Ketakutan terhadap ayam merupakan hal yang wajar dan bahkan mungkin banyak yang mengalaminya. Namun, jika rasa takut tersebut begitu intens atau Anda bisa sangat ketakutan hanya dengan membayangkannya, mungkin ini adalah tanda bahwa Anda mengalami alektorophobia.
Lantas, apa yang dimaksud dengan alektorophobia? Bagaimana cara mengendalikan kondisi tersebut? Temukan jawabannya melalui informasi berikut.
Apa itu alektorophobia?
Alektorophobia adalah salah satu jenis fobia spesifik yang membuat seseorang memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap ayam.
Rasa takut ini tidak hanya muncul ketika Anda berhadapan langsung dengan ayam, tetapi juga saat Anda membayangkannya atau melihat gambarnya.
Sama seperti kasus fobia lainnya, seseorang dengan alektorophobia sebenarnya sadar bahwa ketakutan yang dirasakannya tidak rasional.
Mereka juga menyadari bahwa ketakutan yang dirasakannya tidak menghadirkan ancaman nyata. Meski begitu, mereka tetap tidak bisa mengendalikannya.
Gejala alektorophobia
Selain ketakutan yang intens, berikut adalah gejala lain yang biasanya dirasakan oleh seseorang dengan alektorophobia ketika berhadapan dengan situasi yang berkaitan dengan ayam.
- Berkeringat secara berberlebihan (hiperhidrosis).
- Pusing dan sakit kepala.
- Jantung berdebar.
- Mual.
- Sesak napas.
- Gemetar.
- Sakit perut atau gangguan pencernaan (dispepsia).
Pada anak-anak, fobia mungkin membuat mereka menangis tidak terkendali, rewel, atau tidak mau jauh dari orang tuanya ketika ada ayam di sekitarnya.
Penyebab fobia ayam
Sampai saat ini, penyebab fobia masih belum diketahui secara pasti. Namun, kondisi ini berkaitan dengan pengalaman buruk terkait objek fobia yang dimilikinya.
Berikut adalah beberapa kondisi yang mungkin membuat seseorang mengalami alektorophobia.
- Memiliki pengalaman buruk dengan ayam di masa lalu, misalnya dipatok atau dikejar ayam.
- Tumbuh atau tinggal di lingkungan yang banyak ayam.
- Memiliki keluarga dengan fobia atau jenis gangguan kecemasan lainnya.
Meski bisa dialami oleh siapa saja, laman Cleveland Clinic menyebutkan bahwa alektorophobia lebih sering dialami oleh anak-anak di bawah 10 tahun.
Diagnosis phobia ayam
Saat berkonsultasi dengan tenaga ahli kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater, Anda akan diberikan pertanyaan seputar gejala yang Anda alami selama ini.
Ini juga menjadi cara untuk membedakan apakah gejala tersebut merupakan fobia atau rasa takut biasa.
Karena fobia termasuk ke dalam gangguan kecemasan, psikolog atau psikiater akan mendiagnosis berdasarkan kriteria Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-5).
Pada umumnya, mereka akan menyatakan bahwa Anda mengalami alektorophobia apabila Anda sudah merasakan ketakutan intens terhadap ayam selama setidaknya enam bulan.
Cara mengatasi alektorophobia
Tujuan utama penanganan alektorophobia adalah meningkatkan kualitas hidup seseorang yang mengalaminya.
Pasalnya, ketakutan berlebih pada ayam mungkin akan mengganggu aktivitas sehari-hari, baik di rumah, sekolah atau tempat kerja.
Berikut adalah beberapa cara mengatasi fobia yang bisa diterapkan pada seseorang dengan alektorophobia.
1. Terapi pemaparan
Exposure therapy atau terapi pemaparan dilakukan dengan cara memperkenalkan Anda dengan situasi yang menyebabkan rasa takut (dalam hal ini adalah ayam) secara bertahap.
Pertama-tama, Anda mungkin diminta untuk membayangkan seekor ayam. Setelah itu, Anda akan diajak untuk melihat gambarnya dan menonton videonya.
Ketika Anda sudah cukup mampu mengelola rasa takut terhadap ayam, terapis akan mengajak Anda untuk menghadapi ayam sungguhan.
2. Terapi perilaku kognitif
Jenis terapi yang paling umum diberikan pada seseorang dengan fobia adalah terapi perilaku kognitif atau CBT.
Terapi ini bertujuan untuk mengontrol sekaligus mengubah pola pikir serta respons negatif yang muncul akibat rasa takut Anda pada ayam.
Dengan begitu, Anda diharapkan bisa lebih tenang menghadapi situasi yang berkaitan dengan ayam. Tak jarang, CBT dilakukan bersamaan dengan terapi pemaparan.
3. Obat-obatan
Seseorang dengan fobia sebenarnya jarang diberikan obat-obatan karena tidak ada obat yang bisa langsung menghilangkan ketakutan.
Obat-obatan biasanya diberikan untuk mengendalikan gejala fobia yang begitu intes atau tidak dapat ditangani dengan terapi psikologis lainnya.
Sebagai contoh, psikiater mungkin meresepkan obat anticemas untuk mengurangi serangan panik dan kecemasan akibat ayam.
Fobia terhadap ayam merupakan kondisi yang bisa diatasi selama Anda mendapatkan penanganan yang tepat. Jadi, Anda tidak perlu malu ataupun berkecil hati.
Apabila Anda merasa memiliki phobia terhadap ayam dan tidak bisa mengatasinya sendiri, coba kunjungi psikolog atau psikiater untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Kesimpulan
- Alektorophobia adalah jenis fobia yang membuat seseorang memiliki ketakutan berlebih terhadap ayam.
- Selain rasa takut, fobia bisa membuat Anda mengalami hiperhidrosis, sakit kepala, mual, peningkatan detak jantung, hingga sesak napas saat menemui sesuatu yang berkaitan dengan ayam.
- Penyebab alektorophobia tidak diketahui secara pasti, tetapi telah dikaitkan dengan pengalaman buruk dengan ayam, pengalaman tinggal di lingkungan yang banyak ayam, atau adanya anggota keluarga dengan gangguan kecemasan.
- Phobia ayam bisa diatasi melalui terapi pemaparan atau terapi perilaku kognitif. Untuk mengendalikan gejala, dokter mungkin meresepkan beberapa obat-obatan.