Pernahkah Anda mengalami kedutan di mata? Terkadang, mata kedutan bisa mengganggu aktivitas Anda sehari-hari karena membuat tidak nyaman. Nah, kondisi ini sebetulnya normal atau tidak, sih? Kenapa mata bisa mengalami kedutan, ya? Untuk menjawabnya, kenali dulu apa saja penyebab umum mata kedutan. Simak penjelasan lebih lengkapnya pada artikel di bawah ini.
Apa saja penyebab mata kedutan?
Ada beberapa kondisi berbeda yang bisa menjadi penyebab kedutan di mata, dari yang ringan hingga yang cukup serius dan perlu penanganan secara medis oleh dokter.
Berikut adalah berbagai penyebab mata kedutan.
1. Orbikularis miokimia
Orbikularis miokomia adalah suatu kondisi ketika terjadi kedutan pada mata secara terus-menerus dan tiba-tiba.
Umumnya, kedutan hanya terjadi pada salah satu sisi mata dan lebih sering mengenai daerah kelopak mata bawah.
Kedutan tidak akan terlalu terlihat secara nyata oleh orang lain, tapi akan terasa menganggu oleh yang mengalaminya.
Beberapa kebiasaan sehari-hari bisa menjadi penyebab kedutan di mata ini.
Kebiasaan tersebut sebenarnya bisa menyebabkan kedutan di bagian tubuh manapun. Namun, kedutan paling sering terjadi di mata dan kaki.
Melansir dari NHS, gaya hidup yang bisa menjadi pemicu kenapa mata kedutan di antaranya sebagai berikut.
- Stres dan kecemasan.
- Kelelahan.
- Terlalu banyak mengonsumsi kafein atau alkohol.
- Kebiasaan merokok.
- Penggunaan obat-obatan tertentu.
Kedutan jenis ini tidak berbahaya dan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Namun, Anda dapat mencoba menarik sedikit kelopak mata yang sedang berkedut tersebut untuk mengurangi gejala kedutan yang dirasakan.
Apabila hal ini sering terjadi, cobalah untuk mengelola stres serta mengurangi konsumsi kafein dan minuman beralkohol.
2. Blefarospasme
Lain halnya dengan orbikularis miokimia yang biasanya hanya mengenai satu sisi mata, blefarospasme sering kali mengenai kedua mata sekaligus.
Kedutan mata yang dirasakan tidak disertai dengan rasa nyeri dan lebih sering mengenai bagian kelopak mata atas.
Umumnya, kedutan hanya akan berlangsung dalam hitungan detik sampai 1—2 menit sehingga tidak membahayakan.
Namun, jika kedutan berlangsung lebih lama (berjam-jam hingga berminggu-minggu) atau kedutan tersebut sampai membuat mata Anda terpejam sempurna, sebaiknya periksa ke dokter.
Anda perlu memeriksakan mata Anda ke dokter untuk menyingkirkan kemungkinan infeksi mata, kondisi mata kering, atau kelainan lainnya pada jalur saraf wajah.
3. Sindrom Tourette
Beda dengan kedua jenis penyebab kedutan mata seperti dijabarkan di atas yang bisa hilang dengan sendirinya, kedutan karena sindrom Tourette tidak bisa dihentikan. Anda hanya bisa mengurangi gejalanya.
Penyebab mata kedutan sering kali sudah ditemukan sejak usia dini yang tidak hanya berhubungan dengan kedutan di daerah mata, tetapi juga dengan gangguan lainnya.
Ambil contohnya, gerakan atau hentakan anggota tubuh secara tiba-tiba atau mengeluarkan suara-suara yang tidak bisa dikendalikan.
Kondisi ini berhubungan dengan kelainan pada sistem saraf sehingga membutuhkan penanganan lebih lanjut oleh dokter spesialis saraf.
4. Sindrom mata kering
Salah satu penyebab kedutan di mata yakni bisa karena Anda mengalami mata kering. Sindrom mata kering terjadi ketika air mata tidak mampu melembapkan mata.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh jumlah air mata yang terlalu sedikit atau kualitas air mata yang buruk. Akibatnya, peradangan dan kerusakan pada permukaan mata dapat terjadi.
Saat terasa kering, mata dapat terasa tidak nyama hingga timbul beberapa gejala, salah satunya yaitu mata kedutan.
Sindrom ini biasanya dapat dialami pada kondisi tertentu.
Kondisi tersebut misalnya berada di dalam pesawat atau di ruangan dengan air conditioner atau ber-AC, saat sedang mengendarai sepeda, atau ketika menatap layar gawai selama beberapa jam.
Pada sebagian besar penderita, mata kering cukup diatasi dengan menggunakan air mata buatan atau obat tetes mata.
Namun, jika terjadi cukup parah, pengobatan mungkin perlu dilakukan sesuai dengan masing-masing penyebabnya.
5. Gangguan kadar elektrolit
Gangguan elektrolit dalam tubuh dapat berupa kadar elektrolit (natrium, kalium, magnesium, dan lainnya) yang terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Umumnya, penurunan kadar kalium yang menyebabkan terjadinya kelemahan pada otot-otot anggota gerak, sehingga timbul kedutan mata atau kedutan pada otot-otot kecil di daerah tubuh lainnya seperti jari.
Berkurangnya kadar kalium dalam tubuh bisa terjadi pada Anda yang sedang diare, muntah, atau punya luka bakar yang luas.
Oleh karena itu, diperlukan penanganan dan pemeriksaan menyeluruh untuk mengatasi kedutan dan juga kelemahan otot yang dirasakan.
Jadi, apakah kedutan mata itu berbahaya?
Secara garis besar, kedutan di daerah mata dalam waktu singkat yang tidak disertai dengan kelainan di bagian tubuh lainnya merupakan sebuah kondisi yang tidak membahayakan kesehatan.
Kedutan dapat terjadi secara hilang timbul, tetapi biasanya akan berhenti dengan sendirinya secara normal dalam beberapa hari atau minggu.
Namun, jika kedutan di daerah mata disertai dengan gangguan pada bagian tubuh lainnya, maka kondisi ini memerlukan perhatian khusus karena mungkin saja merupakan suatu tanda bahaya.
Jangan tunda untuk memeriksakan diri Anda ke dokter apabila kedutan mata tersebut mengganggu atau jika Anda punya kekhawatiran tertentu.
[embed-health-tool-bmi]