2. Cinta memberikan kebebasan, sedangkan obsesi bersifat mengekang

Terlalu fokus pada pasangan di masa-masa awal pacaran memang belum tentu menjadi tanda-tanda obsesif, tetapi Anda tetap harus berhati-hati.
Menurut Robert Vallerand, seorang psikolog dalam bukunya yang berjudul The Psychology of Passion: A Dualistic Model, apabila seseorang mencintai Anda, itu artinya dia mempercayai Anda sepenuh hati.
Cinta sejati akan selalu mengharapkan hal-hal yang terbaik datang di kehidupan pasangannya. Hal tersebut termasuk memberikan ruang sendiri apabila pasangan membutuhkannya.
Lain halnya dengan obsesi. Orang yang terobsesi dengan pasangannya akan selalu dihantui dengan perasaan tidak tenang, bahkan cemburu buta.
Apabila Anda terobsesi, Anda cenderung menjadi posesif dan mengontrol kehidupan pasangan secara berlebihan. Anda mungkin akan mengatur dengan siapa pasangan berinteraksi, meminta pasangan menghubungi Anda sesering mungkin, bahkan dalam beberapa kasus, terdapat orang-orang yang meminta akses menuju akun media sosial pasangannya.
Hal ini dikarenakan Anda memiliki ketakutan yang tidak rasional akan kehilangan pasangan. Jika Anda merasakan tanda-tanda tersebut, sudah waktunya Anda mempertanyakan apakah yang Anda rasakan adalah cinta atau obsesi.
3. Cinta membuat Anda berkembang, obsesi tidak

Dalam sebuah hubungan cinta yang sehat, Anda dan pasangan cenderung berkembang ke arah yang positif, baik dalam hal perkembangan diri sendiri maupun arah hubungan.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar