backup og meta

Tak Selalu Negatif, Ini 5 Manfaat Bermain Video Game

Tak Selalu Negatif, Ini 5 Manfaat Bermain Video Game

Maraknya game online sekarang ini membuat banyak orang menghabiskan waktu berjam-jam untuk menatap layar gadget. Namun, tahukah Anda bahwa bermain video game sebenarnya memberikan manfaat bagi kesehatan?

Ragam manfaat bermain video game

Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa bermain video game dapat memengaruhi fungsi otak dan menyebabkan perubahan pada bagian tertentu di dalam otak.

Hal tersebut berpotensi menyebabkan perubahan mental hingga perilaku yang mengarah pada sesuatu yang positif.

Apa sajakah manfaat dari main game untuk kesehatan? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini.

1. Meningkatkan fokus dan kemampuan berpikir

empati anak

Sebuah studi dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience (2017) merangkum hasil 116 penelitian ilmiah untuk mengetahui cara game mengubah otak pemainnya.

Diketahui bahwa game tidak mampu hanya mengubah cara kerja otak, tetapi juga strukturnya.

Orang yang bermain video game mempunyai tingkat fokus dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi dibandingkan dengan orang yang tidak memainkannya.

2. Melatih kemampuan visuospasial

Dalam penelitian yang sama, diketahui juga bahwa video game bisa meningkatkan ukuran dan bagian otak yang bertanggung jawab atas kemampuan visuospasial.

Visuospasial adalah kemampuan otak untuk memahami jarak dan ruang dari penglihatan mata, seperti memperkirakan jarak, membedakan bentuk dan warna, hingga menempatkan benda.

Para gamer juga mengalami pembesaran ukuran pada area hipokampus kanan, yang menjadi tempat terbentuknya memori jangka panjang di dalam otak.

3. Menjaga kesehatan mental

Bermain game dengan alur cerita dan teka-teki yang menarik dapat memberikan pengalaman menyenangkan sehingga membantu mengurangi stres dan kecemasan.

United Nations Western Europe telah melakukan survei terhadap sekitar 13.000 gamer dari 12 negara berkaitan dengan manfaat bermain game untuk menjaga kesehatan mental.

Hasilnya, diketahui bahwa main video game dapat membantu meredakan stres, melawan isolasi, dan membantu pemainnya dalam menghadapi tantangan sehari-hari.

4. Mengasah kreativitas

Penelitian yang dimuat dalam Creativity Research Journal (2019) menemukan hubungan antara genre video game tertentu dengan tingkat kreativitas seseorang.

Studi ini melibatkan 352 mahasiswa yang bermain game Minecraft dengan atau tanpa instruksi, memainkan game balapan, dan menonton acara televisi.

Hasilnya, partisipan yang memainkan Minecraft tanpa instruksi memiliki kreativitas paling tinggi karena diberikan kebebasan paling besar untuk berpikir sendiri selama bermain.

5. Menambah pengetahuan

Manfaat bermain game yang selanjutnya yakni sebagai sarana untuk menambah ilmu pengetahuan.

Melalui alur cerita dalam video game, pemain bisa memperoleh informasi baru tentang sejarah, sains, matematika, dan berbagai topik lainnya dengan cara yang menyenangkan.

Konten game yang berbahasa Inggris juga membantu pemain, khususnya yang bukan penutur asli, dalam memperluas kosakata dan mempertajam kemampuan berbahasanya.

Bahaya bermain game secara berlebihan

kecanduan game online

Tanpa batasan yang jelas, orang yang memainkan game dapat mengalami kecanduan. Para ahli menyatakan bahwa kecanduan game bisa menimbulkan masalah kesehatan tertentu.

Otak pecandu game diketahui mengalami perubahan pada sistem reward, yakni struktur saraf yang berkaitan dengan perasaan senang, pembelajaran, dan motivasi.

Para peneliti dari Melbourne Neuropsychiatry Center membandingkan fungsi otak pada remaja laki-laki yang didiagnosis mengalami internet gaming disorder dengan mereka yang tidak.

Hasilnya, peneliti menemukan adanya peningkatan koordinasi antara area korteks prefrontal dorsolateral dan cabang temporoparietal pada otak.

Perubahan otak ini umumnya ditemukan pada pengidap skizofrenia, sindrom Down, autisme, dan orang dengan kontrol impuls yang buruk.

Apa itu internet gaming disorder?

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), internet gaming disorder adalah ketidakmampuan untuk mengontrol penggunaan game, khususnya game online, sehingga bisa menyebabkan kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari.

Tips mencegah kecanduan game

main game

Game memang bak pisau bermata dua. Di satu sisi Anda mungkin mendapatkan manfaat dari bermain game, tetapi bermain game tanpa tahu batasan justru bisa mendatangkan mudarat.

Untuk mencegah dampak buruk kecanduan, berikut ini beberapa cara yang dapat Anda coba.

  • Buat skala prioritas. Kunci utama dalam memulai segala sesuatu ialah skala prioritas. Ketika sudah tahu mana hal penting dan yang bukan, maka akan lebih mudah bagi Anda untuk tidak bermain game secara berlebihan.
  • Tentukan batas waktu bermain game. Tentukan berapa lama durasi dan kapan waktu yang tepat untuk main game. American Academy of Pediatrics menyarankan waktu bermain game untuk anak-anak perlu dibatasi hanya 1–2 jam per hari.
  • Lakukan kegiatan produktif. Menyibukkan diri dengan aktivitas lain, misalnya bermain dengan teman sebaya, jalan-jalan di taman, atau olahraga, bisa mengalihkan pikiran dari keinginan untuk memainkan video game.
  • Berikan hadiah untuk diri sendiri. Mengapresiasi diri yang dapat menahan untuk tidak bermain game bisa dilakukan dengan membeli hadiah, seperti mainan untuk anak-anak maupun makan di restoran favorit untuk orang dewasa.

Kecanduan game bukanlah perkara sepele. WHO pun telah menetapkan kecanduan game online alias internet gaming disorder (IGD) sebagai gangguan mental.

Jika diri Anda sendiri, anak Anda, atau seseorang yang Anda kenal sudah berada dalam tahap ini, jangan ragu untuk meminta bantuan dari psikolog atau psikiater.

Konsultasi dengan ahli kesehatan mental bisa membantu pecandu game menemukan kembali keseimbangan dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

Kesimpulan

  • Bermain video game punya beberapa manfaat, seperti meningkatkan fokus, mengurangi stres, mengasah kreativitas, hingga memperluas pengetahuan.
  • Bak pisau bermata dua, bermain game secara berlebihan bisa menimbulkan kecanduan.
  • Untuk mencegah kecanduan game, cobalah membuat skala prioritas, membatasi waktu bermain game, dan mengalihkannya dengan kegiatan produktif.
  • Jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog atau psikiater bila dampak kecanduan ini sudah mengganggu kehidupan sehari-hari.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Are video games good for you? (2023). Cleveland Clinic. Retrieved May 3, 2024, from https://health.clevelandclinic.org/are-video-games-good-for-you

Video games and mental health: A surprising ally. (2023). United Nations Western Europe. Retrieved May 3, 2024, from https://unric.org/en/video-games-and-mental-health-a-surprising-ally/

Video gaming may be associated with better cognitive performance in children. (2023). National Institutes of Health. Retrieved May 3, 2024, from https://www.nih.gov/news-events/news-releases/video-gaming-may-be-associated-better-cognitive-performance-children

Addictive behaviours: Gaming disorder. (2020). World Health Organization. Retrieved May 3, 2024, from https://www.who.int/news-room/questions-and-answers/item/addictive-behaviours-gaming-disorder

Blanco-Herrera, J. A., Gentile, D. A., & Rokkum, J. N. (2019). Video games can increase creativity, but with caveats. Creativity Research Journal, 31(2), 119-131. https://doi.org/10.1080/10400419.2019.1594524

Palaus, M., Marron, E. M., Viejo-Sobera, R., & Redolar-Ripoll, D. (2017). Neural Basis of Video Gaming: A Systematic Review. Frontiers in human neuroscience, 11, 248. https://doi.org/10.3389/fnhum.2017.00248

Hong, S. B., Zalesky, A., Cocchi, L., Fornito, A., Choi, E. J., Kim, H. H., Suh, J. E., Kim, C. D., Kim, J. W., & Yi, S. H. (2013). Decreased functional brain connectivity in adolescents with internet addiction. PloS one, 8(2), e57831. https://doi.org/10.1371/journal.pone.0057831

Versi Terbaru

13/05/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Apakah Main Video Games Tingkatkan Risiko ADHD pada Anak?

8 Pilihan Permainan untuk Anak SD yang Bermanfaat


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/05/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan