Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang suka pura-pura sakit untuk mangkir dari janji atau tanggung jawabnya? Nah, bisa saja orang tersebut mengalami sindrom “pura-pura sakit” atau yang dalam dunia psikologi disebut malingering.
Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Klinik Chika Medika
Pernahkah Anda bertemu dengan seseorang yang suka pura-pura sakit untuk mangkir dari janji atau tanggung jawabnya? Nah, bisa saja orang tersebut mengalami sindrom “pura-pura sakit” atau yang dalam dunia psikologi disebut malingering.
Definisi malingering dijelaskan dalam buku Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder Fifth Edition atau lebih dikenal sebagai DSM-5.
Malingering adalah istilah untuk menggambarkan perilaku seseorang yang berpura-pura sakit dengan menunjukkan gejala gangguan mental atau fisik yang palsu maupun terlalu berlebihan.
Perilaku ini bertujuan untuk menghindari tanggung jawab dan mendapatkan keuntungan pribadi. Berikut adalah beberapa contohnya.
Para ahli tidak mengklasifikasikan malingering sebagai gangguan mental. Hal ini karena mereka yang pura-pura sakit melakukannya secara sengaja untuk tujuan tertentu.
Sebaliknya, gangguan mental akan memengaruhi fisik dan psikologis seseorang. Pasien mengalami gejalanya tanpa adanya niat untuk memanipulasi atau mencari keuntungan.
Menurut DSM-5, seseorang dicurigai melakukan perilaku malingering bila memiliki salah satu atau beberapa kombinasi ciri seperti berikut.
DSM-5 menjelaskan bahwa perilaku ini terkait dengan gangguan kepribadian antisosial atau antisocial personality disorder (ASPD).
Seorang pengidap ASPD cenderung menunjukkan perilaku tidak bertanggung jawab bahkan cenderung mengarah pada tindakan kriminal.
Penelitian lain yang diterbitkan dalam jurnal Frontiers in Psychiatry (2015) juga menjelaskan bahwa malingering kerap ditemui pada pengidap depresi mayor.
Selain kedua kondisi tersebut, berikut beberapa alasan mengapa seseorang menunjukkan perilaku berpura-pura sakit.
Tidak ada pemeriksaan khusus guna mendeteksi malingering, kecuali pemeriksaan medis bisa menunjukkan bukti bahwa pasien tersebut tidak sedang sakit.
Sementara itu, ahli kesehatan mental akan mendiagnosis kondisi ini dengan cara memberikan berbagai pertanyaan pada seseorang yang dicurigai.
Pelaku umumnya akan menunjukkan tanda dan gejala berikut selama pemeriksaan mental.
Dari berbagai pertanyaan yang dilayangkan secara terus-menerus, umumnya pelakunya akan memberikan jawaban secara tidak konsisten.
Hal inilah yang kemudian dapat menandakan bahwa orang tersebut hanya berpura-pura saja.
Tidak ada pengobatan untuk malingering, sebab ini bukanlah penyakit fisik atau gangguan mental.
Dalam ruang lingkup medis, seseorang bisa berpura-pura sakit untuk alasan tertentu, misalnya menghindari jadwal pemeriksaan rutin dengan dokter.
Berikut adalah beberapa cara yang umumnya dilakukan dokter dan tenaga medis untuk menangani pasien dengan perilaku ini.
Biarkan dan amati pelaku selama beberapa saat untuk mengekspos kepura-puraannya. Biasanya, pelaku malingering sulit mempertahankan kondisi pura-pura sakit dalam waktu yang lama.
Pelaku malingering biasanya tidak memiliki cukup pengetahuan tentang gejala penyakit yang ia “alami”. Ia pun akan kesulitan meniru reaksi yang seharusnya terjadi pada tubuhnya.
Kondisi ini dapat terdeteksi melalui pemeriksaan fisik dan tes laboratorium. Gejala yang tidak konsisten juga akan terlihat saat dokter mengecek riwayat medis orang tersebut.
Dokter atau tenaga medis akan melakukan sesi tanya-jawab dengan menanyakan beberapa pertanyaan secara bertubi-tubi dalam waktu yang cukup lama.
Hal ini akan membuat pelaku merasa kewalahan “mengarang” jawaban secara kilat. Akibatnya, ia akan memberikan jawaban yang tidak konsisten dan bertentangan dengan kondisinya.
Jika dokter mencurigai bahwa seseorang sedang berpura-pura sakit, orang tersebut mungkin akan diarahkan untuk menjalani evaluasi dengan psikolog.
Psikolog juga akan melakukan wawancara untuk mengetahui apakah seseorang memberikan jawaban yang jujur atau melebih-lebihkan kondisi sebenarnya.
Disclaimer
Hello Health Group tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar