backup og meta

Benarkah Mata Bisa Berdarah Kalau Terlalu Lama Main Gadget?

Benarkah Mata Bisa Berdarah Kalau Terlalu Lama Main Gadget?

Akhir-akhir ini dunia maya sedang dihebohkan dengan isu pesan berantai yang menceritakan mata seorang anak berdarah akibat terlalu lama bermain gadget. Membacanya saja sudah bisa bikin merinding, apalagi ibu yang juga jadi ikut khawatir. Namun, apakah benar kelamaan gadget bisa bikin mata berdarah? Dalam dunia medis, perdarahan yang keluar dari mata disebut dengan perdarahan subkonjungtiva. Simak fakta-fakta mengenai perdarahan subkonjungtiva di artikel ini.

Perdarahan subkonjungtiva tidak terasa sakit

Meski terdengar menyeramkan, mata berdarah akibat perdarahan subkonjungtiva tidak terasa sakit.

Perdarahan subkonjungtiva adalah perdarahan yang terjadi di antara lapisan bening mata (konjungtiva) dan lapisan putih mata (sklera). Maka sebenarnya, perdarahan yang terjadi juga tidak sampai keluar mata seperti menangis darah.

Perdarahan subkonjungtiva umumnya bahkan tidak memunculkan gejala berarti, sehingga biasanya baru Anda sadari ketika bercermin dan melihat mata merah.

Mata berdarah akibat perdarahan subkonjungtiva tidak merusak penglihatan

Seperti yang telah dijelaskan di atas, perdarahan hanya terjadi di antara lapisan bening mata (konjungtiva) dan lapisan putih mata (sklera). Perdarahan ini terjadi di luar jaringan mata sehingga tidak mengenai daerah yang mengandung saraf penglihatan.

Tajam penglihatan Anda tidak akan terganggu. Anda juga tidak akan menyadari adanya genangan darah pada jarak pandang Anda. Lain halnya apabila perdarahan terjadi karena benturan atau pukulan di daerah kepala. Pukulan tersebut bisa saja memengaruhi bagian saraf dalam mata sehingga penglihatan bisa buram atau berbayang setelahnya.

Main gadget tidak bikin mata berdarah

Perdarahan subkonjungtiva dapat disebabkan oleh banyak hal, tapi gadget bukanlah salah satu penyebabnya.

Beberapa penyebab yang paling mungkin adalah:

  • Batuk dan bersin yang terlalu kuat. Hal ini menyebabkan terjadinya peningkatan tekanan darah termasuk pada pembuluh darah mata yang halus sehingga pembuluh darah tersebut pecah.
  • Mengucek mata secara berlebihan. Timbulnya gesekan antara lapisan bening mata dengan lapisan putih mata menyebabkan pembuluh darah menjadi pecah.
  • Benturan atau pukulan langsung pada daerah mata.
  • Tekanan darah tinggi. Salah satu komplikasi dari hipertensi yang tidak dikendalikan adalah perdarahan subkonjungtiva. Namun hal ini termasuk jarang terjadi.
  • Gangguan pembekuan darah. Apabila Anda terluka terdapat zat-zat di dalam darah yang akan membantu untuk darah membeku, kekurangan zat-zat tersebut membuat perdarahan menjadi sulit teratasi.

Perdarahan subkonjungtiva bisa sembuh sendiri

Walaupun bagi sebagian besar orang terlihat cukup menyeramkan, sesungguhnya Anda tidak perlu khawatir karena mata berdarah ini dapat sembuh sendiri. Selama dalam masa pemulihan, Anda tidak perlu menggunakan obat-obatan karena tubuh dapat menyerap kembali darahnya secara bertahap.

Namun memang, waktu pemulihannya cukup lama. Apabila perdarahannya cukup banyak dan luas, mata mungkin bisa kembali bersih dalam hitungan minggu.

Jika terjadi berulang, hubungi dokter

Perdarahan sukonjungtiva memang pada umumnya tidak berbahaya. Namun apabila mata berdarah terus-terusan, sebaiknya Anda hubungi dokter.

Perdarahan subkonjugtiva yang terjadi berulang bisa menandakan ada sesuatu yang salah dengan kesehatan Anda. Salah satu penyebab yang paling mungkin adalah gangguan pembekuan darah. Gangguan ini bisa disebabkan oleh kegagalan tubuh membentuk zat pembeku darah atau dapat juga disebabkan oleh efek samping obat-obatan.

Oleh karena itu, segera konsultasi ke dokter spesialis mata untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan yang lebih menyeluruh beserta pilihan pengobatannya yang sesuai.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

  1. Khurana AK. Comprehensive Ophthalmology. Anshan; 2008.
  2. Bowling B. Kanski’s clinical ophthalmology. 8th ed. Elsevier; 2016.
  3. Subconjunctival Hemorrhage Causes [Internet]. American Academy of Ophthalmology. 2017 [cited 2018Jul21]. Available from: https://www.aao.org/eye-health/diseases/subconjunctival-hemorrhage-cause

Versi Terbaru

08/09/2020

Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj.

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Ajeng Quamila


Artikel Terkait

9 Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Minum Obat Pengencer Darah

10 Dampak Negatif Penggunaan Gadget secara Berlebihan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh dr. Laura Agnestasia Dj. · Tanggal diperbarui 08/09/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan