Pernahkah Anda tanpa sengaja membuat gerakan kecil, seperti mengetukkan kuku atau tangan? Kebiasaan yang disebut fidgeting ini memang sering kali muncul ketika seseorang bosan atau merasa tidak nyaman.
Namun, dalam kondisi tertentu, fidgeting juga bisa mengindikasikan suatu kondisi psikologis yang membutuhkan penanganan secara khusus.
Apa itu fidgeting?
Fidgeting adalah melakukan gerakan kecil dengan tubuh secara berulang-ulang. Gerakan ini biasanya terjadi tanpa disadari ketika seseorang merasa tidak nyaman, bosan, atau tidak fokus.
Dengan melakukan fidgeting, seseorang akan menjadi lebih waspada atau kembali berkonsentrasi.
Selain itu, fidgeting juga bisa menjadi cara seseorang menyalurkan kegelisahan atau stres, seperti dikutip dari laman Lifespan Health System.
Pasalnya, saat fokus pada gerakan kecil tersebut, Anda akan memutuskan perhatian dari sesuatu yang menyebabkan stres.
Tentang fidget spinner
Pasalnya, mainan tersebut justru bisa membuat Anda terus bergerak secara sadar, bukan tidak disengaja.
Tanda-tanda atau bentuk fidgeting
Meski hanya gerakan kecil, fidgeting sangat mudah dikenali karena Anda melakukan hal tersebut secara berulang-ulang sehingga mungkin mengundang perhatian orang di sekitar.
Berikut adalah berbagai contoh gerakan fidgeting yang mungkin tanpa disadari pernah Anda lakukan.
- Mengetukkan jari, kaki, atau benda yang sedang dipegang, seperti pensil.
- Mengedipkan mata berkali-kali.
- Melipat dan membuka lengan secara berulang.
- Menyilang dan membuka kaki secara bergantian.
- Membuat gerakan memutar dengan jari-jari.
- Menggoyangkan badan ke kiri dan ke kanan.
Setiap orang bisa melakukan fidgeting dengan cara yang berbeda-beda, termasuk yang tidak tertulis di atas.
Jika gerakan tersebut sudah mengganggu aktivitas sehari-hari Anda, jangan ragu untuk datang ke psikolog atau psikiater.
Penyebab fidgeting
Fidgeting bisa disebabkan oleh berbagai hal, seperti rasa bosan, gelisah, atau kesulitan untuk fokus.
Selama hanya terjadi sementara dan tidak mengganggu produktivitas Anda sehari-hari, fidgeting bukanlah kondisi yang perlu dikhawatirkan.
Namun, jika kondisi ini sudah berdampak pada produktivitas harian Anda, gerakan ini mungkin bukan hanya sekedar penyalur emosi atau pengembali konsentrasi, melainkan gejala dari berbagai kondisi berikut.
1. ADHD
Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD bisa menjadi salah satu penyebab fidgeting yang tidak terkendali.
Salah satu gejala dari kondisi ini adalah gerakan yang terlalu aktif, termasuk menggerakkan bagian tubuh sewaktu-waktu secara repetitif (berulang).
Pada seseorang dengan ADHD, gerakan yang muncul biasanya memiliki tipe seperti berikut.
- Gerakan tidak terkendali dan berganti-ganti.
- Tetap bergerak meski sudah diingatkan.
- Sulit melakukan aktivitas sambil berdiam diri.
Meski lebih banyak ditemukan pada anak-anak, ADHD juga bisa terjadi pada orang dewasa.