Setelah melakukan pekerjaan seharian penuh, tidak jarang Anda meluangkan waktu untuk bermain media sosial atau menonton film meskipun waktu sudah lewat tengah malam. Perilaku seperti ini ternyata bisa menandakan revenge bedtime procrastination.
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Setelah melakukan pekerjaan seharian penuh, tidak jarang Anda meluangkan waktu untuk bermain media sosial atau menonton film meskipun waktu sudah lewat tengah malam. Perilaku seperti ini ternyata bisa menandakan revenge bedtime procrastination.
Meski terkesan sepele, kebiasaan ini dapat membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Simak dampak dan cara mengatasinya di sini.
Revenge bedtime procrastination (RBP) adalah perilaku seseorang yang mengorbankan waktu tidur demi bersantai dan melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukannya sepanjang hari.
Perilaku tersebut kerap menjadi bentuk balas dendam seseorang untuk mendapatkan kesenangan yang tertunda pada siang hari.
Kebanyakan orang sebenarnya menyadari bahwa tidur memang lebih baik daripada bermain media sosial, menonton film, atau melakukan hal lainnya pada malam hari.
Namun, orang-orang yang melakukan RBP menilai bahwa hanya pada waktu tersebutlah mereka memiliki kendali untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Mengutip dari laman Sleep Foundation, berikut adalah tiga tanda seseorang melakukan revenge bedtime procrastination.
Anda bisa melakukan RBP dalam dua bentuk. Pertama, saat Anda menunda waktu tidur dengan sengaja tidak berada di kasur.
Kedua, saat Anda menunda waktu tidur di tempat tidur. Seperti contohnya, saat Anda terus bermain HP sebelum tidur.
Semua orang bisa memilih untuk menunda waktu tidur. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat seseorang memiliki dorongan lebih besar untuk melakukannya.
Selain orang dewasa yang waktunya memang lebih banyak dihabiskan untuk bekerja, remaja yang mulai memiliki aktivitas padat juga mungkin melakukan RBP.
Perlu diingat bahwa keputusan untuk menunda waktu tidur berbeda dengan kesulitan tidur karena gangguan tidur.
Mengorbankan waktu tidur pada malam hari akan membuat Anda merasa lesu, mengantuk, sulit mengambil keputusan, dan sulit berkonsentrasi pada pagi hari.
Tidak hanya mengganggu produktivitas, kebiasaan tersebut juga dapat membahayakan kesehatan jika terus-menerus dilakukan.
Melansir dari situs National Public Radio, tidur akan memberikan waktu istirahat untuk sistem kardiovaskular sekaligus memperkuat kemampuan kognitif dan sistem kekebalan tubuh.
Maka, jika Anda terus mengorbankan waktu tidur, risiko munculnya penyakit kardiovaskular dapat bertambah besar. Terlebih, sistem kekebalan tubuh juga ikut melemah karenanya.
Kurang tidur juga meningkatkan risiko seseorang mengidap masalah kesehatan mental, seperti depresi.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari revenge bedtime procrastination.
Terkadang, tubuh Anda mungkin sudah menunjukkan tanda-tanda kurang tidur, misalnya melalui rasa kantuk atau kelelahan.
Namun, Anda tetap memaksakan untuk terjaga demi balas dendam terhadap hal-hal yang tidak bisa Anda lakukan pada siang hari.
Mulai sekarang, cobalah mendengarkan isyarat dari tubuh Anda dan segera penuhi kebutuhan istirahat supaya Anda tidak terjebak dalam RBP.
Penyebab utama dari revenge bedtime procrastination adalah kurangnya waktu bersantai, khususnya pada siang hari.
Solusinya, cobalah membuat jadwal kegiatan dan tentukan waktu istirahat pada siang hari.
Anda bisa menggunakan jeda waktu ini untuk bersantai, bermain media sosial, atau bahkan sekadar bermalas-malasan.
Selain jadwal kegiatan pada siang hari, buatlah jadwal untuk tidur dan bangun pada waktu yang sama setiap harinya.
Hentikan penggunaan ponsel atau perangkat elektronik lainnya setidaknya 30 menit sampai satu jam sebelum tidur.
Paparan cahaya biru dari gadget akan menurunkan hormon melatonin yang berfungsi mengatur ritme sirkadian, termasuk waktu tidur.
Sebaliknya, melatonin akan diproduksi tubuh saat Anda berada dalam kondisi gelap.
Tidak hanya meningkatkan risiko kenaikan berat badan, makan sebelum tidur juga dapat menyebabkan Anda sudah tidur.
Setelah makan, tubuh Anda membutuhkan waktu untuk memproses makanan sehingga Anda tidak bisa istirahat sepenuhnya. Maka dari itu, hindari makan 2–3 jam menjelang tidur.
Saat memasuki waktu tidur, aturlah suasana kamar Anda dengan menyesuaikan suhu, mengurangi pencahayaan, atau menyalakan diffuser.
Dengan suasana tempat tidur yang nyaman, Anda akan lebih mudah terlelap sehingga tidak tertarik untuk melakukan revenge bedtime procrastination.
Catatan
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar