Pernah mendengar kata fotofobia? Bila diterjemahkan secara harfiah, foto berarti cahaya dan fobia adalah takut. Namun, fotofobia bukan artinya takut pada cahaya, melainkan kondisi mata yang sensitif melihat cahaya terang. Fotofobia adalah gangguan pada fungsi mata. Apa, sih, penyebab seseorang mengalami fotofobia? Yuk, cari tahu jawabannya pada ulasan berikut ini.
Fotofobia adalah penyebab mata sensitif
Fotofobia adalah gangguan mata yang umum dan dapat terjadi kapan saja. Terutama jika mata Anda memang sedang bermasalah. Saat Anda berada di ruangan yang terang, fotofobia akan menyebabkan mata panas dan terasa perih. Anda akan menyipitkan mata atau berkedip beberapa kali, bahkan menitikkan air mata tanpa sadar meski tidak sedang sedih.
Penyebab utama fotofobia adalah adanya gangguan koneksi antara sel-sel di mata yang mendeteksi cahaya dengan saraf yang ada di kepala Anda. Nah, kondisi tersebut bisa terjadi jika Anda mengalami beberapa hal berikut, seperti:
1. Berada di tempat gelap cukup lama
Fotofobia mungkin saja terjadi saat Anda nonton bioskop. Berada di tempat gelap cukup lama dan tiba-tiba berpindah ke ruangan yang cukup terang, pasti membuat Anda memicingkan mata karena kering dan kesilauan.
Untungnya, kondisi ini hanya terjadi beberapa detik atau menit saja. Mata Anda akan kembali normal setelah beradaptasi dengan cahaya sekitarnya.
2. Sakit kepala
Hampir 80% orang yang mengalami migrain (sakit kepala berulang) akan merasa sangat kesilauan bila melihat cahaya terang. Jenis sakit kepala lainnya, seperti sakit kepala tegang dan sakit kepala cluster juga sering menyebabkan fotofobia pada beberapa pengidapnya.
2. Masalah pada mata
Selain sakit kepala, berbagai masalah pada mata juga bisa menimbulkan fotofobia, seperti:
- Mata kering
- Uveitis (peradangan dan pembengkakan pada lapisan uveal)
- Keratitis (pembengkakan pada kornea, yaitu lapisan bening yang menutupi bagian warna yang berwarna)
- Iritis (pembengkakan cincin berwarna di sekitar pupil)
- Katarak (lapisan berawan yang menutupi lensa mata)
- Abrasi kornea (goresan pada kornea mata)
- Konjungtivitis (mata merah aau pradangan pada bagian putih mata)
- Kerusakan pada retina
- Blepharospasm (mata kedutan)
- Pernah menjalani operasi lasik mata
4. Gangguan kejiwaan
Fotofobia juga dapat menyerang orang dengan penyakit kejiwaan, seperti:
- Gangguan kecemasan
- Gangguan bipolar
- Depresi
- Serangan panik
- Agorafobia (ketakutan berada di tempat-tempat umum)
5. Menggunakan obat-obatan tertentu
Ada beberapa obat yang menimbulkan efek samping fotofobia, seperti:
- Antibiotik doxycycline dan tetracycline
- Furosemide (obat untuk mengobati gagal jantung kongestif, penyakit liver, penyakit ginjal)
- Quinine (obat untuk mengobati malaria)
6. Masalah pada otak
Beberapa masalah pada otak juga bisa menyebabkan fotofobia, meliputi:
- Meningitis (infeksi dan pembengkakan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang)
- Cedera parah di kepala
- Adanya tumor di kelenjar pituitari
- Supranuclear palsy (penyakit otak yang menyebabkan masalah gerak dan keseimbangan tubuh)
[embed-health-tool-bmi]