backup og meta

6 Ciri-Ciri Orang yang Sedang Memendam Masalah

Ketika ada masalah, sebagian orang memilih untuk menceritakannya kepada orang terdekat atau meminta bantuan solusi. Namun, ada pula yang sengaja memendamnya. Yuk, simak ciri-ciri orang yang suka memendam masalah lewat ulasan berikut!

6 Ciri-Ciri Orang yang Sedang Memendam Masalah

Ciri-ciri orang yang memendam masalah sendiri

Dalam kehidupan, Anda akan dihadapkan dengan berbagai masalah yang bisa memicu banyak emosi dasar dalam diri, mulai dari marah, sedih, malu, hingga perasaan bersalah.

Sebagian orang bisa lebih mudah mengelola masalahnya dengan meluapkan emosinya, sedangkan yang mungkin memilih untuk menutup diri.

Padahal, tindakan ini bisa jadi bumerang bagi kesehatan mental. Nah, berikut adalah ciri-ciri orang yang memendam emosi dan masalah sendiri.

1. Jarang bercerita mengenai masalahnya

penyebab dan cara mengatasi insecure

Di lingkar pertemanan, sangat mungkin jika Anda dan teman saling bercerita. Entah itu hal-hal yang receh hingga masalah keluarga, ekonomi, dan percintaan.  

Orang menceritakan masalahnya tidak semata-mata ingin diberi solusi. Terkadang mereka hanya butuh didengar, divalidasi, atau ingin mendapatkan dukungan. 

Nah, orang yang memendam masalahnya sangat mungkin menyimpan keluh-kesahnya rapat-rapat karena beragam alasan.

Alasannya bisa karena mereka tidak ingin membebani orang lain dengan permasalahannya, dianggap lemah, atau takut dihakimi.

Mereka selalu menjaga percakapan tetap di permukaan dengan hanya membahas hal-hal ringan seperti cuaca, pekerjaan, atau akhir pekan. 

2. Tampak “kuat” dari luar

Banyak yang beranggapan bahwa menunjukkan emosi adalah tanda kelemahan. Anggapan ini merupakan efek dari toxic masculinity yang terjadi pada banyak pria.

Toxic masculinity sendiri merupakan tekanan sosial yang membuat pria harus selalu terlihat kuat, tidak boleh menangis, atau mengaku kesulitan.

Pada akhirnya, ini bisa membuat seseorang berusaha menampilkan dirinya sebagai sosok yang kuat dan stabil. 

Ciri-ciri yang ditunjukkan orang yang memendam masalah ini sebenarnya berbanding terbalik dengan kenyataannya.

Mereka bisa jadi merasa rendah diri (inferiority complex), terus gelisah, dan ketakutan tanpa tahu bagaimana cara mengungkapkannya. 

3. Menghindari topik yang bersifat emosional

Ciri-ciri orang yang memendam masalah adalah menghindari topik yang terlalu pribadi atau emosional dan akan segera mengalihkan pembicaraan jika mulai terasa terlalu dalam.

Bukan hanya karena tidak nyaman untuk terbuka, mereka juga takut dianggap lemah. Perasaan ini mungkin berakar dari pengalaman buruk di masa lalu.

Mungkin ada momen ketika mereka merasa disepelekan oleh orang di sekitarnya. Ketimbang mengalami hal yang sama, mereka lebih memilih untuk memendam emosinya.

4. Mengalami masalah fisik yang penyebabnya tidak jelas

Ciri-ciri orang yang memendam masalah ini muncul akibat emosi yang terus dipendam. Akibatnya, akan timbul gejala fisik yang tidak diketahui penyebab pastinya.

Berikut adalah beberapa contohnya.

  • Sakit kepala atau nyeri punggung tanpa sebab medis jelas, yang sebenarnya berasal dari stres atau tekanan batin.
  • Susah tidur hingga insomnia atau malah sebaliknya, tidur jauh lebih banyak dibandingkan durasi tidur normal per hari.
  • Perubahan berat badan secara drastis karena nafsu makan yang berubah akibat beban emosional.
  • Tubuh terasa lelah terus-menerus meski sudah tidur cukup. Ini terjadi karena tekanan emosional yang menumpuk.

5. Sering cemas dan marah tiba-tiba

Tekanan emosional yang dipendam di dalam diri bisa membuat mereka merasa seperti selalu harus waspada walaupun sebenarnya tidak ada bahaya nyata.

Kecemasan yang selalu menghantui ini membuat ambang stres mereka jadi rendah. Akibatnya, mereka bisa tiba-tiba marah tanpa penyebab yang jelas. 

Melansir Fuller Life Family Therapy, otak sering menggunakan kemarahan sebagai cara untuk menutupi rasa sakit emosional yang dialami seseorang. 

Kemarahan dijadikan mekanisme perlindungan diri dari rasa terluka atau masalah yang sulit diungkapkan. 

Jadi, ketika Anda mendapati seseorang mudah marah atau tersinggung, itu bisa jadi bukan hanya soal emosi negatif itu sendiri.

Bisa jadi ini adalah tanda dari rasa sakit yang lebih dalam. Ciri-ciri orang yang memendam masalah sendiri inilah yang paling mudah terlihat ketimbang ciri lainnya. 

6. Menarik diri dan memilih sibuk

Terakhir, ciri orang yang memendam emosi adalah cenderung menarik diri dari interaksi sosial. Mereka bisa jadi menghindari acara teman, tidak aktif di obrolan grup, dan lebih memilih menyendiri. 

Perlu Anda ketahui bahwa tindakan ini merupakan bentuk emotional avoidance atau penghindaran ketika menghadapi tekanan batin.

Jika tidak menarik diri, mereka mungkin memilih untuk menyibukkan diri. Tujuannya bukan untuk meningkatkan produktivitas, melainkan strategi untuk menghindari perasaan yang sulit. 

Pentingnya tahu ciri-ciri orang yang memendam masalah

Masalah berkaitan dengan respons emosi dalam diri. Jadi, memendam masalah berarti Anda juga memendam emosi. Padahal, emosi seharusnya diekspresikan dengan cara yang sehat.

Anda perlu mengenali emosi, menerimanya, dan mengekspresikannya dengan cara yang sehat. Lewat tahapan tersebut, barulah Anda bisa mencari akar penyebab dari kemunculan emosi dan mencari solusinya.

Emosi juga bukan untuk ditolak. Efeknya sama seperti bahaya memendam emosi, yaitu membuat Anda meledak-ledak, lelah secara mental, dan sulit membangun hubungan yang sehat. 

Anda perlu belajar untuk meregulasi emosi agar kesehatan mental tetap terjaga dan Anda bisa menjalani hidup dengan lebih bahagia. 

Mempelajari ciri-ciri orang yang memendam masalah bisa menjadi wawasan penting, baik untuk diri Anda maupun orang yang Anda sayangi.

Dengan mengenali ciri-ciri tersebut, Anda bisa menjadi lebih peka dan tahu kapan waktunya untuk mencari bantuan profesional, seperti psikolog.

Anda pun bisa mendukung teman, kerabat, keluarga, maupun pasangan yang suka memendam emosinya untuk konseling ke psikolog supaya bisa mengelola emosinya dengan lebih baik.

Kesimpulan

  • Ciri-ciri orang yang memendam masalah antara lain jarang bercerita mengenai masalahnya, tampak kuat dari luar, menghindari topik yang bersifat emosional, dan sering cemas tiba-tiba.
  • Mereka mungkin juga mengalami masalah fisik yang penyebabnya tidak jelas, yang sebenarnya berasal dari stres atau tekanan batin.
  • Memendam masalah artinya memendam emosi, padahal emosi perlu diungkapkan dengan cara yang sehat. Jika merasa kesulitan menghadapi masalah seorang diri, Anda dapat meminta bantuan orang terdekat maupun tenaga profesional, seperti psikolog.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cleveland Clinic Staff. (2023, December 21). Emotions: How To Express What You Feel. Cleveland Clinic.  Retrieved 23 June, 2025, from https://health.clevelandclinic.org/emotions

Fuller Life Family Therapy. (2017, July 24). How the Brain Uses Anger to Hide Pain. Fuller Life Family Therapy Institute.   Retrieved 23 June, 2025, from https://fullerlifefamilytherapy.org/how-the-brain-uses-anger-to-hide-pain/

Holland‑Pearse, T. (n.d.). Stuck in stoicism: How bottled-up emotions can lead to anxiety. Counselling Directory. Retrieved 23 June, 2025, from https://www.counselling-directory.org.uk/memberarticles/stuck-in-stoicism-how-bottled-up-emotions-can-lead-to-anxiety

Emotional Processing Therapy. (n.d.). Is it possible to bottle up emotions? Emotional Processing Therapy. Retrieved 23 June, 2025, from https://emotionalprocessing.org/is-it-possible-to-bottle-up-emotions/

Holland‑Pearse, T. (n.d.). Stuck in stoicism: How bottled-up emotions can lead to anxiety. Counselling Directory. Retrieved 23 June, 2025, from https://www.counselling-directory.org.uk/memberarticles/stuck-in-stoicism-how-bottled-up-emotions-can-lead-to-anxiety

University of Oklahoma Health Sciences Center. (2024, September 6). Emotional Avoidance and Mental Well‑being. OUHSC Student Wellness. Retrieved 23 June, 2025, from https://students.ouhsc.edu/news/articles/emotional-avoidance-and-mental-well-being 

American Psychological Association. . Avoidance coping. In APA Dictionary of Psychology. Retrieved 23 June, 2025, from https://dictionary.apa.org/avoidance-coping 

Versi Terbaru

10/07/2025

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi.

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Kapan Anda Harus ke Psikolog? Cek 5 Tandanya di Sini

Terapi Online, Apakah Efektif Atasi Masalah Mental?


Ditinjau oleh Ririn Nur Abdiah Bahar, S.Psi., M.Psi. · Psikologi · None · Ditulis oleh Aprinda Puji · Diperbarui 10/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan