Setelah melakukan pekerjaan seharian penuh, tidak jarang Anda meluangkan waktu untuk bermain media sosial atau menonton film meskipun waktu sudah lewat tengah malam. Perilaku seperti ini ternyata bisa menandakan revenge bedtime procrastination.
Meski terkesan sepele, kebiasaan ini dapat membahayakan kesehatan Anda dalam jangka panjang. Simak dampak dan cara mengatasinya di sini.
Apa itu revenge bedtime procrastination?
Revenge bedtime procrastination (RBP) adalah perilaku seseorang yang mengorbankan waktu tidur demi bersantai dan melakukan sesuatu yang tidak bisa dilakukannya sepanjang hari.
Perilaku tersebut kerap menjadi bentuk balas dendam seseorang untuk mendapatkan kesenangan yang tertunda pada siang hari.
Kebanyakan orang sebenarnya menyadari bahwa tidur memang lebih baik daripada bermain media sosial, menonton film, atau melakukan hal lainnya pada malam hari.
Namun, orang-orang yang melakukan RBP menilai bahwa hanya pada waktu tersebutlah mereka memiliki kendali untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.
Tanda dan gejala revenge bedtime procrastination
Mengutip dari laman Sleep Foundation, berikut adalah tiga tanda seseorang melakukan revenge bedtime procrastination.
- Menunda waktu tidur sehingga jam tidur yang diperoleh setiap harinya kurang.
- Tidak memiliki alasan yang jelas saat menunda untuk tidur, misalnya masalah kesehatan atau pekerjaan yang memang menuntut Anda tetap terjaga.
- Menyadari bahwa menunda tidur memiliki efek negatif.
Anda bisa melakukan RBP dalam dua bentuk. Pertama, saat Anda menunda waktu tidur dengan sengaja tidak berada di kasur.
Kedua, saat Anda menunda waktu tidur di tempat tidur. Seperti contohnya, saat Anda terus bermain HP sebelum tidur.
Penyebab revenge bedtime procrastination
Semua orang bisa memilih untuk menunda waktu tidur. Namun, beberapa kondisi berikut bisa membuat seseorang memiliki dorongan lebih besar untuk melakukannya.
- Memiliki pekerjaan dengan tingkat stres tinggi.
- Mempunyai peran sebagai orang tua.
- Memiliki pekerjaan yang menyita waktu.
Selain orang dewasa yang waktunya memang lebih banyak dihabiskan untuk bekerja, remaja yang mulai memiliki aktivitas padat juga mungkin melakukan RBP.
Perlu diingat bahwa keputusan untuk menunda waktu tidur berbeda dengan kesulitan tidur karena gangguan tidur.
Tahukah Anda?
Selain itu, terlalu lama berada di rumah sering kali membuat seseorang lupa untuk menikmati waktu istirahat yang berkualitas.
Bahaya revenge bedtime procrastination
Mengorbankan waktu tidur pada malam hari akan membuat Anda merasa lesu, mengantuk, sulit mengambil keputusan, dan sulit berkonsentrasi pada pagi hari.
Tidak hanya mengganggu produktivitas, kebiasaan tersebut juga dapat membahayakan kesehatan jika terus-menerus dilakukan.
Melansir dari situs National Public Radio, tidur akan memberikan waktu istirahat untuk sistem kardiovaskular sekaligus memperkuat kemampuan kognitif dan sistem kekebalan tubuh.
Maka, jika Anda terus mengorbankan waktu tidur, risiko munculnya penyakit kardiovaskular dapat bertambah besar. Terlebih, sistem kekebalan tubuh juga ikut melemah karenanya.
Kurang tidur juga meningkatkan risiko seseorang mengidap masalah kesehatan mental, seperti depresi.