backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ablasio Retina

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 03/12/2021

Ablasio Retina

Pengertian ablasio retina

Ablasio retina adalah gangguan mata yang terjadi ketika retina (selaput bening di belakang mata), terlepas dari bagian belakang mata. Beberapa orang juga menyebut gangguan mata ini sebagai ablasi retina.

Apabila retina lepas, sel mata bisa kekurangan oksigen. Terlepasnya retina dari struktur mata menyebabkan kehilangan penglihatan sebagian atau total, bergantung seberapa banyak bagian retina yang lepas.

Ablasio retina adalah kondisi darurat medis. Segera hubungi dokter apabila Anda mengalami perubahan penglihatan mendadak. Kondisi ini dapat membawa risiko kehilangan penglihatan permanen apabila terlambat atau tidak ditangani.

Seberapa umum kondisi ini?

Ablasio retina memengaruhi 0,6-1,8 orang per 10.000 orang per tahun, atau sekitar 0,3 persen. Kondisi paling umum terjadi pada usia 60 atau 70-an. Pria lebih sering terkena gangguan mata ini dibandingkan dengan wanita.

Namun, kondisi dapat ditangani dengan mengurangi faktor-faktor risiko. Diskusikan dengan dokter untuk informasi lebih lanjut.

Gejala ablasio retina

Gangguan mata ini tidak menyebabkan rasa sakit. Namun, ada beberapa tanda yang bisanya muncul sebelum retina lepas. Gejala ablasio retina adalah:

  • Pandangan kabur
  • Kehilangan sebagian penglihatan
  • Pandangan mata tampak buram seperti tertutup tirai
  • Kilatan cahaya mendadak yang muncul saat melihat ke samping
  • Area gelap pada bidang penglihatan
  • Melihat banyak floaters

Kapan saya harus periksa ke dokter?

Diagnosis dan perawatan dini dapat mencegah kondisi ini semakin buruk sekaligus menghindari kondisi darurat medis lainnya. Segeralah berkonsultasi ke dokter.

Jika Anda memiliki tanda-tanda atau gejala-gejala di atas atau pertanyaan lainnya, konsultasikanlah dengan dokter Anda. Tubuh masing-masing orang berbeda. Selalu konsultasikan ke dokter untuk menangani kondisi kesehatan Anda.

Penyebab ablasio retina

Berdasarkan penyebabnya, terdapat 3 jenis ablasi retina, yaitu:

1. Rhegmatogenous Retinal Detachment

Rhegmatogenous ablasio retina berarti Anda memiliki robekan atau lubang pada retina. Hal ini menyebabkan cairan dari dalam mata keluar melalui lubang dan masuk ke belakang retina.

Cairan memisahkan retina dari selaput yang memberikan nutrisi dan oksigen. Tekanan dari cairan dapat mendorong retina dari retinal pigment epithelium sehingga menyebabkan lepasnya retina. Hal ini merupakan jenis paling umum dari kondisi lepasnya retina.

2. Ablasio retina traksi (Traction Retinal Detachment)

Ablasio retina traksi terjadi saat jaringan luka pada permukaan retina berkontraksi dan menyebabkan retina tertarik dari belakang mata. Kondisi ini lebih jarang terjadi. Biasanya dialami oleh orang dengan diabetes.

Diabetes dapat menyebabkan masalah dengan sistem vaskular retina dan menyebabkan jaringan luka pada mata yang berakibat pada pelepasan retina.

3. Pelepasan eksudatif (exudative detachment)

Pada pelepasan retina eksudatif, retina tidak mengalami robekan. Penyakit retina seperti gangguan peradangan atau penyakit Coats’, yang menyebabkan perkembangan abnormal pada pembuluh darah di belakang retina, menyebabkan pelepasan retina jenis ini.

Faktor risiko

Orang yang memiliki rabun jauh parah (skor minusnya mencapai 8 atau lebih) berisiko tinggi mengalami ablasio retina. Hal ini disebabkan oleh bertambahnya perpanjangan bola mata ke bagian depan yang semakin menipiskan periferal retina secara paksa.

Penipisan lapisan retina ini lama-lama dapat menyebabkan retina sobek sehingga cairan vitreus (cairan di bagian tengah bola mata) akan merembes masuk di celah antara retina dan lapisan di belakangnya. Cairan ini kemudian menumpuk dan menyebabkan seluruh lapisan retina terlepas dari dasarnya.

Risiko ablasio retina pada gangguan rabun jauh parah bisa 15-200 kali lebih tinggi daripada orang dengan penglihatan normal.

Selain itu, beberapa faktor pemicu yang membuat Anda berisiko mengalami ablasi retina, antara lain:

  • Usia lanjut
  • Pernah mengalami ablasio retina sebelumnya pada salah satu mata
  • Riwayat keluarga terhadap ablasio retina
  • Operasi mata sebelumnya, seperti pengangkatan katarak
  • Cedera mata serius sebelumnya
  • Penyakit atau iritasi mata lain sebelumnya

Diagnosis & pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

Bagaimana kondisi ini didiagnosis?

Apabila dokter menduga Anda memiliki kondisi ini, pemeriksaan fisik dan beberapa tes akan direkomendasikan. Dokter juga dapat menguji kemampuan retina untuk mengirimkan impuls/rangsangan ke otak. Dokter dapat melihat aliran darah melalui mata dan terutama pada retina.

