Melamun merupakan suatu hal yang kerap dilakukan seseorang ketika tidak memikirkan apa pun. Ini sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun, jika Anda menghabiskan berjam-jam hanya untuk melamun, Anda mungkin telah melakukan maladaptive daydreaming.
Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic
Melamun merupakan suatu hal yang kerap dilakukan seseorang ketika tidak memikirkan apa pun. Ini sebenarnya merupakan hal yang wajar. Namun, jika Anda menghabiskan berjam-jam hanya untuk melamun, Anda mungkin telah melakukan maladaptive daydreaming.
Beberapa orang mungkin tidak menyadari bahwa dirinya melakukan maladaptive daydreaming. Padahal, kondisi ini bisa mengganggu produktivitas sehari-hari.
Maladaptive daydreaming atau gangguan melamun maladaptif (MD) adalah kondisi yang menyebabkan seseorang melamun secara intens.
Melamun terjadi ketika pikiran Anda terputus sejenak dari lingkungan sekitar. Lamunan biasanya terbentuk karena Anda membayangkan sesuatu yang menyenangkan atau diinginkan.
Kondisi ini bisa terjadi ketika bagian otak yang disebut korteks berada dalam mode istirahat. Korteks otak akan kembali bekerja saat Anda beraktivitas.
Pada kasus maladaptive daydreaming, Anda terdorong untuk kembali ke dalam lamunan meski sedang melakukan sesuatu. Inilah alasan mengapa MD bisa mengganggu produktivitas harian.
Lamunan seseorang dengan maladaptive daydreaming biasanya disertai dengan berbagai gejala berikut.
Tidak hanya melamun dengan pikiran kosong, seseorang dengan MD bisa menciptakan gambaran yang jelas untuk lamunannya.
Sampai saat ini, penyebab gangguan melamun maladaptif belum diketahui secara pasti.
Namun, kondisi ini diduga muncul dari keinginan melamun yang disengaja sebagai coping mechanism atau teknik untuk menghadapi stres.
Beberapa kondisi berikut juga bisa membuat seseorang menghabiskan lebih banyak waktu untuk melamun.
Keinginan untuk melamun sering kali muncul ketika seseorang benar-benar tertarik pada sesuatu, seperti film, game, atau suasana tertentu.
Pada dasarnya, melamun memang kerap digunakan sebagai salah satu cara “berlari” dari kenyataan. Akan tetapi, tentu saja pelarian ini seharusnya hanya bersifat sementara.
Kebiasan melamun memang bisa dimiliki siapa saja. Namun, beberapa gangguan mental berikut bisa meningkatkan keinginan untuk seseorang melamun sehingga menimbulkan maladaptive daydreaming.
Usia juga bisa menjadi faktor risiko pada risiko gangguan melamun. Kondisi ini lebih banyak ditemukan pada seseorang yang menginjak fase dewasa.
Belum ada metode khusus untuk mendiagnosis gangguan melamun adaptif. Namun, dokter biasanya menggunakan Maladaptive Daydreaming Scale (MDS) sebagai acuan.
MDS terdiri dari 14 pertanyaan terkait kebiasaan melamun pasien. Berikut adalah beberapa contoh pertanyaan tersebut.
Selain berbagai pertanyaan tersebut, dokter juga akan memeriksa gejala lain yang mungkin Anda alami.
Sejauh ini, gangguan melamun maladaptif memang belum dikategorikan sebagai gangguan kesehatan mental. Namun, keduanya tidak dapat dipisahkan.
Ini karena lebih dari 50% orang dengan gangguan melamun maladaptif juga memiliki gangguan mental.
Tidak ada standar pengobatan untuk menangani gangguan melamun adaptif. Namun, dokter biasanya menyarankan beberapa perawatan berikut untuk mengurangi kebiasaan melamun.
Karena kondisi ini sering kali disertai dengan gangguan mental, dokter mungkin juga memberikan Anda obat-obatan, seperti fluvoxamine sebagai antidepresan.
Gangguan melamun maladaptif merupakan kondisi yang sulit dicegah karena penyebabnya belum diketahui.
Namun, Anda bisa mengendalikan kebiasaan melamun dengan banyak hal. Salah satunya dengan cara mengisi waktu luang dengan kegiatan tertentu.
Jika hanya dilakukan sesekali, melamun bisa memberikan manfaat berupa meringankan stres dan meningkatkan kemampuan Anda untuk berimajinasi.
Namun, jika Anda tidak bisa mengendalikan keinginan untuk melamun atau bahkan merasa terganggu karenanya, tak ada salahnya mempertimbangkan untuk pergi mengunjungi psikolog.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar