mereka rasakan.
Dengan menjadi pendengar aktif, Anda akan lebih memahami kondisi yang sedang dihadapi oleh penyintas dan mengetahui apa saja yang mereka butuhkan.
3. Link (Hubungkan)
Prinsip psychological first aid yang terakhir adalah membantu penyintas untuk memenuhi kebutuhan dasar atas masalah yang mereka hadapi.
Anda mungkin perlu menghubungkan penyintas dengan pemberi layanan kesehatan, anggota keluarga, atau pihak lain yang memiliki kemampuan untuk meringankan masalah yang dimilikinya.
Perlu diingat bahwa Anda mungkin hanya melakukan PFA dalam waktu yang singkat dan tidak berulang, contohnya ketika menjadi relawan di pengungsian.
Oleh karena itu, penting untuk membantu seseorang mengatasi masalahnya sendiri.
Sebagai contoh, Anda bisa memberikan kontak layanan kesehatan terdekat atau memberi tahu tempat mendapat makanan dan minuman di pengungsian.
Tata cara melakukan psychological first aid
Dalam pelaksanaannya, pertolongan pertama pada psikologi bisa dilakukan dengan mengikuti tata cara sebagai berikut.
1. Membangun komunikasi
Bukan satu hal yang mudah bagi penyintas untuk menceritakan apa yang telah mereka lalui. Oleh karena itu, penting bagi Anda untuk tidak memaksanya bercerita.
Anda bisa mencoba membangun komunikasi dengan cara tetap berada di dekatnya dan menanyakan apa kebutuhan mereka.
Dengan begitu, diharapkan para penyintas bisa merasa nyaman dengan keberadaan Anda dan mau lebih terbuka.
Tidak hanya itu, Anda mungkin juga perlu menyesuaikan cara komunikasi dengan latar belakang penyintas.
2. Mempelajari situasi
Sebelum memberikan PFA, pastikan Anda sudah mengetahui kondisi lapangan yang ada.
Pastikan Anda bisa menjawab beberapa pertanyaan berikut untuk memahami situasi yang sedang terjadi.
Peristiwa apa yang sedang terjadi dan siapa saja yang mungkin menjadi korban?
Di mana tempat untuk mendapatkan kebutuhan dasar seperti perawatan medis, makanan bersih, atau informasi tentang keberadaan anggota keluarga?
Adakah kemungkinan peristiwa krisis susulan seperti gempa bumi, banjir susulan, atau serangan dari suatu pihak?
Adakah tempat-tempat yang perlu dihindari untuk mencegah timbulnya bahaya atau kecemasan berlebih pada penyintas?
3. Melaksanakan PFA sesuai prinsip
Mengamati, mendengar, dan menghubungkan merupakan prinsip pelaksanaan psychological first aid.
Pastikan Anda telah mengamati kondisi sekitar dan mengutamakan pertolongan pada seseorang dengan gejala stres yang terlihat cukup berat.
Setelah itu, dengarkan apa yang mereka rasakan dan benar-benar butuhkan. Selanjutnya, hubungkan mereka dengan penyedia kebutuhan dan layanan mendasar terdekat.
Jika memungkinkan, pamitlah kepada para penyintas yang sempat Anda dengarkan ceritanya begitu masa pemulihan sudah berakhir.
Semua tentang psychological first aid
Diberikan pada seseorang yang pernah atau sedang melalui peristiwa traumatis seperti bencana alam.
Bukan bertujuan untuk menyembuhkan kecemasan seperti terapi, tetapi memberikan ketenangan dan rasa terhubung sehingga gejala stres bisa dikurangi.
Dilakukan dengan cara mengamati lingkungan penyintas, mendengarkan, dan menghubungkan penyintas dengan kebutuhan dasar yang mereka butuhkan.
Tidak selalu dilakukan oleh tenaga profesional.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.
Psychological First Aid: Guide for Field Workers. (2011). World Health Organization. Retrieved 31 January 2023 from https://apps.who.int/iris/bitstream/handle/10665/44615/9789241548205_eng.pdf;jsessionid=DB87D100635BD331A61717C0A7AA69FD?sequence=1.
Understanding psychological first aid. (n.d.). Retrieved 31 January 2023 from https://www.apa.org/practice/programs/dmhi/psychological-first-aid.
Psychological first aid (PFA). (2022, October 3). MN Dept. of Health. Retrieved 31 January 2023 from https://www.health.state.mn.us/communities/ep/behavioral/pfa.html.
Versi Terbaru
10/02/2023
Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri
Ditinjau secara medis olehdr. Nurul Fajriah Afiatunnisa