backup og meta

Memahami Euthymia pada Penderita Bipolar

Memahami Euthymia pada Penderita Bipolar

Bipolar disorder merupakan suatu gangguan mental yang menyebabkan perubahan mood secara ekstrem. Ketika episode sedih datang, penderitanya akan merasa seperti kehilangan harapan dan kehilangan hasrat untuk menjalani aktivitas. Lalu bila episode rasa senang muncul, mereka akan merasa sangat bersemangat. Namun, ada kalanya mereka tidak mengalami keduanya. Kondisi ini disebut euthymia.

Apa itu euthymia?

Suasana euthymia merupakan istilah yang merujuk pada keadaan hati yang relatif stabil. Pada masa ini, penderita bipolar tidak mengalami episode manik atau depresi.

Saat sedang berada dalam suasana euthymic, mereka biasanya akan merasa sangat tenang. Selain itu, mereka juga lebih tahan terhadap stres.

Euthymia pada dasarnya memiliki banyak makna. Istilah ini berasal dari bahasa Yunani, yaitu kata ‘eu’ yang berarti ‘baik’ dan ‘thymos’ yang berarti ‘jiwa’ atau ‘emosi’. Kata ‘thymos’ juga mencakup empat arti yang berbeda: energi kehidupan, perasaan dan nafsu, keinginan, serta pikiran.

Democritus, filsuf Yunani, mendefinisikan istilah ini sebagai seseorang yang puas dengan apa yang sudah ada. Pada tahap ini, seseorang telah mengalami keseimbangan emosi dan dapat mengalahkan rasa takut.

Meski demikian, dalam konteks klinis, euthymia merujuk pada keadaan netral saat penderita bipolar tidak merasa terlalu bahagia atau terlalu sedih. Mereka yang mengalami bipolar disorder juga lebih mampu menjalani aktivitas sehari-hari dengan lebih baik, dibanding ketika sedang berada pada episode manik atau depresif.

Seperti apa tanda-tanda euthymia?

Tanda utama ketika suasana euthymic muncul adalah ketenangan. Anda juga akan merasa lebih senang dan antusias untuk menjalani kegiatan.

Perasaan antusias tersebut tentunya berbeda dari episode manik yang ekstrem. Antusiasme hanya akan mendorong produktivitas Anda.

Biasanya, seseorang dapat mengalami euthymia dalam dua cara, yaitu:

  • Euthymic with congruent affect, suasana euthymic di mana emosi seseorang mampu menyesuaikan dengan situasi yang sedang dialami, misalnya tertawa atau tersenyum ketika melihat sesuatu yang menyenangkan.
  • Euthymic with reactive affect, ketika seseorang mampu memberikan reaksi yang dapat berubah-ubah sesuai dengan topik yang sedang dibicarakan.  

Euthymia tidak sepenuhnya positif

Memang, sekilas euthymia bisa dikatakan sebagai fase yang baik. Orang-orang yang mengalaminya merasa bisa melakukan aktivitas seperti sediakala.

Sayangnya, menurut beberapa penelitian, euthymia masih bisa menimbulkan gangguan fungsional pada penderitanya. Hal ini diperkirakan terjadi pada 40-60% orang yang memiliki bipolar.

Suasana euthymic bisa saja mengurangi kemampuan seseorang untuk melakukan mentalisasi, yaitu memahami keadaan mental diri sendiri dan orang lain.

Mentalisasi dalam kehidupan sosial sangatlah penting. Selain menyadari keadaan sendiri, mentalisasi juga membantu manusia untuk memahami dan menafsirkan perilaku orang lain guna mengetahui tujuan dan keperluan orang tersebut.

Bila kemampuan mentalisasi terbatas, maka fungsi sosial manusia juga akan menjadi terbatas.

Selain itu, penderita bipolar mungkin masih bisa mengalami gejala gangguan kecemasan saat sedang pada keadaan euthymic. Sebuah studi tahun 2016 pernah menemukan bahwa gangguan kecemasan cukup umum dialami oleh pasien gangguan bipolar.

Pengobatan untuk bipolar tetap harus dilakukan

Mengalami fase euthymia bukan berarti Anda sembuh dari bipolar. Mengingat sifatnya yang kronis, gangguan ini akan terus ada, hanya gejalanya saja yang sedang tidak muncul.

Maka dari itu mengendalikan gejala bipolar dengan senantiasa menjalani pengobatan tetap harus dilakukan. Pengendalian gejala bipolar dapat meliputi konsumsi obat-obatan dan menjalani terapi.

Minumlah obat dengan teratur sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh dokter. Jangan melewatkan atau mengubah dosis tanpa berbicara kepada dokter terlebih dahulu.

Kemudian, lakukan terapi secara rutin. Terapi dapat mengajarkan Anda cara-cara untuk mengatasi gangguan, mengatur suasana  hati, dan mengubah cara berpikir. Beberapa terapinya bisa termasuk terapi kognitif perilaku dan psikoedukasi.

Penting juga untuk mengenali tanda-tanda dan hal-hal yang dapat menjadi pemicu munculnya episode manik atau depresi yang akan datang. Anda bisa mencatat gejala dan pemicunya agar bisa bersiap-siap di kemudian hari.

Tak hanya itu, penting bagi Anda untuk melakukan perubahan gaya hidup sehari-hari, misalnya dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat dan rutin berolahraga. Ingat, Anda tidak sendirian. Selalu sampaikan keluhan Anda atau bila ada hal-hal yang membuat Anda khawatir pada orang-orang terdekat dan dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Blumberg H. P. (2012). Euthymia, depression, and mania: what do we know about the switch?. Biological psychiatry, 71(7), 570–571. Retrieved 21 October 2021.

Aparicio, A., Santos, J. L., Jiménez-López, E., Bagney, A., Rodríguez-Jiménez, R., & Sánchez-Morla, E. M. (2017). Emotion processing and psychosocial functioning in euthymic bipolar disorder. Acta psychiatrica Scandinavica, 135(4), 339–350. Retrieved 21 October 2021.

Bipolar Disorder: Preventing Manic Episodes. (2020). Michigan Meidicine. Retrieved 22 October 2021, from https://www.uofmhealth.org/health-library/ty6584

 

Versi Terbaru

07/09/2023

Ditulis oleh Winona Katyusha

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

7 Cara Bijak untuk Menghilangkan Kebiasaan Berbohong

Spotlight Effect


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Winona Katyusha · Tanggal diperbarui 07/09/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan