backup og meta

Apakah IQ Bisa Berubah? Ini 5 Faktor yang Memengaruhinya

Apakah IQ Bisa Berubah? Ini 5 Faktor yang Memengaruhinya

IQ atau intelligence quotient merupakan istilah yang digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif seseorang, seperti kemampuan berpikir, belajar, dan mengingat. Karena kemampuan kognitif manusia bersifat dinamis, lantas apakah IQ seseorang bisa berubah?

Apakah IQ bisa berubah?

 Jika Anda pernah mendapatkan hasil tes IQ yang rendah, tak perlu khawatir. Ternyata, IQ seseorang bisa berubah.

Sebagai istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecerdasan, hasil IQ bisa dipengaruhi oleh berbagai hal, seperti genetik, asupan gizi, riwayat pendidikan, hingga kondisi kesehatan.

Ketika terjadi perubahan pada salah satu atau beberapa faktor tersebut, hasil tes IQ Anda juga bisa ikut berubah menjadi lebih tinggi atau rendah.

Itu artinya Anda bisa saja memiliki hasil tes IQ yang berbeda-beda. Jika semasa sekolah dulu Anda mendapatkan hasil tes IQ yang rendah, bisa saja kini skor Anda menjadi lebih tinggi atau sebaliknya.

Apa saja faktor yang memengaruhi hasil tes IQ?

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa memegaruhi hasil tes IQ seseorang.

1. Asupan nutrisi

Sampai saat ini belum ditemukan makanan yang bisa meningkatkan kemampuan otak secara langsung.

Namun, laman Health Harvard menyebut bahwa cara terbaik untuk menjaga fungsi otak adalah memilih makanan yang bisa melindungi jantung dan pembuluh darah. Berikut adalah beberapa jenis makanan tersebut.

  • Sayuran berdaun hijau, seperti kangkung, sawi, dan brokoli untuk membantu memperlambat penurunan fungsi kognitif.
  • Ikan berlemak, tetapi rendah merkuri, seperti salmon, lele, dan sarden untuk mengurangi risiko penyakit Alzheimer.
  • Buah beri, seperti stroberi dan blueberry untuk meningkatkan daya ingat.
  • Kacang kenari untuk meningkatkan daya ingat dan menjaga kesehatan jantung.

2. Genetik

Berbagai studi telah menunjukkan bahwa genetik memiliki peranan dalam membentuk kecerdasan dan karakteristik seseorang. Ini artinya, genetik juga menjadi faktor yang memengaruhi hasil test IQ Anda.

Walaupun begitu, belum diketahui secara pasti bagaimana genetik bisa memengaruhi kinerja otak.

Selama ini, Anda mungkin pernah mendengar bahwa kecerdasan anak diturunkan oleh ibu. Nyatanya, belum ada penelitian memadai untuk membuktikan hal tersebut.

3. Lingkungan

Sebuah studi di India (2016) menunjukkan bahwa anak-anak berusia 12–16 tahun yang tinggal di lingkungan dengan fasilitas memadai dan orang tua suportif memiliki hasil tes IQ lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak memilikinya.

Oleh karena itu, jangan heran jika hasil tes IQ seseorang bisa berubah ketika mereka pindah ke lingkungan baru, baik itu sekolah atau tempat tinggal.

Jadi, jika Anda ingin berusaha meningkatkan IQ, pastikan bahwa Anda berada di lingkungan yang mendukung Anda dalam hal tersebut.

4. Pendidikan

Tak dapat dipungkiri bahwa pendidikan memiliki peranan penting dalam membentuk kecerdasan anak.

Studi yang diterbitkan dalam jurnal Psychological Science (2018) menunjukkan bahwa mengikuti pendidikan formal selama satu tahun dapat meningkatkan skor IQ hingga lima poin.

