Ditinjau secara medis oleh dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc. · Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Epidural hematoma adalah perdarahan (hematoma) yang terjadi di antara bagian dalam tengkorak dan dura (selaput tebal yang menutupi otak). Perdarahan dalam ini kemudian menyebabkan pembengkakan otak yang mengakibatkan otak mengalami pergeseran.
Jika volume darahnya sangat besar, atau kejadiannya akut (tiba-tiba dan langsung), kondisi ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan dalam otak. Tekanan tinggi di dalam otak berisiko mengakibatkan kerusakan jaringan otak, serta membahayakan nyawa jika tidak cepat ditangani.
Epidural hematoma dapat mengakibatkan kerusakan jaringan otak yang bisa memengaruhi kemampuan penglihatan, ucapan, gerak dan koordinasi tubuh, serta kesadaran. Jika tidak segera ditangani, epidural hematoma dapat menyebabkan kerusakan otak secara menyeluruh hingga bahkan kematian.
Perdarahan otak epidural seringnya diakibatkan oleh cedera kepala, baik dari kontak fisik olahraga, kecelakaan bermotor, maupun terjatuh.
Gejala perdarahan dalam yang menyebabkan epidural hematoma biasanya muncul beberapa menit atau beberapa jam setelah mengalami cedera kepala.
Beberapa gejala yang bisa muncul, antara lain:
Anda mungkin akan mengalami pingsan segera setelah kecelakaan. Namun kemudian Anda tersadar dan awas selama beberapa saat, sebelum akhirnya Anda kembali tak sadarkan diri. Anda bahkan bisa mengalami koma.
Perdarahan epidural sering kali disebabkan oleh tengkorak yang retak pada anak-anak atau remaja. Hal ini dikarenakan selaput yang menutupi otak belum menempel dengan sempurna pada anak-anak, tidak seperti pada otak orang dewasa. Namun, tidak menutup kemungkinan kondisi ini juga dapat terjadi pada orang dewasa.
Penyebab paling umum dari perdarahan dalam otak ini adalah cedera parah pada bagian kepala, seperti kecelakaan mobil atau motor, terjatuh, kekerasan fisik (berupa pukulan tangan, dengan benda tumpul, atau tendangan langsung ke kepala), maupun kecelakaan ketika berolahraga.
Terdapat beberapa faktor penyebab epidural hematoma yang bisa meningkatkan risiko Anda mengalami kondisi ini, yaitu:
Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.
Menurut situs MedlinePlus, dokter dan tim medis mungkin akan melakukan pemeriksaan pada otak dan sistem saraf Anda dengan CT scan atau MRI. Hasil pemeriksaan akan menunjukkan apakah ada bagian otak Anda yang tidak bekerja dengan normal.
Selain itu, pemeriksaan tersebut juga dapat mendeteksi adanya tanda-tanda peningkatan tekanan pada otak, seperti sakit kepala, muntah, serta kondisi mental yang kebingungan.
Jika terdapat tanda-anda tersebut, tim medis mungkin akan segera mengambil tindakan darurat berupa operasi untuk mencegah kerusakan otak yang semakin parah.
Pengobatan epidural hematoma akan bergantung pada tingkat keparahan dan gejala yang Anda alami.
Pada kebanyakan kasus, epidural hematoma harus ditangani dengan prosedur operasi yang disebut dengan kraniotomi. Pada prosedur ini, dokter bedah akan membuka tengkorak kepala untuk menguras pendarahan dan mengurangi tekanan pada otak.
Dokter mungkin juga akan memberikan Anda beberapa obat untuk sebelum operasi untuk masalah epidural hematoma yang dialami. Obat-obatan tersebut bertujuan untuk mengurangi pembengkakan, seperti manitol, gliserol, dan garam hipertonik.
Setelah operasi hematoma dilaksanakan, Anda juga akan diberikan obat yang mencegah kejang. Kemungkinan Anda akan mengonsumsi obat ini berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Epidural hematoma dapat memakan waktu cukup lama untuk benar-benar pulih. Pasalnya, proses perawatannya itu sendiri dapat memakan waktu 6 bulan hingga mungkin dua tahun setelah Anda mengalami cedera tersebut.
Untuk mempercepat proses penyembuhan cedera kepala, pada umumnya Anda tidak diperbolehkan untuk melakukan pekerjaan berat yang dapat menyebabkan Anda kelelahan. Anda juga disarankan untuk memperbanyak beristirahat dan tidur yang cukup serta menghindari alkohol.
Jika perdarahan otak ini menyebabkan Anda mengalami cacat atau luka seperti lemah dan kesulitan berjalan, kelumpuhan, kehilangan kemampuan indera perasa, dokter akan merujuk Anda ke ahli fisioterapi untuk membantu melatih kemampuan fisik Anda.
Epidural hematoma paling sering disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas. Oleh karena itu, langkah pencegahan yang paling utama adalah memastikan keselamatan berkendara, seperti:
Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
dr. Charley Simanjuntak, Sp.B., Sub BVE, B.Med.Sc.
Bedah Vaskular · Tzu Chi Hospital
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar