Depresi adalah salah satu gangguan kesehatan mental yang paling umum. Selama gangguan mental ini dideteksi dengan dikelola sejak dini, pengidap depresi tetap dapat memiliki kualitas hidup yang baik. Berikut adalah beberapa cara mengatasi depresi, baik melalui gaya hidup, terapi psikologis, hingga pemberian obat-obatan.
Beragam cara mengatasi depresi
Depresi merupakan gangguan mental yang membuat pengidapnya memiliki emosi negatif yang berkepanjangan hingga kehilangan minat untuk menjalani aktivitas dan kehidupan.
Karena itulah, depresi bisa mengganggu produktivitas harian. Pada kasus yang lebih parah, gangguan mental ini bahkan dapat menjadi penyebab seseorang bunuh diri.
Jika Anda merasakan gejalanya, atau merasa bahwa aktivitas Anda telah terdampak olehnya, jangan ragu untuk berkonsultasi kepada psikolog atau psikiater.
Mereka dapat memberikan rencana perawatan berdasarkan kondisi dan kebutuhan Anda. Secara umum, berikut adalah cara umum untuk mengatasi dan mengobati depresi.
1. Olahraga teratur

Studi Journal of Psychiatric Nursing (2021) menunjukkan bahwa olahraga rutin bisa mengurangi gejala yang dialami pasien depresi sekaligus meningkatkan kualitas hidupnya.
Hasil tersebut diperoleh setelah 50 pasien yang terdiagnosis depresi melakukan olahraga aerobik selama 30–45 menit per hari selama 14 minggu.
Manfaat tersebut diduga berasal dari peningkatan produksi endorfin selama olahraga. Endorfin adalah hormon yang dapat meningkatkan suasana hati dan meredakan stres serta kecemasan.
2. Terapkan pola makan sehat
Cara sederhana lain yang bisa dilakukan untuk mengobati depresi adalah dengan menerapkan pola makan sehat. Sebenarnya, tidak ada diet khusus untuk pengidap depresi.
Namun, mengutip situs Harvard Health, pengidap depresi sebaiknya menghindari makanan yang mengandung terlalu banyak gula, tepung, lemak hewani, daging olahan, atau mentega.
Buah-buahan, sayur-sayuran, biji-bijian, dan protein rendah lemak adalah beberapa contoh makanan yang baik untuk orang depresi.
3. Tidur yang cukup
Kurang tidur di malam hari dapat menurunkan kemampuan mengelola emosi, yang akhirnya membuat Anda lebih mudah tersulut emosi dan memperburuk depresi.
Kurang tidur juga akan membuat Anda kehilangan energi untuk beraktivitas pada jam-jam produktif. Itulah mengapa Anda perlu waktu tidur malam yang berkualitas.
Walaupun sulit, sebaiknya usahakan untuk tidur selama 7–9 jam per hari. Perlu diingat bahwa tidur siang tidak bisa menggantikan tidur malam.
4. Lakukan aktivitas yang menyenangkan
Ketika gejala depresi mulai muncul, mungkin sulit rasanya untuk melakukan aktivitas yang menyenangkan. Namun, sebenarnya ini adalah cara penting untuk mengatasi gejala depresi.
Ada banyak hal yang bisa Anda coba, mulai dari mengikuti kelas melukis, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, atau sekadar karaoke dengan teman.
Berbagai aktivitas tersebut juga bisa membuat Anda bertemu teman baru dengan minat serupa. Siapa tahu, kehadiran mereka bisa terasa seperti support system pada masa-masa sulit.
5. Detoks media sosial
Penelitian yang dilakukan oleh Universitas Airlangga menyebutkan bahwa detoks media sosial bisa menjadi cara untuk mengatasi munculnya gejala depresi.
Membatasi atau bahkan menghentikan penggunaan media sosial untuk sementara bisa membantu mengurangi kecemasan dari hal-hal di luar kendali Anda.
Pasalnya, komentar negatif, berita buruk, hingga kesenjangan di media sosial mungkin menjadi trigger bagi pengidap depresi.
6. Berlatih cara mengungkapkan emosi
Saat Anda merasa marah, kecewa, atau sedih, usahakan untuk tidak memendamnya. Anda bisa menuangkan emosi tersebut melalui journaling atau bercerita pada orang yang tepercaya.
Journaling juga akan membantu Anda mengenali emosi yang Anda rasakan dan gejala yang timbul karenanya.
Sementara itu, berbicara dengan orang lain dapat mengingatkan Anda bahwa Anda tidak sendirian dalam menghadapi hari-hari berat ini.
7. Psikoterapi

Jika berbagai cara di atas tidak kunjung membuat Anda merasa lebih baik, kini saatnya membuat janji temu dengan psikolog.
Setelah melalui serangkaian diagnosis, psikolog bisa membantu Anda bangkit dari depresi dengan cara memberikan psikoterapi.
Psikoterapi memiliki beragam manfaat, termasuk membantu klien dengan depresi untuk mengelola dan menyalurkan emosi. Metode ini juga akan membantu Anda membangun kebiasaan positif.
8. Pemberian obat
Apabila dibutuhkan, psikiater bisa meresepkan obat antidepresan. Paroxetine, sertraline, dan citalopram adalah beberapa jenis antidepresan yang umum diresepkan untuk mengobati depresi.
Antidepresan hanya boleh diminum dengan resep dokter. Jangan menghentikan konsumsi obat-obatan ini tanpa seizin dokter meski Anda merasa lebih baik.
Seperti halnya orang yang mengalami masalah fisik, orang dengan gangguan kesehatan mental juga memerlukan perhatian dan pertolongan.
Jadi, tidak perlu merasa malu atau mencoba menyembunyikan kondisi ini. Menerima keadaan fisik atau mental Anda adalah langkah pertama yang penting untuk mendapatkan perawatan yang terbaik dan hasil yang optimal.
Kesimpulan
- Penanganan depresi setiap orang bisa berbeda-beda. Beberapa orang bisa ditangani dengan perbaikan gaya hidup, seperti olahraga teratur, menerapkan pola makan sehat, dan tidur yang cukup. Namun, ada juga yang perlu mengonsumsi obat-obatan.
- Melakukan hal-hal yang Anda sukai dan mengurangi penggunaan media sosial juga bisa menjadi cara mengatasi gejala depresi.
- Jika perbaikan gaya hidup tidak cukup untuk mengurangi gejala depresi, Anda mungkin membutuhkan psikoterapi atau terapi obat-obatan dengan pengawasan psikiater.