Selain melanjutkan pendidikan formal, Anda juga bisa mengikuti seminar, kelas bahasa, atau kursus tertentu sesuai minat Anda. Pasalnya, berbagai pendidikan non-formal tersebut juga bisa memengaruhi kecerdasan.

5. Aktivitas fisik

Olahraga setelah lebaran

Faktor lain yang bisa membuat hasil tes IQ Anda bertambah adalah aktivitas fisik. Rutin berlari, berenang, basket, atau olahraga lainnya rupanya bisa meningkatkan fungsi otak.

Saat olahraga, aliran darah Anda akan menjadi lebih lancar sehingga berbagai organ vital di dalam tubuh bisa bekerja dengan baik.

Tak perlu memaksakan diri untuk mengikuti kompetisi, cukup biasakan diri Anda rutin berolahraga minimal 30 menit sehari.

6. Waktu istirahat

Ketika memiliki jadwal tes IQ, pastikan Anda mendapatkan waktu tidur yang cukup pada malam harinya. Pasalnya, tidur yang cukup akan mendukung otak untuk bekerja secara optimal. 

Saat tidur, otak akan memperkuat memori yang Anda alami sepanjang hari dan mempersiapkan diri untuk menampung informasi baru saat terbangun.

Itu artinya kebiasaan tidur larut bisa saja menjadi faktor yang mengubah hasil tes IQ Anda.

IQ merupakan sesuatu yang masih bisa diubah selama Anda melakukan penyesuaian terhadap berbagai faktor yang memengaruhinya.

Dengan begitu, jangan berkecil hati saat mendapatkan hasil tes IQ di bawah rata-rata atau menurun dari hasil sebelumnya.

Selain itu, perlu Anda ingat bahwa nilai IQ tidak bisa menjadi cara untuk menilai kecerdasan seseorang.

Pasalnya, kecerdasan bukan hanya sekedar kemampuan kognitif, tetapi juga emosional, spiritual, kreativitas, dan masih banyak lagi.

Kesimpulan

IQ merupakan suatu hal yang bisa berubah-ubah. Pasalnya, IQ seseorang bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti asupan gizi, genetik, pendidikan, aktivitas fisik, hingga lingkungan. Namun, perlu Anda ingat bahwa kecerdasan tidak bisa dilihat hanya dari hasil tes IQ.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Foods linked to better brainpower. (2021, March 6). Harvard Health. Retrieved 02 August 2024, from https://www.health.harvard.edu/healthbeat/foods-linked-to-better-brainpower.

Ritchie, S. J., & Tucker-Drob, E. M. (2018). How much does education improve intelligence? A meta-analysis. Psychological Science, 29(8), 1358-1369. Retrieved 02 August 2024, from https://doi.org/10.1177/0956797618774253.

Is intelligence determined by genetics?: MedlinePlus genetics. (n.d.). MedlinePlus – Health Information from the National Library of Medicine. Retrieved 02 August 2024, from https://medlineplus.gov/genetics/understanding/traits/intelligence/.

Singh, Y., Makharia, A., Nagarajan, A., Mishra, A., Peddisetty, S., & Chahal, D. (2016). Effect of environmental factors on intelligence quotient of children. Industrial Psychiatry Journal, 25(2), 189. Retrieved 02 August 2024, from https://doi.org/10.4103/ipj.ipj_52_16.

Oommen, A. (2014). Factors influencing intelligence quotient. Journal of Neurology & Stroke, 1(4). Retrieved 02 August 2024, from https://doi.org/10.15406/jnsk.2014.01.00023.

Plomin, R., & Deary, I. J. (2014). Genetics and intelligence differences: Five special findings. Molecular Psychiatry, 20(1), 98-108. Retrieved 02 August 2024, from https://doi.org/10.1038/mp.2014.105.

 

Versi Terbaru

12/08/2024

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

4 Pilar Stimulasi untuk Memaksimalkan Perkembangan IQ Anak

10 Ciri Anak dengan IQ Superior dan Cara Mendidik yang Tepat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 12/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan