backup og meta

Apa Itu Produktif dan Cara Meningkatkan Produktivitas

DefinisiFaktorCara meningkatkan

Produktivitas dinilai menjadi kunci dalam mencapai tujuan yang ditetapkan, baik secara individu maupun dalam pekerjaan. Namun, apakah menjadi produktif berarti Anda harus bekerja sepanjang waktu tanpa istirahat? Simak informasi berikut untuk jawabannya.

Apa Itu Produktif dan Cara Meningkatkan Produktivitas

Apa yang dimaksud produktif?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), produktif adalah kemampuan untuk menghasilkan atau mendatangkan sesuatu dalam jumlah besar atau maksimal.

Jika diterapkan dalam pekerjaan atau aktivitas sehari-hari, bisa dibilang bahwa produktif adalah kemampuan seseorang, tim, atau organisasi untuk menghasilkan sesuatu atau menyelesaikan pekerjaan secara efisien dalam jangka waktu tertentu.

Itu artinya, Anda perlu memiliki efektivitas dan efisiensi untuk menjadi produktif. Efektivitas itu sendiri mencakup kemampuan Anda menghasilkan sesuatu yang berdampak.

Sementara itu, efisien adalah kemampuan Anda menggunakan sumber daya, seperti waktu, tenaga, dan biaya seminimal mungkin tanpa mengorbankan kualitasnya.

Karena itulah, produktif berarti bukan hanya berarti menghasilkan sesuatu yang banyak, tetapi juga berkualitas.

Faktor yang memengaruhi produktivitas

Bukan hanya dari diri sendiri, produktivitas tak jarang dipengaruhi oleh lingkungan, rekan kerja, dan hal yang sering kali sulit terkontrol.

Karena itulah, penting untuk mengetahui faktor yang memengaruhi produktivitas supaya Anda bisa memaksimalkannya.

1. Tujuan yang ingin dicapai

kisah bekerja dan skizofrenia

Tanpa tujuan yang jelas, Anda mungkin kekurangan motivasi untuk memaksimalkan pekerjaan dan pemanfaatan waktu sehari-hari. Oleh karena itu, coba tanya diri Anda kembali apa yang sebenarnya Anda cari.

Dengan tujuan yang jelas, Anda akan lebih mudah untuk memetakan hal-hal yang harus diselesaikan setiap harinya.

Sebagai contoh, jika Anda memiliki tujuan mendapatkan promosi pekerjaan dalam satu tahun, Anda harus bekerja lebih disiplin dan mungkin mengambil tanggung jawab tambahan.

2. Lingkungan

Merasa punya lingkungan kerja yang toxic? Sayangnya, hal ini bisa menghambat upaya Anda untuk menjadi produktif.

Pasalnya, lingkungan kerja yang sehat, misalnya rekan kerja yang responsif dan atasan yang suportif, bisa membuat pekerjaan terasa lebih ringan sehingga Anda merasa lebih mudah mengerjakannya.

Selain dari sisi manusia, coba perhatikan meja belajar atau ruang kerja Anda. Meski ini bersifat subjektif, bekerja di ruangan dengan sirkulasi dan pencahayaan kantor yang baik dinilai meningkatkan produktivitas.

3. Kemampuan dan keterampilan

Setiap orang memiliki tingkat keahlian yang berbeda dalam mengerjakan pekerjaan. Semakin baik kemampuan Anda, baik dari segi soft skill maupun hard skill, semakin besar peluang Anda menggunakan waktu secara efektif.

Sebagai contoh, desainer grafis yang mahir menggunakan beberapa software tentu lebih produktif dibandingkan yang masih pemula.

Karena itulah, penting untuk terus mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan atau belajar mandiri.

4. Kesehatan fisik dan mental

Bukan hanya fisik, kesehatan mental penting untuk membuat Anda produktif, seperti ditunjukkan pada studi pada Applied Health Economic Health Policy (2022).

Studi tersebut menunjukkan bahwa kecemasan atau depresi bisa mengurangi produktivitas.

Oleh karena itu, jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog jika kegiatan harian Anda sudah terganggu karena stres.

Jika memungkinkan, sampaikan kecemasan Anda pada atasan atau pihak Human Resources Development (HRD) di kantor.

Cara meningkatkan produktivitas

Tidak ada kata terlambat untuk berusaha meningkatkan produktivitas. Anda bisa mencoba beberapa cara berikut untuk mencapainya.

1. Tetapkan tujuan dan prioritas yang jelas

stres kerja di rumah

Menurut University of California, Anda bisa lebih mudah menetapkan tujuan dan prioritas untuk mencapai produktivitas dengan metode SMART berikut.

  • Specific (Spesifik): tujuan harus jelas dan tidak membingungkan. Contohnya, meningkatkan penjualan produk A, bukan hanya meningkatkan penjualan.
  • Measurable (Terukur): tujuan harus bisa diukur, misalnya dengan angka atau persentase. Contohnya, meningkatkan penjualan sebesar 20%.
  • Achievable (Tercapai): tujuan harus realistis dan sesuai dengan kemampuan serta sumber daya yang tersedia.
  • Relevant (Relevan): tujuan harus sesuai dengan peran, kebutuhan, atau nilai yang sedang dijalankan.
  • Time-bound (Terikat waktu): tujuan harus memiliki batas waktu yang jelas. Sebagai contoh, menyelesaikan semua pekerjaan sebelum pukul lima sore.

2. Meminimalkan gangguan

Notifikasi ponsel, obrolan di luar konteks pekerjaan, atau kebiasaan membuka media sosial tanpa disadari bisa menghambat konsentrasi dan membuat pekerjaan membutuhkan waktu lebih lama untuk selesai.

Padahal, ketika fokus terganggu, otak mungkin membutuhkan waktu agar bisa kembali bekerja dengan ritme sebelumnya.

Kondisi ini dikenal sebagai attention residue. Oleh karena itu, coba singkirkan hal-hal yang kiranya menghambat Anda menjadi produktif.

3. Jaga kesehatan fisik dan mental

Tuntutan pekerjaan memang sering kali membuat Anda harus mengorbankan jam istirahat.

Namun, sebisa mungkin jangan melakukannya terlalu sering karena hal ini lama-kelamaan justru bisa menghambat Anda menjadi produktif.

Selain waktu istirahat yang memadai, jangan lupa untuk makan makanan bergizi dan berolahraga.

Untuk kesehatan mental, Anda bisa memanfaatkan waktu luang dengan bertemu orang tersayang atau melakukan hal menyenangkan.

4. Tingkatkan keterampilan diri

Berbekal keterampilan yang baik, Anda akan lebih mudah menyelesaikan pekerjaan dengan hasil memuaskan. Selain mengasah apa yang sudah Anda miliki, cobalah mempelajari keterampilan baru.

Kabar baiknya, saat ini sudah banyak pelatihan yang bisa diikuti secara online. Tak jarang, perusahaan memang mengadakan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerjanya. 

5. Luangkan waktu istirahat

Terlalu lama bekerja tanpa istirahat bisa membuat tubuh dan pikiran lelah yang kemudian berakhir dengan penurunan produktivitas.

Untuk mencegah hal ini, Anda bisa menerapkan metode Pomodoro, yaitu memberi jeda istirahat selama lima menit setelah bekerja selama 25 menit.

Anda bisa menggunakan waktu jeda untuk sekadar jalan-jalan ke luar ruangan, berbincang ringan dengan rekan kerja, atau membuka media sosial.

Produktivitas memang sering kali dipengaruhi oleh hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, misalnya lingkungan atau rekan kerja.

Dalam kondisi seperti ini, Anda dapat menerapkan stoikisme. Ini adalah pemahaman mengenai penerimaan terhadap hal-hal yang tidak bisa dikendalikan.

Setelah itu, Anda dapat mencoba memaksimalkan hal-hal yang memang bisa dikendalikan, misalnya kinerja Anda di tempat kerja.

Kesimpulan

  • Arti produktif adalah kemampuan menghasilkan sesuatu dalam jumlah besar pada jangka waktu tertentu, tetapi tetap berkualitas.
  • Beberapa faktor yang memengaruhi produktivitas adalah tujuan yang ingin dicapai, lingkungan, kemampuan dan keterampilan, serta kesehatan fisik dan mental.
  • Coba tingkatkan produktivitas dengan menetapkan tujuan yang jelas, menerapkan metode Pomodoro, meminimalkan gangguan, dan tetap menjaga kesehatan fisik serta mental.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sophie Leroy. (2025, January 10). School of Business. Retrieved 11 July 2025, from https://www.uwb.edu/business/faculty/sophie-leroy/attention-residue

How to write SMART goals. (n.d.). University of California | Office of The President. Retrieved 11 July 2025, from https://www.ucop.edu/local-human-resources/_files/performance-appraisal/How+to+write+SMART+Goals+v2.pdf

Optimizing workplace productivity: Effective strategies for boosting efficiency. (n.d.). Marquette University Online. Retrieved 11 July 2025, from https://online.marquette.edu/mba/blog/optimizing-workplace-productivity-strategies-boosting-efficiency

EQ in the workplace: 6 ways high EQ employees boost productivity. (n.d.). Hospitality News & Business Insights by EHL. Retrieved 11 July 2025, from https://hospitalityinsights.ehl.edu/emotional-intelligence

Top 7 crucial factors of productivity in the workplace. (2024, September 12). AFA Education Blog. Retrieved 11 July 2025, from https://afaeducation.org/blog/top-7-crucial-factors-of-productivity-in-the-workplace/

De Oliveira, C., Saka, M., Bone, L., & Jacobs, R. (2022). The role of mental health on workplace productivity: A critical review of the literature. Applied Health Economics and Health Policy21(2), 167-193. Retrieved 11 July 2025, from https://doi.org/10.1007/s40258-022-00761-w

Versi Terbaru

25/07/2025

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Hustle Culture, Budaya Gila Kerja yang Membahayakan Pekerja

Demotivasi Kerja, Saat Muncul Rasa Jenuh dengan Pekerjaan


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Diperbarui 25/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan