Pernikahan merupakan salah satu komitmen terbesar dalam hidup. Banyak orang merasa ingin menikah, tetapi belum tentu siap menjalaninya. Lalu, kapan seorang pria dan wanita dianggap benar-benar siap menikah? Yuk, simak beberapa tandanya di bawah ini!
Tanda siap menikah yang perlu diperhatikan
Melihat banyak teman seperjuangan membawa pasangannya ke pelaminan, Anda mungkin tenggelam dalam lamunan dan bertanya, “Kapan giliran saya, ya?”
Menikah adalah keputusan besar dalam hidup seseorang. Tentunya, ini membutuhkan kesiapan secara fisik, mental, emosional, dan finansial.
Berikut ini adalah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa Anda dan pasangan sudah siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan.
1. Memiliki keinginan kuat untuk menikah

Siap menikah dan jatuh cinta adalah dua hal yang berbeda. Pernikahan bukan hanya mengenai cinta, melainkan juga kerja sama, dukungan, dan kompromi dalam segala keadaan.
Keinginan kuat untuk menikah ini juga harus disertai dengan kesiapan finansial, emosional, dan spiritual untuk membangun kehidupan bersama pasangan.
Dengan niat yang tulus dan kesiapan yang matang, pernikahan dapat menjadi perjalanan hidup yang bahagia dan penuh makna.
2. Saling terbuka satu sama lain
Tidak peduli berapa lama waktu pacaran, Anda perlu mengetahui pasangan luar-dalam. Jangan menikah hanya karena sudah cukup pacaran tiga bulan atau bahkan sepuluh tahun.
Menikahlah saat Anda dan pasangan saling terbuka dan sudah mengenal satu sama lain. Salah satu persiapan sebelum menikah ini merupakan fondasi dalam membangun kepercayaan.
Kepercayaan adalah hal yang paling penting dalam kehidupan berumah tangga. Jadi, pastikan bahwa Anda mampu mempercayai diri pasangan sepenuhnya, begitu pula sebaliknya.
3. Stabil secara finansial
Terlepas dari apakah Anda seorang pria ataupun wanita, salah satu tanda seseorang yang siap menikah adalah kestabilan secara finansial.
Studi dalam American Sociological Review (2016) menunjukkan bahwa keadaan finansial yang tidak stabil dapat meningkatkan stres dalam pernikahan.
Siap secara finansial bukan berarti Anda dan pasangan harus kaya, tetapi memiliki penghasilan yang stabil untuk memenuhi kebutuhan dasar dan membangun kehidupan bersama.
Selain itu, pasangan suami-istri juga perlu mempunyai kemampuan untuk mengatur keuangan demi masa depan pernikahan yang lebih baik.
4. Berpikir tentang kehidupan rumah tangga
Memikirkan jauh tentang masa depan dalam kehidupan rumah tangga juga merupakan tanda bahwa Anda sudah siap untuk menikah.
Hal ini menunjukkan bahwa Anda tidak hanya fokus pada pernikahan sebagai perayaan, tetapi juga pada perjalanan panjang setelahnya.
Anda mungkin sudah sering membayangkan bagaimana menjalani hari-hari bersama pasangan serta merencanakan masa depan, termasuk pola asuh anak.
5. Memiliki visi dan nilai hidup yang sejalan
Pernikahan menyatukan dua orang dengan latar belakang, prinsip, dan harapan yang berbeda. Itu sebabnya, penting bagi Anda dan pasangan untuk memiliki visi dan nilai hidup yang sejalan.
Kesamaan visi membantu pasangan suami-istri berjalan ke arah yang sama untuk membangun rumah tangga, mulai dari cara mengelola keuangan hingga pola asuh anak.
Selain itu, nilai hidup yang sejalan juga akan mempermudah Anda dalam mengambil keputusan dan menyelesaikan konflik dengan lebih bijaksana.
6. Mampu berkompromi dalam memecahkan masalah

Kehidupan setelah menikah sama seperti kemitraan, yang berarti Anda harus siap berbagi permasalahan tanpa salah satu pihak merasa dirugikan.
Berbeda pandangan selama menyelesaikan masalah rumah tangga merupakan hal yang umum terjadi. Namun, di sinilah pentingnya berkompromi.
Saat Anda sudah mantap untuk hidup bersama pasangan dalam tahun-tahun mendatang, Anda harus mampu dan tentunya rela melepaskan beberapa hal.
Menyelesaikan masalah serta berkompromi dalam sebuah hubungan akan membangun fondasi kuat untuk kehidupan pernikahan yang sehat.
7. Bisa hidup dengan atau tanpa pasangan
Menikahi pasangan tentu menjadi bukti jelas bahwa Anda mencintainya, begitu pun sebaliknya.
Anda tidak dapat membayangkan diri sendiri hidup tanpanya. Anda pun tahu bahwa Anda tidak bisa hidup bahagia atau merasa sangat kacau bila tidak bersama pasangan.
Pada saat yang bersamaan, Anda tidak lagi harus merasa khawatir tentang apa yang pasangan lakukan ketika Anda tidak sedang berada di sampingnya.
Tanda siap menikah ini menjelaskan bahwa Anda sudah paham bahwa diri Anda dan pasangan bukanlah sepasang kembar siam yang selamanya melakukan apa pun berduaan.
Perbedaan ingin dan siap menikah
Banyak orang ingin menikah, tetapi tidak semua benar-benar siap menjalaninya.
Untuk mengetahui perbedaan antara keinginan dan kesiapan untuk menikah, Anda bisa menyimak tabel di bawah ini.
Aspek | Ingin menikah | Siap menikah |
Motivasi | Karena tekanan sosial atau keinginan sesaat | Karena kesiapan dan keinginan yang kuat untuk membangun masa depan bersama |
Komitmen | Masih goyah dan mudah berubah-ubah dalam hubungan | Sudah menentukan komitmen untuk jangka panjang |
Kesiapan emosional | Belum mampu mengelola emosi dengan baik | Mampu mengatasi konflik dalam hubungan secara dewasa |
Cara menghadapi masalah | Cenderung menghindari atau lari dari masalah | Mencari solusi bersama pasangan |
Stabilitas finansial | Masih bergantung pada orang lain, khususnya orangtua | Mampu mengatur keuangan secara mandiri |
Dengan memahami tanda siap menikah seperti di atas, Anda bisa menentukan keputusan serta menjawab keraguan sebelum menikah.
Ingat, pernikahan bukanlah sekadar perayaan. Hal ini tentunya melibatkan komitmen seumur hidup yang membutuhkan kesiapan dan kematangan dalam berbagai aspek kehidupan.
Kesimpulan
- Pernikahan adalah suatu komitmen jangka panjang yang memerlukan kesiapan dalam berbagai aspek kehidupan.
- Tanda siap menikah antara lain adanya keinginan yang kuat, kondisi finansial yang stabil, dan sudah berpikir jauh mengenai kehidupan pernikahan.
- Komunikasi yang terbuka, visi dan nilai hidup yang sejalan, serta kemampuan berkompromi juga penting agar Anda dapat menyelesaikan masalah bersama pasangan.