Pernah merasa tidak sempurna saat becermin? Untuk mengatasinya, Anda bisa mengubah kekurangan fisik menjadi kelebihan dengan menerapkan body positivity. Lantas, apa yang dimaksud dengan body positivity?
Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Pernah merasa tidak sempurna saat becermin? Untuk mengatasinya, Anda bisa mengubah kekurangan fisik menjadi kelebihan dengan menerapkan body positivity. Lantas, apa yang dimaksud dengan body positivity?
Body positivity adalah suatu pola pikir yang bertujuan mendorong penerimaan diri pada bentuk tubuh, terlepas dari ukuran, bentuk, warna kulit, atau kondisi fisiknya.
Hal ini menandakan bahwa semua orang berhak untuk punya citra tubuh yang positif sekalipun masyarakat mempunyai standar yang jauh berbeda.
Itu artinya, semua orang boleh-boleh saja punya penerimaan terhadap tubuhnya meski orang lain mungkin memandang tubuhnya tidak sempurna.
Ketika Anda memahami apa yang dimaksud dengan body positivity, Anda tidak akan menilai diri Anda berdasarkan fisik dan penampilan saja.
Kehadiran pola pikir body positive diharapkan dapat membuat masyarakat berhenti menentukan standar yang tidak masuk akal mengenai bentuk fisik, baik perempuan atau laki-laki.
Dengan begitu, tiap orang bisa merasa lebih percaya diri saat berada di lingkungan masyarakat.
Body positivity akan terasa manfaatnya bila Anda menerapkan pola pikir ini untuk mencintai diri sendiri. Ini akan membantu memperbaiki pandangan Anda terhadap diri sendiri agar lebih realistis.
Selain itu, pola pikir ini juga dapat menawarkan berbagai manfaat untuk kesehatan mental dan emosional seperti berikut ini.
Salah satu kesalahpahaman mengenai body positivity adalah menggunakannya sebagai alasan untuk membenarkan kebiasaan buruk, seperti makan tidak sehat dan jarang olahraga.
Sebaliknya, hal ini seharusnya menginspirasi setiap orang untuk merawat diri secara menyeluruh serta mengubah pola pikir negatif menjadi lebih positif.
Ketika Anda telah memahami kesalahpahaman tersebut, berikutnya Anda dapat mencoba menerapkan body positivity dengan beberapa langkah berikut ini.
Jangan terhanyut oleh self-talk negatif mengenai bentuk tubuh Anda. Sebaliknya, cobalah menantangnya untuk membuka ruang bagi pemikiran yang lebih positif.
Membingkai ulang pikiran negatif menjadi positif bisa sesederhana mengganti “Tubuhku tampak kurus dan lemah” dengan “Aku kuat dan mampu melakukannya.”
Jika dilakukan secara konsisten, menantang pikiran negatif menjadi pikiran-pikiran yang lebih realistis bisa menumbuhkan harga diri Anda kembali.
Mulailah berlatih untuk bersyukur, khususnya terhadap segala hal yang sudah tubuh Anda lakukan.
Tuliskan ucapan terima kasih kepada tubuh Anda karena sudah mendukung dalam melakukan aktivitas sehari-hari maupun merasakan indahnya dunia dengan indra tubuh Anda.
Mengakui hal ini sebagai “hadiah” berharga yang diberikan oleh tubuh menjadi bagian penting dalam menerapkan body positivity.
Perawatan diri alias self-care bukan dilakukan untuk mengejar standar kecantikan dari orang lain, melainkan bertujuan untuk mendukung kesejahteraan fisik dan mental Anda.
Self-care dalam kehidupan sehari-hari dapat Anda lakukan dengan menerapkan pola makan sehat, rutin berolahraga, dan meluangkan waktu untuk diri sendiri.
Lakukan juga hal ini untuk memaksimalkan perawatan kulit, misalnya dengan menggunakan produk skincare sesuai kondisi kulit dan rutin memakai tabir surya sebelum beraktivitas.
Kecantikan seseorang tidak hanya ditentukan oleh penampilan fisiknya. Nah, di sini Anda bisa mulai lebih fokus untuk mengembangkan kecantikan jiwa (inner beauty).
Fokuslah pada bakat, keterampilan, dan prestasi yang membuat diri Anda berbeda dari orang lain.
Dengan menghargai aspek-aspek ini, Anda telah menunjukkan bahwa kecantikan sejati tidak hanya tampak di permukaan, tetapi juga terpancar dari dalam diri.
Umumnya, gangguan citra tubuh disebabkan oleh kebiasaan menghabiskan banyak waktu di media sosial.
Media sosial berpotensi menjadi pemicu citra tubuh negatif karena Anda bisa saja menemukan banyak standar penampilan diri yang tidak realistis dan sulit dicapai.
Cobalah berhenti mengikuti akun yang membuat diri Anda merasa lebih buruk. Alih-alih, pilihlah untuk mengikuti akun atau komunitas yang mendukung body positivity.
Meski Anda telah menerapkan body positivity, pola pikir ini belum tentu bisa diterima oleh semua orang. Pasalnya, mengubah penilaian terhadap diri sendiri (self-image) bukan perkara mudah.
Bayangkan saja, masyarakat secara umum melihat tubuh Anda tidak sempurna. Namun, Anda diminta untuk bersikap positif terhadap tubuh Anda sendiri.
Jika tidak mampu melakukannya, Anda mungkin akan merasa malu dan bersalah pada diri sendiri.
Memahami body positivity tidak sama dengan memercayainya. Menutupi pikiran negatif tentang citra tubuh dengan pikiran positif hanya memiliki efek yang bersifat sementara.
Ada baiknya Anda mengganti pikiran negatif dengan pikiran yang lebih realistis mengenai citra tubuh yang dimiliki saat ini.
Alih-alih berusaha mengubah penampilan Anda berdasarkan standar masyarakat, lakukan hal yang membuat Anda bisa memandang tubuh dan penampilan dengan lebih realistis.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.
General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar