Meski merupakan hal yang wajar, stres bukanlah kondisi yang bisa diabaikan. Jika dibiarkan, stres berkepanjangan mungkin memicu kondisi yang disebut mental breakdown.
Dalam keadaan tersebut, perawatan rumahan sering kali tak cukup untuk mengatasinya. Lantas, apa yang harus dilakukan? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Apa artinya mental breakdown?
Mental breakdown adalah kondisi ketika seseorang mengalami periode stres yang panjang sehingga membuatnya kehilangan kemampuan untuk menjalani aktivitas sehari-hari yang biasanya dapat dilakukan dengan mudah.
Berbeda dengan stres yang hampir pernah dialami setiap orang, mental breakdown bisa disebabkan oleh pengalaman buruk di masa lalu yang dibiarkan atau tekanan eksternal yang menumpuk.
Karena itulah, kondisi ini perlu segera diatasi sebelum menimbulkan gangguan kesehatan mental yang lebih buruk, salah satunya adalah depresi.
Ciri-ciri mental breakdown

Setiap orang bisa memiliki gejala mental breakdown yang berbeda sesuai tingkat keparahannya. Secara umum, berikut adalah beberapa di antaranya.
- Kecemasan yang parah dan sulit dikendalikan.
- Perasaan putus asa atau kehilangan harapan.
- Sulit untuk fokus dan membuat keputusan.
- Menarik diri dari lingkungan.
- Perubahan nafsu makan atau pola tidur.
- Perubahan emosional yang cepat, seperti mudah marah atau sedih tanpa sebab.
- Gejala fisik, seperti sakit perut, sakit kepala, hingga nyeri tanpa sebab.
Kondisi ini mungkin disertai gejala lain yang tidak tertulis di atas. Pada kasus yang cukup parah, kondisi ini mungkin menimbulkan keinginan untuk menyakiti diri sendiri.
Jika Anda memiliki kekhawatiran tertentu terkait kondisi mental satu ini, jangan ragu untuk segera berkonsultasi dengan psikolog.
Penyebab mental breakdown
Mental breakdown bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Terkadang, kondisi ini juga muncul karena beberapa hal sekaligus.
Berikut adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan seseorang mengalami mental breakdown.
- Faktor psikologis, seperti trauma, isolasi sosial, pelecehan, atau dikucilkan.
- Perubahan drastis dalam hidup, seperti ditinggal seseorang terdekat, kehilangan pekerjaan, terlilit utang, atau perceraian.
- Tekanan dari pekerjaan atau lingkungan yang terlalu berat dan berlangsung lama.
- Faktor biologis, seperti ketidakseimbangan hormon atau cedera otak traumatis.
Setiap orang bisa memiliki kemampuan untuk mengelola stres yang berbeda. Artinya, pengalaman tertentu yang tidak menimbulkan stres bagi Anda belum tentu tidak menimbulkan stres bagi orang lain, begitu pula sebaliknya.
Cara mengatasi mental breakdown
Perawatan yang diberikan untuk mengatasi mental breakdown pada setiap orang bisa berbeda, tergantung tingkat keparahan dan kondisi orang tersebut secara umum.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi mental ini supaya tidak semakin buruk.
1. Psikoterapi

Dengan bantuan ahli kesehatan mental, Anda akan didampingi untuk lebih mengenali tentang suasana hati, perasaan, pikiran, dan perilaku saat menghadapi suatu masalah.
Pemahaman ini diharapkan dapat membantu Anda agar menjadi lebih siap dan mampu mengendalikan diri saat menghadapi sumber masalah.
Mengutip situs Mayo Clinic, terapi perilaku kognitif (CBT) adalah jenis psikoterapi yang paling sering dilakukan. CBT dapat membantu Anda mengenali pola pikir yang menyebabkan stres berkepanjangan.
Anda juga akan berlatih mengelola emosi dan menerapkan mekanisme koping yang sehat dalam menghadapi situasi yang kerap menimbulkan stres.
2. Obat-obatan
Pada dasarnya, tidak ada obat-obatan yang secara khusus bisa langsung mengatasi mental breakdown. Meski begitu, psikiater masih bisa memberikan obat sesuai gejala yang dirasakan setiap orang.
Pastikan Anda hanya minum obat-obatan berikut dengan resep dokter dan tidak menghentikan penggunaannya atas keinginan diri sendiri.
- Antidepresan untuk mengatasi depresi.
- Mood stabilizer untuk mengendalikan perubahan suasana hati yang intens.
- Antipsikotik untuk mengurangi halusinasi dan delusi.
- Anticemas untuk mengurangi gangguan kecemasan.
3. Perubahan gaya hidup
Demi mengoptimalkan hasil perawatan medis, seseorang yang mengalami gangguan kesehatan mental mungkin juga diminta untuk menerapkan gaya hidup sehat seperti berikut.
- Berhenti merokok dan minum alkohol.
- Olahraga rutin.
- Cukupi kebutuhan waktu tidur.
- Penuhi kebutuhan gizi harian.
- Lakukan sesuatu yang memberikan kebahagiaan, seperti menonton film atau melakukan hobi.
- Dapatkan dukungan dari orang-orang terdekat, seperti keluarga, teman, atau komunitas.
Menerapkan gaya hidup sehat juga merupakan cara untuk meminimalkan risiko seseorang mengalami mental breakdown.
Karena itulah, Anda bisa segera menerapkan gaya hidup seperti di atas tanpa perlu merasakan stres berat terlebih dahulu.
Kesimpulan
- Mental breakdown adalah kondisi saat seseorang kehilangan kemampuan menjalani aktivitas sehari-hari akibat stres berkepanjangan. Kondisi ini bisa memicu depresi.
- Kecemasan yang intens, perasaan putus asa, susah fokus, dan menarik diri dari lingkungan adalah beberapa gejalanya.
- Perubahan drastis dalam hidup, tekanan di tempat pekerjaan, hingga kondisi biologis bisa menjadi faktor penyebabnya.
- Kondisi ini dapat diatasi dengan psikoterapi, pemberian obat-obatan, dan perubahan gaya hidup.