Dokter juga dapat menyarankan pemeriksaan ultrasonik pada mata Anda, yaitu tes tanpa rasa sakit yang menggunakan gelombang suara untuk menghasilkan gambar pada mata.

Bagaimana cara mengobati ablasio retina?

Pada banyak kasus, operasi adalah obat terbaik untuk memperbaiki retina yang lepas. Biasanya, sebelum Anda benar-benar mengalami ablasio retina, retina akan terlebih dulu robek.

Itu sebabnya, pengobatan untuk ablasio retina biasanya terbagi menjadi 2, yaitu saat masih dalam tahap robekan retina dan ablasi retina sudah benar-benar terjadi.

Berikut ini adalah masing-masing penjabarannya.

Cara mengobati robekan retina

Retina yang sobek biasanya dapat diatasi dengan prosedur sederhana tanpa operasi (dilakukan di ruang periksa dokter). Tujuan pengobatan adalah mencegah retina menjadi lepas seutuhnya.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk mencegah robekan menjadi ablasio retina dan mempertahankan penglihatan:

1. Fotokoagulasi

Dalam prosedur ini, dokter bedah mengarahkan sinar laser ke mata melalui pupil. Laser membuat luka bakar di sekitar robekan retina dan membuat jaringan parut yang “mengelas” retina ke jaringan di bawahnya.

2. Cryopexy

Pilihan lain adalah cryopexy, atau dingin yang intens. Untuk perawatan ini, dokter akan membekukan area robekan sehingga luka yang dihasilkan dapat menjaga retina agar tetap di tempat. Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan membius mata Anda.

Kedua prosedur di atas dilakukan secara rawat jalan. Meskipun begitu, Anda disarankan untuk menghindari aktivitas yang mungkin mengganggu mata, selama beberapa minggu.

Cara mengobati ablasio retina

Jika retina Anda sudah terlepas, operasi menjadi jalan terbaik. Jenis-jenis operasi yang direkomendasikan dokter akan bergantung pada beberapa faktor, termasuk seberapa parah pelepasannya.

Jenis-jenis operasi ablasio retina adalah:

1. Retinopeksi pneumatik (Pneumatic retinopexy)

Dalam prosedur ini, dokter akan menyuntikkan gelembung udara atau gas ke bagian tengah mata (rongga vitreus). Proses ini mendorong retina ke tempatnya, sehingga bisa sembuh dengan baik. Dokter mungkin juga menggunakan cryopexy selama prosedur ini untuk memperbaiki retina yang robek.

Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, setelah itu Anda perlu menjaga kepala Anda dalam posisi spesifik yang direkomendasikan dokter. Proses ini membuat gelembung tetap berada dalam lokasi yang tepat.

Setelah mata Anda sembuh, tubuh dengan sendirinya akan membuat cairan yang memenuhi mata. Seiring dengan berjalannya waktu, cairan ini menggantikan gelembung gas yang disuntikkan dokter dalam prosedur pneumatic retinopexy.

2. Vitrektomi

Dalam prosedur vitrektomi, dokter mengangkat vitreous bersama dengan jaringan yang menarik retina. Udara, gas, atau minyak silikon kemudian disuntikkan ke dalam ruang vitreous untuk membantu meratakan retina.

Gas atau cairan tersebut kemudian akan diserap dan ruang vitreous akan terisi kembali dengan cairan tubuh. Jika minyak silikon digunakan dalam prosedur ini, Anda akan melalui pembedahan untuk mengangkat minyak silikon tersebut, beberapa bulan kemudian.

3. Gesper scleral (scleral buckle)

Dalam prosedur ini, dokter akan menjahit sepotong bahan silikon ke bagian putih mata Anda (sklera) di atas area yang terkena. Prosedur ini dilakukan dengan cara menekan lembut mata ke dalam untuk membantu ablasio retina sembuh dari dinding mata.

Jika Anda memiliki beberapa robekan atau lubang di retina, scleral yang dibuat dokter akan mengelilingi seluruh mata Anda seperti ikat pinggang.

Namun, “ikat pinggang” ini tidak akan menghalangi penglihatan Anda. Biasanya, scleral buckle terpasang secara permanen.

Risiko operasi ablasio retina

Semua operasi yang disebutkan di atas memiliki risiko. Namun, jika ablasio retina tidak dioperasi, Anda dapat kehilangan penglihatan Anda. Berikut risiko yang mungkin terjadi karena operasi ablasio retina:

  • Infeksi mata
  • Perdarahan pada mata
  • Meningkatnya tekanan di dalam mata yang dapat menyebabkan glaukoma
  • Katarak
  • Memerlukan operasi kedua
  • Retina tidak terpasang kembali dengan benar
  • Kemungkinan retina terlepas lagi

Penglihatan Anda akan mulai membaik sekitar empat minggu setelah operasi. Seberapa besar peningkatan penglihatan Anda setelah operasi tergantung pada kerusakan yang Anda alami.

Sekalipun memiliki risiko, diskusikanlah dengan dokter mengenai manfaat apa yang mungkin Anda dapatkan.

Pencegahan

Apa yang dapat saya lakukan untuk mencegah dan mengobati ablasio retina?

Beberapa perubahan gaya hidup sebagai upaya mengobati bahkan mencegah terjadinya ablasio retina adalah:

Bila ada pertanyaan, konsultasikanlah dengan dokter untuk solusi terbaik masalah Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 03/12/2021

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan