Mata berair merupakan kondisi yang umum terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Anda bisa saja mengalami kondisi ini ketika mengiris bawang, menguap, ataupun saat tertawa terbahak-bahak. Namun, ada beberapa orang yang terus menerus mengalami mata berair. Lantas, apa penyebabnya? Simak ulasannya dalam artikel ini.
Sekilas tentang air mata
Air mata berperan penting agar mata Anda terlumasi dengan baik dan membantu membersihkan mata dari partikel asing atau debu. Tidak hanya itu, air mata nyatanya juga merupakan komponen sistem kekebalan tubuh yang bisa melindungi Anda dari infeksi.
Ketika berkedip, kelenjar pada kelopak mata Anda kan memproduksi air mata untuk melembapkan mata Anda dan menyingkirkan benda-benda asing darinya. Kelenjar di mata akan menghasilkan minyak yang membuat air mata Anda tidak cepat menguap dan menetes keluar dari mata.
Apa penyebab mata berair?
Mata berair dalam istilah medis disebut dengan epiphora. Kondisi ini dapat berkembang pada usia berapapun, namun lebih umum pada mereka yang berusia di bawah 12 bulan atau di atas 60 tahun. Mata berair bisa memengaruhi satu atau kedua mata Anda. Berikut ini berbagai penyebab mata berair yang harus Anda ketahui.
1. Saluran air mata tersumbat
Saluran air mata yang tersumbat atau saluran yang terlalu sempit merupakan penyebab paling umum dari mata berair. Saluran air mata berfungsi untuk menyalurkan air mata yang diproduksi dalam kelenjar air mata ke seluruh permukaan mata Anda.
Jika saluran ini tersumbat ataupun menyempit, air mata Anda akan menumpuk dan membentuk kantong air mata sehingga bisa menyebabkan mata jadi berair. Tidak hanya itu, air mata yang menumpuk di kantong air mata bisa meningkatkan risiko infeksi dan kelebihan produksi cairan lengket yang biasa disebut dengan belek. Infeksi ini juga bisa menyebabkan radang di sisi hidung, tepatnya di samping mata.
Beberapa orang mungkin terlahir dengan saluran mata yang lebih kecil dibandingkan dengan lainnya. Bayi yang baru lahir juga sering mengalami kondisi ini. Meski begitu, kondisi ini pada bayi umumnya akan membaik dalam beberapa minggu, seiring dengan perkembangan saluran air matanya.
2. Iritasi
Mata Anda akan menghasilkan lebih banyak air mata sebagai reaksi alami melawan iritan akibat udara kering, cahaya yang terlalu terik, angin, asap, debu, paparan bahan kimia dan lain sebagainya. Selain iritasi, mata lelah dan alergi juga bisa menyebabkan mata berair.
3. Infeksi
Infeksi mata seperti konjungtivitis, blepharitis, dan infeksi lainnya dapat menyebabkan mata berair. Hal ini merupakan reaksi alami dari sistem kekebalan tubuh Anda untuk melawan kuman, bakteri, virus, maupun parasit yang menyebabkan infeksi tersebut.
4. Penyebab lainnya
Selain penyebab yang sudah disebutkan di atas, kondisi berikut ini juga bisa menyebabkan mata Anda berair:
- Ulkus kornea, luka terbuka yang terbentuk di kornea mata.
- Chalazions (bintitan), benjolan yang bisa tumbuh di pinggir kelopak mata.
- Triachiasis, bulu mata tumbuh ke dalam.
- Ektropion, kelopak mata bagian bawah menghadap keluar.
- Masalah dengan kelenjar di kelopak mata, yaitu kelenjar Meibomian.
- Pengaruh obat-obatan.
- Flu.
- Sinusitis kronis.
Berbagai cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi mata berair
Dalam banyak kasus, mata berair umumnya tidak membutuhkan perawatan khusus karena bisa membaik dengan sendirinya. Akan tetapi, kondisi ini juga bisa jadi tanda adanya masalah serius pada mata sehingga membutuhkan penanganan yang khusus. Pengobatan mata berair pun bergantung dari penyebabnya. Misalnya, dokter mungkin meresepkan obat antibiotik untuk mengatasi mata berair yang disebabkan oleh konjungtivitis bakterialis atau infeksi bakteri lainnya.
Namun untuk mengurangi kondisi Anda, berikut ini beberapa hal yang bisa Anda lakukan:
- Mengompres mata dengan handuk basah hangat selama beberapa kali dalam sehari. Ini dilakukan untuk memperlancar saluran air mata yang tersumbat.
- Hindari dulu membaca buku, menonton tv, ataupun menggunakan komputer agar tidak semakin membuat mata Anda berair.
- Jika disebabkan karena mata kering, berikan mata Anda pelumas alami dengan menggunakan obat tetes mata.
- Jika penyebabnya alergi, mengonsumsi obat antihistamin bisa membantu mengatasinya.
Itu sebabnya, apabila Anda mengalami mata berair berkepanjangan dan cenderung semakin bertambah parah meski sudah diobati, ada baiknya Anda segera berkonsultasi ke dokter. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan perawatan yang tepat sesuai dengan kondisinya.
Untuk mendapatkan konsultasi, Anda bisa datang langsung ke klinik mata terdekat dari lokasi Anda atau booking dokter spesialis mata terlebih dahulu melalui platform Hello Sehat.
[embed-health-tool-bmi]