Banyak orang memelihara kucing karena menganggapnya sebagai hewan yang lucu dan menggemaskan. Namun, ada pula orang yang memiliki ketakutan berlebihan atau phobia terhadap kucing. Lantas, apa penyebabnya? Simak pembahasannya di bawah ini.
Apa itu phobia kucing?
Phobia kucing juga dikenal dengan ailurofobia (ailurophobia). Istilah ailurophobia ini berasal dari kata “ailuros” yang berarti kucing dan “phobia” yang berarti ketakutan dalam bahasa Yunani.
Ailurofobia adalah ketakutan yang berlebihan dan tidak masuk akal terhadap kucing. Fobia ini termasuk ke dalam golongan fobia spesifik (specific phobia).
Pengidap fobia ini akan mengalami kecemasan dan ketakutan saat memikirkan kucing, melihat kucing atau gambar kucing, atau mendengar suara kucing.
Orang tersebut cenderung menghindar saat berkunjung ke tempat yang banyak kucing. Mereka juga enggan terlibat dalam pembicaraan yang melibatkan kucing di dalamnya.
Pada kondisi yang parah, orang-orang dengan ailurophobia lebih memilih untuk tidak meninggalkan rumah demi menghindari kemungkinan kontak langsung dengan kucing.
Gangguan kecemasan ini tidak boleh dianggap sepele. Pasalnya, rasa takut yang Anda alami dapat mengganggu kehidupan sosial bila tidak ditangani dengan baik.
Tanda dan gejala ailurofobia
Gejala utama dari ailurofobia adalah ketakutan berlebihan saat melihat atau mendengar suara kucing. Gejala fobia spesifik ini dapat terjadi secara psikologis maupun fisik.
Dikutip dari Cleveland Clinic, beberapa gejala psikologis dari ailurofobia meliputi:
- kepanikan dan rasa takut saat memikirkan kucing,
- menghabiskan banyak waktu memikirkan cara untuk menghindari kucing, dan
- perasaan takut saat berada di tempat yang mungkin terdapat kucing.
Sementara itu, gejala fisik yang turut menyertai tanda-tanda phobia kucing meliputi:
- pusing,
- perasaan gelisah,
- berkeringat berlebihan (hiperhidrosis),
- mual dan muntah,
- detak jantung cepat,
- kesulitan bernapas,
- otot tegang, dan
- tubuh gemetar (tremor).
Penyebab fobia terhadap kucing
Penyebab ailurophobia belum diketahui secara pasti. Akan tetapi, sebagian besar fobia spesifik terjadi akibat peristiwa traumatis pada masa kanak-kanak.
Sejumlah faktor berikut ini juga dapat menyebabkan seseorang mengalami rasa takut yang berlebihan pada kucing.
1. Trauma masa kecil
Pengalaman buruk pada masa kanak-kanak, misalnya diserang atau dikejar kucing liar, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fobia kucing di kemudian hari.
2. Riwayat keluarga
Seseorang dengan riwayat keluarga yang memiliki gangguan kecemasan atau fobia, termasuk fobia kucing, lebih rentan memiliki jenis ketakutan yang sama.
3. Mendengar pengalaman orang lain
Melihat orang lain yang memiliki ailurophobia atau mendengarkan mereka berbicara mengenai rasa takutnya terhadap kucing dapat menyebabkan Anda mengalami fobia yang sama.
4. Faktor lingkungan
Apabila seseorang tumbuh di lingkungan yang menganggap kucing sebagai hewan yang menakutkan, ia cenderung juga memiliki rasa takut yang berlebihan pada kucing.
Diagnosis ailurofobia
Jika rasa takut terhadap kucing sudah mengganggu hidup Anda, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan psikolog.
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (DSM-5) tidak menjelaskan ailurophobia secara spesifik. Untuk mendiagnosis Anda, psikolog akan bertanya mengenai gejala yang Anda alami.
Anda kemungkinan memiliki fobia terhadap kucing bila mengalami kondisi seperti berikut.
- Ketakutan muncul saat memikirkan, melihat, atau mendengar suara kucing.
- Fobia terhadap kucing membuat Anda memikirkan banyak waktu untuk menghindari kontak langsung dengan hewan ini.
- Melakukan tindakan cepat saat melihat kucing, misalnya melarikan diri.
- Melewatkan kegiatan sosial, seperti tidak mau pergi ke rumah teman yang memelihara kucing.
- Mengalami ketakutan dan kecemasan berlebihan yang tidak sebanding dengan bahaya yang mungkin ditimbulkan oleh kucing.
- Mengalami gejala yang berkaitan dengan fobia kucing setidaknya selama enam bulan.
Cara menangani phobia kucing
Tidak selamanya orang yang mengalami fobia memerlukan perawatan medis. Pengobatan fobia kucing pun akan tergantung pada seberapa parah kondisi ini memengaruhi hidup Anda.
Orang-orang dengan ailurofobia mungkin memilih untuk tidak berinteraksi dengan orang yang memelihara kucing. Mereka juga bisa mengurung diri agar tidak bertemu kucing sama sekali.
Pada kondisi yang parah ini, beberapa penanganan fobia berikut bisa membantu Anda saat menghadapi ketakutan tersebut.
1. Terapi paparan
Terapi paparan (exposure therapy) dapat membantu orang yang memiliki fobia untuk menghadapi objek atau situasi yang selama ini dihindarinya karena memicu kecemasan.
Psikolog pertama kali akan menunjukkan gambar kucing. Setelah Anda sudah mampu menghadapinya, psikolog akan memperlihatkan video kucing, lalu mungkin mempertemukan Anda dengan kucing.
Tenang saja, semua ini dilakukan secara bertahap dalam situasi yang terkendali. Dukungan dari psikolog akan membangun toleransi Anda terhadap pemicu fobia, yakni kucing.
2. Terapi perilaku kognitif
Terapi perilaku kognitif (cognitive behavioral therapy) bertujuan untuk mengubah pola pikir dan perilaku negatif yang timbul akibat rasa takut Anda terhadap kucing.
Psikolog akan membantu Anda mengubah pola pikir dan perilaku menjadi lebih positif saat menghadapi sumber rasa takut. Umumnya, terapi ini dilakukan bersamaan dengan terapi paparan.
3. Obat-obatan
Tidak ada obat yang dirancang khusus untuk mengobati fobia. Namun, dokter bisa meresepkan obat penenang dan antidepresan untuk mencegah atau mengatasi gejala yang cukup parah.
Penggunaan obat ini tidak dianjurkan dalam jangka panjang sebab dapat meningkatkan risiko kecanduan. Pastikan untuk selalu mengikuti aturan pakai obat dari dokter Anda.
Kesimpulan
- Fobia kucing atau ailurofobia adalah suatu ketakutan berlebihan dan tidak masuk akal terhadap kucing.
- Pengidap phobia kucing akan mengalami gejala fisik dan psikologis ketika berhadapan dengan kucing, seperti merasa takut, panik, detak jantung cepat, dan sesak napas.
- Meski biasanya muncul akibat trauma masa kecil, fobia spesifik ini juga bisa diakibatkan oleh riwayat keluarga, faktor lingkungan, atau pengaruh orang lain dengan fobia serupa.
- Ketakutan berlebihan akan kucing dapat diatasi melalui psikoterapi dan bila perlu, konsumsi obat resep dari dokter.