backup og meta

Mengenal Katarak Traumatik, Kekeruhan Lensa Mata Akibat Cedera

Mengenal Katarak Traumatik, Kekeruhan Lensa Mata Akibat Cedera

Katarak merupakan kondisi ketika lensa mata yang transparan berubah menjadi keruh dan membuat penglihatan seperti berkabut. Terdapat berbagai jenis katarak yang dibedakan berdasarkan penyebabnya. Katarak traumatik adalah salah satu jenis kekeruhan lensa mata yang terjadi karena trauma pada mata. Simak ulasan lengkapnya berikut ini. 

Apa itu katarak traumatik?

penyakit mata pada psoriasis

Katarak traumatik adalah kekeruhan pada lensa mata yang mungkin terjadi setelah cedera atau trauma mata akibat benda tumpul atau tembus yang mengganggu serat lensa.

Pembahasan katarak traumatik dipisah dari katarak pada umumnya karena tampilannya berbeda dari katarak biasa.

Pada katarak traumatik, kondisi mata Anda mungkin mengalami:

  • Kornea robek
  • Iris cedera
  • Perdarahan vitreous
  • Retina robek

Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, trauma pada mata merupakan kondisi yang relatif umum terjadi. Sekitar satu dari lima orang dewasa pernah mengalami trauma mata selama perjalanan hidup mereka. 

Apa penyebab katarak traumatik?

mata merah

Sesuai namanya, penyebab katarak jenis ini adalah trauma yang mengakibatkan kerusakan pada lensa. Dikutip dari Journal of Ocular Biology, diperkirakan, 65% kasus trauma mata berujung pada katarak dan merupakan penyebab kehilangan penglihatan jangka panjang. 

Kekeruhan lensa mata dapat terjadi segera setelah mata mengalami trauma, atau mungkin baru muncul setelah bertahun-tahun. Kekeruhan lensa yang terbentuk biasanya tergantung dari sifat dan luasnya trauma yang dialami. 

Sementara itu, menurut Journal of Ophthalmology, penyebab katarak traumatik termasuk rumit untuk dibahas. Kondisi tersebut mungkin merupakan akibat salah satu dari beberapa hal di bawah ini:

  • Pecahnya kapsul lensa
  • Gangguan metabolisme lensa
  • Osilasi (gerakan atau goyangan) kulit lensa yang disebabkan oleh benturan

Kabut dari katarak traumatik mungkin terlihat dalam bentuk yang lebih tidak beraturan dibandingkan dengan jenis katarak lainnya. Penampilan fisik katarak traumatik disebut tidak didokumentasikan dengan baik. 

Bagaimana mengatasi katarak traumatik?

Cara paling efektif untuk mengatasi mata yang katarak adalah operasi. Namun, operasi katarak jenis ini lebih rumit dari katarak lainnya.

Anda beberapa pertimbangan yang perlu dilakukan sebelum memutuskan untuk melaksanakan prosedur operasi katarak, yaitu:

  • Jenis trauma. Dokter perlu menentukan apakah trauma mata termasuk tembus (benda tajam) atau tumpul.
  • Kesehatan secara menyeluruh. Beberapa kondisi kesehatan, seperti diabetes atau hipertensi, dapat meningkatkan risiko komplikasi setelah operasi.
  • Pilihan anestesi. Pemilihan anestesi tergantung dengan beberapa faktor yang terkait dengan kondisi Anda, seperti jenis trauma, usia, status kesehatan, karakteristik mata, perkiraan durasi prosedur, dan kenyamanan ahli bedah. 
  • Prosedur aseptik dan antiseptik. Dokter yang menangani Anda harus memperhatikan kebersihan sebelum dan sesudah operasi untuk menghindari kerusakan mata yang lebih lanjut. 

persiapan operasi katarak

Berdasarkan kondisi cedera, operasi pengangkatan katarak dilakukan dengan empat cara, yaitu:

  • Fakoemulsifikasi, yaitu prosedur pelepasan dengan memecah lensa mata dengan menggunakan ultrasound.  
  • Ekstraksi katarak ekstrakapsular, yaitu prosedur dengan mengambil inti lensa mata dengan cara membuka bagian depan lensa mata dan mempertahankan lensa bagian belakang. 
  • Ekstraksi intrakapsular, yaitu prosedur pengangkatan seluruh lensa mata. 
  • Lensaektomi, prosedur bedah mikro dengan menghilangkan sebagian atau seluruh lensa kristal dari mata. 

Setelah operasi, Anda mungkin akan diberikan kortikosteroid topikal dan antibiotik. Jika mata Anda menunjukkan tanda infeksi, Anda membutuhkan antibiotik dengan segera. Kondisi mata Anda akan dipantau selama 1 minggu hingga 1 tahun setelah operasi. 

Operasi katarak traumatik mempunyai risiko komplikasi, seperti: 

  • Prolaps vitreous, yaitu kondisi ketika vitreous (cairan yang mengisi ruang antara lensa dan retina) terlepas dan keluar dari tempatnya di dalam ruang bola mata. Kondisi ini muncul sebagai perubahan warna kecokelatan di bawah konjungtiva dan sering disalahartikan sebagai darah.Prolaps vitreus dapat menyebabkan berbagai penyakit mata, termasuk ablasio retina.
  • Hyphema, yaitu kondisi ketika darah terkumpul di bagian depan mata. Ketika Anda mengalami komplikasi ini, ahli bedah harus segera mencuci dan menghilangkan darah tersebut untuk mengurangi risiko hematocornea (noda darah di kornea).

Bagaimana cara mencegah kondisi ini?

mengatasi kulit kering di bawah mata

Katarak traumatik dapat dicegah dengan cara mencegah cedera pada mata itu sendiri. Dikutip dari Mayo Clinic, berikut beberapa tips agar terhindar dari cedera mata:

  • Gunakan kacamata ketika melakukan aktivitas berisiko
  • Gunakan kacamata khusus ketika berdekatan dengan zat kimia
  • Awasi anak-anak Anda ketika sedang menggunakan alat-alat tajam, seperti pensil, gunting, hingga pisau
  • Simpan alat-alat berbahaya, seperti gergaji dan zat-zat kimia, pada tempat yang sulit dijangkau anak-anak

Pertolongan Pertama Pada Cedera Mata

Segera hubungi dokter jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala cedera mata di bawah ini: 

  • Nyeri yang nyata, kesulitan membuka mata atau melihat
  • Kelopak mata terpotong atau robek
  • Salah satu mata tidak bergerak sebaik mata lainnya
  • Salah satu mata lebih menonjol daripada mata lainnya
  • Ukuran atau bentuk pupil yang tidak biasa
  • Darah di bagian putih mata
  • Benda di mata atau di bawah kelopak mata tidak bisa dilepas dengan mudah

Sebagai langkah pertama, Anda mungkin bisa juga mencocokkan gejala yang Anda rasakan di sini. Namun, sebaiknya tetap pergi ke dokter untuk jawaban yang lebih pasti.

Ketika cedera mata terjadi, segeralah mengunjungi dokter spesialis mata terdekat sekalipun cedera tersebut tidak terlihat. Menunda perawatan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan atau kebutaan permanen. 

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Cataract, M. (2016). Management of Traumatic Cataract. Retrieved 27 August 2020, from https://www.aao.org/eyenet/article/management-of-traumatic-cataract#:~:text=Traumatic%20cataract%20is%20a%20clouding,integrity%20of%20the%20capsular%20bag.

Gogate, P., Shah, M., Kulkarni, A., Sahasrabudhe, M., & Patil, S. (2012). Causes, epidemiology, and long-term outcome of traumatic cataracts in children in rural India. Indian Journal Of Ophthalmology, 60(5), 481. doi: 10.4103/0301-4738.100557

Qi, Y., Zhang, Y., Zhu, Y., Wan, M., Du, S., & Yue, Z. (2016). Prognostic Factors for Visual Outcome in Traumatic Cataract Patients. Journal Of Ophthalmology, 2016, 1-6. doi: 10.1155/2016/1748583

Sharma, R., Rao, B., & Maggon, R. (2019). Traumatic cataract in young. Ophthalmology Case Reports, 4(1). Retrieved from https://www.alliedacademies.org/articles/traumatic-cataract-in-young-12113.html

EyeRounds.org: Traumatic Cataract. (2020). Retrieved 27 August 2020, from https://eyerounds.org/cases/51-Traumatic-Cataract-Eye-Injury-Capsular-Stain.htm

(2020). Retrieved 27 August 2020, from https://www.avensonline.org/wp-content/uploads/JOCB-2334-2838-04-0025.pdf

Traumatic | Columbia Ophthalmology. (2020). Retrieved 27 August 2020, from https://www.columbiaeye.org/content/traumatic-0

Tips for avoiding eye injuries at home. (2020). Retrieved 27 August 2020, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/adult-health/in-depth/eye-injury/art-20047121

Versi Terbaru

08/12/2020

Ditulis oleh Fajarina Nurin

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

Diperbarui oleh: Nanda Saputri


Artikel Terkait

Dampak Polusi Udara pada Kesehatan Mata dan Cara Mencegahnya

Mata Plus pada Anak, Ini Penyebab, Gejala dan Mengatasinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Fajarina Nurin · Tanggal diperbarui 08/12/2020

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan