backup og meta

Bahaya Ngelem, dari Kerusakan Otak hingga Kematian

Bahaya Ngelem, dari Kerusakan Otak hingga Kematian

Beberapa dari Anda mungkin sudah tidak asing dengan istilah ngelem. Ini merupakan salah satu bentuk penyalahgunaan lem menjadi “pengganti” obat narkotika.

Salah satu hal yang membuat fenomena ngelem begitu mengkhawatirkan adalah bagaimana kebiasaan ini cukup banyak ditemukan di kalangan remaja. Tidak hanya merugikan kesehatan, kebiasaan ini pun bisa berakibat fatal.

Apa itu yang dimaksud ngelem?

Ngelem atau glue sniffing adalah kebiasaan seseorang untuk menghirup atau mencium berbagai bahan yang mengandung pelarut yang mudah menguap (inhalan), seperti lem, tip-ex, bensin, dan sebagainya.

Lem yang terhirup tersebut telah terbukti mengandung lysergic acid diethylamide (LSD).

LSD termasuk dalam salah satu jenis narkotika yang dapat memicu peningkatan jumlah serotonin serta dopamin dalam tubuh sehingga menimbulkan efek halusinasi.

Ciri-ciri orang ngelem

masturbasi berapa kali yang menandakan kecanduan

Berikut ini adalah beberapa tanda seseorang kecanduan ngelem.

  • Keluar bau lem dari tubuh.
  • Mata merah dan berair.
  • Hidung sering meler atau mimisan.
  • Iritasi di sekitar hidung atau mulut.
  • Mudah cemas atau gelisah.
  • Perubahan perilaku secara mendadak.
  • Kebersihan dan perawatan tubuh yang buruk.
  • Penurunan nafsu makan dan berat badan.
  • Perubahan perilaku, terutama bersikap apatis.
  • Sering mengucapkan kata-kata tidak jelas atau sulit dimengerti.

Seseorang yang suka ngelem umumnya juga suka menyimpan lem atau produk lain yang mengandung inhalan di rumah atau bahkan ketika bepergian.

Apa efek buruk dari ngelem?

Beberapa orang yang suka ngelem mengaku bahwa kegiatan ini bisa memberikan efek euforia atau kebahagiaan.

Namun, perlu diingat bahwa ngelem bisa membuat tubuh terkontaminasi narkotika sehingga menimbulkan dampak yang buruk.

Berikut adalah beberapa bahaya yang bisa ditimbulkan dari kebiasaan ngelem.

1. Gangguan pernapasan

Pada penelitian yang yang diterbitkan dalam Journal of Nepal Medical Association, seorang pria berusia 19 tahun mengaku sering merasakan nyeri dada sebelah kanan setelah rutin ngelem selama beberapa tahun.

Setelah ditelusuri, nyeri tersebut rupanya disebabkan oleh pneumotoraks. Kondisi ini diduga bisa terjadi karena proses mengendus saat ngelem dapat menyebabkan trauma pada paru-paru.

2. Kerusakan otak

Inhalan pada umumnya juga mengandung zat yang dikenal dengan toluena dan naftalena.

Kedua zat ini diketahui dapat merusak selubung mielin sehingga menyebabkan gangguan fungsi otak untuk menangkap berbagai sinyal dalam tubuh.

Kerusakan otak karena ngelem biasanya ditandai dengan gejala gangguan neurologis seperti linglung, gangguan koordinasi, dan penurunan fungsi indra tubuh.

3. Gagal ginjal

penyebab gagal ginjal kronis

Efek lainnya dari mabuk lem yang tidak boleh disepelekan adalah gagal ginjal. Kerusakan ginjal ini disebabkan oleh zat toluena yang juga ditemukan dalam lem.

Paparan toluena dalam jangka panjang bisa menyebabkan penyumbatan aliran darah ke ginjal sehingga menimbulkan kerusakan.

Selain itu, toluena juga bisa membuat tubuh kehilangan cairan lebih cepat sehingga ginjal harus bekerja lebih keras untuk mencegah dehidrasi.

4. Aritmia

Sebuah buku berjudul Clinical Biochemistry Metabolic and Clinical Aspect menyebutkan bahwa kebiasaan ngelem dapat meningkatkan kepekaan otot jantung terhadap katekolamin sehingga menyebabkan aritmia.

Aritmia sendiri merupakan gangguan detak jantung yang tidak teratur. Jika dibiarkan, kondisi ini bahkan bisa menyebabkan kematian.

Kematian mendadak setelah ngelem dikenal dengan istilah sudden sniffing death syndrome (SSDS).

Cara mengatasi kebiasaan ngelem

Kecanduan ngelem akan diobati sesuai dengan dampak fisik yang ditimbulkan. Seseorang yang mengalami gangguan pernapasan tentu akan menerima pengobatan yang berbeda dengan seseorang yang mengalami aritmia.

Sebelum melakukan perawatan, dokter bisa melakukan tes neurologis untuk mengetahui ada-tidaknya masalah pada otak.

Selain mengatasi masalah yang ditimbulkan, perawatan pada seseorang yang suka ngelem juga dilakukan untuk menghentikan kebiasaan tersebut.

Untuk mengatasi kecanduan ngelem, seseorang perlu mengikuti konsultasi dengan psikolog atau bahkan menjalani rehabilitasi.

Cara mencegah kecanduan ngelem

Karena harganya yang murah dan mudah didapatkan, ngelem memang kerap menjadi opsi pengganti narkotika, khususnya pada kalangan remaja.

Hal inilah yang membuat peran orang tua menjadi cukup besar untuk mencegah anak-anak terlibat dalam kebiasaan ngelem.

Sebagai orang tua, peran utama Anda adalah mengajarkan kepada anak tentang bahaya narkotika dan mengingatkan anak-anak untuk memilih lingkungan pergaulan.

Pasalnya, beberapa anak muda mungkin mencoba ngelem karena dipaksa oleh teman-temannya.

Rasa ingin tahu pada remaja yang cukup tinggi juga membuat mereka lebih mudah terpengaruh ajakan tersebut.

Semua tentang ngelem

  • Lem mengandung lysergic acid diethylamide sehingga bisa menyebabkan halusinasi.
  • Fenomena ngelem lebih banyak ditemukan pada remaja.
  • Ditandai dengan iritasi di sekitar hidung dan mulut, badan bau lem, hingga hidung sering meler atau mimisan.
  • Dapat menyebabkan gangguan pernapasan, aritmia, kerusakan otak, hingga gagal ginjal.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Mishra, D. R., Bhatta, N., Bista, B., Koirala, P., & Ghimire, R. (2018). Air due to glue: Spontaneous pneumothorax in a young adult with glue sniffing. Journal of Nepal Medical Association56(210), 621-624. Retrieved 31 October 2023 from https://doi.org/10.31729/jnma.3530.

Inhalant abuse: Signs, symptoms & treatment. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 31 October 2023 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/15742-inhalant-abuse.

Budiono, A., Wantouw, B., & Satiawati, L. (2015). Pengaruh lysergic acid diethylamide Yang TERDAPAT PADA Lem eha-bond TERHADAP KUALITAS spermatozoa WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus). Jurnal e-Biomedik3(3). Retrieved 31 October 2023 from https://doi.org/10.35790/ebm.3.3.2015.9361.

Saadabadi, A., Hwang, K. A. (2023). Lysergic acid diethylamide (LSD). StatPearls Publishing. Retrieved 31 October 2023 from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482407/.

James, W. D. (2014). Clinical biochemistry metabolic and clinical aspect. Churchill Livingstone. Retrieved 31 October 2023 from https://doi.org/10.1016/B978-0-7020-5140-1.00040-7.

Yurtseven, A., Türksoylu, M., Yazıcı, P., Karapınar, B., & Saz, E. U. (2018). A `glue sniffer` teenager with anuric renal failure and hepatitis. The Turkish Journal of Pediatrics60(2), 206. Retrieved 31 October 2023 from https://doi.org/10.24953/turkjped.2018.02.016.

Versi Terbaru

06/11/2023

Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Seperti Apa Rasanya Mabuk Alkohol? Kenali 7 Tahapannya

Awas, Ini Bahaya Mabuk-mabukan Dengan Menenggak Hand Sanitizer


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 06/11/2023

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan