backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Star Syndrome, Saat Seseorang Merasa Dirinya Hebat Seperti "Bintang"

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika


Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 03/06/2022

    Star Syndrome, Saat Seseorang Merasa Dirinya Hebat Seperti "Bintang"

    Apakah Anda pernah menemukan teman yang sering haus akan pengakuan dari orang lain dan merasa sedih jika tidak mendapatkannya? Bisa jadi ini salah satu tanda dan gejala dari star syndrome.

    Apakah ini merupakan gangguan mental? Bagaimana cara mengatasinya? Simak jawabannya dalam ulasan berikut.

    Apa itu star syndrome?

    ciri orang egois narsis

    Star syndrome adalah istilah awam untuk menggambarkan seseorang yang merasa dirinya sudah amat sempurna dan lebih baik dari yang lain. Orang-orang dengan kondisi ini kerap menganggap diri mereka layaknya “bintang” yang mengagumkan dan terkenal.

    Mereka bahkan bisa saja menunjukkan sikap yang tidak wajar. Sebagai contoh, mereka tidak bisa menerima kritikan, merasa dirinya paling hebat, tidak mau kalah dengan yang lain, dan masih banyak lagi.

    Kebutuhan yang mendalam akan perhatian serta kekaguman yang berlebihan ini membuat mereka sulit berempati terhadap orang-orang di sekitarnya. Kadang kala, kondisi ini juga jadi membuat suatu hubungan menjadi tidak baik antar sesamanya.

    Orang-orang dengan star syndrome juga merasa tidak bahagia dan kecewa saat mereka tidak mendapatkan kekaguman khusus, padahal mereka yakin pantas mendapatkannya.

    Gangguan kepribadian ini lebih banyak memengaruhi laki-laki daripada perempuan serta sering dialami oleh remaja dan orang yang baru beranjak dewasa.

    Perlu diingat, meskipun beberapa anak mungkin menunjukkan gejala star syndrome, mungkin ini hanyalah sifat bawaan dari usianya saja. Bukan berarti gejala mereka akan berkembang jadi star syndrome.

    Penyebab gangguan ini memang belum diketahui pasti. Namun, dilansir dari Mayo Clinic, para ahli meyakini bahwa gaya asuh orang tua yang overprotektif, faktor genetik, dan faktor neurobiologis juga berperan dalam perkembangannya.

    Tanda dan gejala star syndrome

    menghadapi pasangan narsis

    Tanda serta gejala gangguan kepribadian ini sangatlah bervariasi, begitu juga dengan tingkat keparahannya. Berikut tanda dan gejala star syndrome.

    • Lebih mementingkan diri sendiri secara berlebihan (egois).
    • Merasa berhak menerima kekaguman yang berlebihan dari orang lain.
    • Berharap diakui sebagai bintang bahkan tanpa pencapaian apa pun.
    • Melebih-lebihkan prestasi dan bakat.
    • Selalu disibukkan dengan fantasi mengenai kesuksesan, prestasi yang cemerlang, kecantikan, atau kehidupan yang sempurna.
    • Merasa diri paling hebat, lebih unggul dari yang lain, dan hanya dapat bergaul dengan orang yang setara dengannya.
    • Memandang rendah orang lain.
    • Cenderung memanfaatkan orang lain untuk mendapatkan yang diinginkannya.
    • Ketidakmampuan untuk mengenali kebutuhan dan perasaan orang lain.
    • Memercayai bahwa orang lain merasa iri dengan kesempurnaan dirinya.
    • Berperilaku angkuh dan merasa paling benar.

    Pada saat yang bersamaan, biasanya orang dengan star syndrome juga mengalami kesulitan untuk menangani apa pun yang dianggapnya sebagai kritik.

    Maka dari itu, biasanya mereka akan menunjukkan tanda dan gejala berikut.

    • Tidak sabar atau mudah marah saat tidak menerima perlakuan khusus.
    • Mempunyai masalah interpersonal dan merasa diremehkan.
    • Kesulitan saat mengatur emosi dan amarahnya.
    • Susah beradaptasi dengan perubahan sekitar.
    • Merasa tertekan dan sering murung karena merasa tidak sempurna.

    Cara mengatasi star syndrome

    Karena termasuk gangguan mental, star syndrome memerlukan pengobatan utama berupa konseling psikologi jangka panjang.

    Dengan konseling, secara perlahan pola pikir Anda akan berubah. Lalu seiring berjalannya waktu, perubahan tersebut dapat meningkatkan kualitas kehidupan dan hubungan Anda dengan orang sekitar.

    Di samping itu, ada kemungkinan Anda juga akan menerima beberapa obat-obatan berikut ini untuk mengatasi gejala seperti depresi dan kecemasan.

    1. Antidepresan

    Obat yang dapat diresepkan untuk meringankan gejala star syndrome biasanya termasuk ke dalam golongan SSRI (selective serotonin reuptake inhibitors).

    Ini karena efek sampingnya jauh lebih ringan daripada jenis antidepresan lainnya. Contoh golongan ini yaitu fluoxetine, sertraline, dan paroxetine.

    2. Penstabil suasana hati

    Obat ini diperlukan untuk mengurangi perubahan suasana hati yang terjadi begitu cepat. Untuk itu, dokter Anda mungkin akan meresepkan lithium.

    3. Antipsikosis

    Apabila gejala star syndrome disertai gangguan halusinasi baik pada penglihatan, pendengaran, atau panca indera lainnya, obat-obatan antipsikosis dapat diberikan tergantung dari penilaian dokter.

    Terapi tidak hanya berpatokan pada obat-obatan, tapi juga terapi perilaku dan jenis terapi lainnya yang disesuaikan dengan kondisi tiap individu dan penilaian dokter.

    Tidak hanya itu, Anda juga mungkin lebih rentan untuk menyalahgunakan obat-obatan serta mengonsumsi alkohol berlebihan untuk mengatasi depresi tersebut.

    Pada beberapa kasus, star syndrome dapat menimbulkan komplikasi yang serius, seperti munculnya pikiran ingin bunuh diri, masalah kesehatan fisik, dan kesulitan membangun hubungan baik dengan orang sekitar.

    Tidak hanya itu, Anda juga mungkin lebih rentan untuk menyalahgunakan obat-obatan serta mengonsumsi alkohol secara berlebihan untuk mengatasi stres yang dialami.

    Catatan

    Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Klinik Chika Medika


    Ditulis oleh Ocha Tri Rosanti · Tanggal diperbarui 03/06/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan