backup og meta

7 Masalah Serius yang Terjadi Akibat Kecanduan Seks

7 Masalah Serius yang Terjadi Akibat Kecanduan Seks

Kecanduan seks merupakan jenis kecanduan serius yang harus mendapat perhatian khusus. Ada banyak dampak negatif yang muncul dalam kehidupan bila Anda memilikinya. Berikut ini adalah beberapa akibat kecanduan seks yang perlu diperhatikan.

Akibat kecanduan seks yang perlu diperhatikan

Kecanduan seks adalah kondisi saat seseorang tidak mampu mengontrol perilaku seksualnya. Pikiran pecandu akan dipenuhi tentang hal-hal berbau seks yang tak bisa dilepaskan. 

Akibatnya, orang yang kecanduan seks kerap melakukan berbagai perilaku tidak wajar seputar hubungan intim meski sudah tahu ada konsekuensinya.

Beberapa efek negatif dari kecanduan seks yang perlu Anda perhatikan adalah sebagai berikut.

1. Terkena penyakit kelamin

penyakit kelamin paling berbahaya

Seseorang yang kecanduan seks lebih berisiko mengalami penyakit kelamin, terutama HIV/AIDS, gonore, dan sifilis. Penyakit ini dapat memengaruhi pria maupun wanita.

Pecandu seks kerap kali bergonti-ganti pasangan tanpa memedulikan kesehatan pasangannya.

Untuk memenuhi keinginannya tersebut, mereka mungkin juga melakukan kegiatan yang berisiko, misalnya sering berhubungan dengan pekerja seks komersial.

2. Kehamilan yang tidak diharapkan

Wanita yang kecanduan seks juga sangat berisiko mengalami kehamilan yang tidak diharapkan. 

Tentu saja, bila kehamilan tidak direncanakan dan diharapkan, kondisi ini bisa berdampak buruk bagi kesehatan ibu hamil dan janin di dalam kandungannya.

3. Penurunan produktivitas

Pecandu seks juga cenderung tidak produktif. Ini karena mereka akan menghabiskan sebagian besar waktunya untuk terlibat dalam kegiatan yang berbau seks.

Pikiran dan dorongan tentang seks juga membuat merea sulit berkonsentrasi pada pekerjaan. Akibatnya, performa kerja menurun, tugas-tugas terbengkalai, dan potensi pengembangan karier terhambat.

Tahukah Anda?

Kriteria kecanduan seks tidak secara resmi tercantum dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, Fifth Edition (DSM-5). Istilah lain untuk gangguan ini adalah compulsive sexual behavior, hiperseksualitas, nymphomania pada wanita, dan satyriasis pada pria.

4. Kecenderungan menyendiri

Orang yang kecanduan seks sering mengalami isolasi sosial. Mereka lebih memilih menyendiri dan mengabaikan hubungan dengan orang di sekitar untuk memenuhi hasrat seksualnya.

Kondisi ini membuat hubungan dengan keluarga, teman, dan rekan kerja makin memburuk. Ini karena yang ada di dalam pikirannya hanyalah hal-hal berbau seks.

5. Gangguan psikologis

Masalah mental yang cukup serius merupakan salah satu akibat kecanduan seks. Pecandu sering kali merasa malu, tidak berdaya, dan bahkan stres karena sulit mengendalikan dirinya.

Perilaku yang tidak ditangani dengan baik bahkan bisa memicu depresi ringan hingga berat, gangguan kecemasan, hingga kecenderungan untuk menyalahgunakan alkohol dan zat terlarang.

6. Kesulitan membina hubungan yang sehat

Pasangan mengalami masalah disfungsi seksual

Orang dengan kecanduan seks memiliki gairah yang lebih tinggi serta sering terobsesi dengan aktivitas seksual meski mungkin baru saja melakukannya.

Tak ayal, kondisi ini kemungkinan besar akan sangat sulit dipahami oleh pasangan normalnya.

Hal ini mungkin membuat mereka mengabaikan pasangan dan kesulitan membangun hubungan yang sehat. Ini karena fokus utamanya adalah kepuasan diri sendiri, bukan pasangan.

7. Terjerat masalah hukum

Dorongan seks yang tidak terkendali berisiko membuat seseorang terjerat dalam kasus hukum. 

Pemerkosaan, pelecehan seksual, hingga mengintip orang lain dengan cara memasang CCTV di toilet umum bisa menjadi aktivitas liar akibat gangguan mental ini. 

Kemudian, hal-hal seperti inilah yang membuat efek menjadi pecandu seks sangat berbahaya.

Ciri-ciri memiliki kecanduan seks

Banyak orang mempunyai hasrat seksual yang tinggi. Namun, mereka masih bisa mengendalikan diri dan mampu memenuhi kebutuhan seksualnya dengan cara yang wajar.

Sementara itu, orang-orang yang kecanduan seks biasanya memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

  • Menjadikan seks sebagai hal yang utama dan mengesampingkan kegiatan lain.
  • Melakukan masturbasi atau onani dengan rutin ketika sendirian.
  • Memiliki kebiasaan menonton video porno.
  • Mempunyai banyak pasangan untuk sekadar memuaskan hasrat seksualnya.
  • Melakukan aktivitas seks yang tidak pantas, misalnya menunjukkan alat kelamin bahkan berhubungan intim di depan publik (eksibisionisme).

Mengatasi kecanduan seks memerlukan kesadaran diri dan bantuan profesional. Anda perlu mengenali ciri-ciri masalah ini sedini mungkin agar bisa mengambil kembali kendali atas kehidupan.

Lewat dukungan dan perawatan yang tepat, Anda bisa memperbaiki perilaku dan membangun kembali hubungan yang lebih bermakna.

Efek kecanduan seks

  • Masalah yang bisa timbul akibat kecanduan seks meliputi penyakit kelamin, kehamilan yang tidak diharapkan, isolasi sosial, gangguan mental, dan bahkan terjerat hukum.
  • Ciri-cirinya antara lain fokus berlebihan pada hal-hal berbau seks, abai terhadap kegiatan lain, serta perilaku seksual yang tidak pantas.
  • Kesadaran diri dan dukungan profesional adalah kunci penting untuk melepaskan diri dari jerat kecanduan dan mengambil kendali atas kehidupan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Sex addiction. (2017). Psychology Today. Retrieved August 14, 2024, from https://www.psychologytoday.com/us/basics/sex-addiction

Sex addiction: Causes, symptoms, treatment & recovery. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved August 14, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22690-sex-addiction-hypersexuality-and-compulsive-sexual-behavior

Does society have a sex addiction problem? (2022). Mayo Clinic. Retrieved August 14, 2024, from https://www.mayoclinichealthsystem.org/hometown-health/speaking-of-health/does-society-have-a-sex-addiction-problem

Sexually transmitted diseases (STDs). (2023). Mayo Clinic. Retrieved August 14, 2024, from https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/sexually-transmitted-diseases-stds/symptoms-causes/syc-20351240

Sahithya, B. R., & Kashyap, R. S. (2022). Sexual addiction disorder— a review with recent updates. Journal of Psychosexual Health, 4(2), 95-101. https://doi.org/10.1177/26318318221081080

Blessed, A., Victor, O. B., & Barnabas, U. (2018). Sex and sexual addiction in the United States of America: An overview of its epidemiology, management and prevention strategies. Journal of Addiction Research & Therapy, 09(05). https://doi.org/10.4172/2155-6105.1000366

American Psychiatric Association. DSM-5 Task Force. (2013). Diagnostic and statistical manual of mental disorders: DSM-5.

Versi Terbaru

26/08/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Jangan Takut, Terapi Seks Bikin Hubungan Makin Harmonis

Awas, Pria yang Kecanduan Pornografi Malah Berisiko Alami Impotensi


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 26/08/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan