Katarak adalah kondisi kekeruhan pada lensa mata yang biasanya bening. Pertambahan usia atau kecelakaan adalah penyebab umum katarak. Penyakit ini berkembang seiring berjalannya waktu sehingga Anda mungkin tidak menyadarinya di tahap awal. Penderita katarak biasanya mengalami tanda dan gejala tertentu, termasuk penglihatan kabur. Anda perlu mengetahui gejalanya agar dapat mendapatkan penanganan tepat dengan segera, sesuai dengan penyebab dan jenis katarak. Simak penjelasannya berikut ini.
Apa saja tanda-tanda dan gejala katarak?
Katarak merupakan kondisi yang umum terjadi ketika Anda bertambah usia. Ketika berusia muda, lensa mata Anda bersih dan transparan.
Namun, seiring dengan berjalannya waktu, sekitar usia 60 tahun, protein pada lensa mata Anda mulai rusak dan menggumpal. Gumpalan tersebutlah yang disebut katarak.
Pada awalnya, sebagian kecil lensa mata Anda akan mengalami kekeruhan, tapi Anda mungkin tidak akan mengalami kehilangan atau gangguan penglihatan. Ketika semakin berkembang, katarak akan semakin mengaburkan lensa dan menyebabkan gejala yang lebih jelas.
Dikutip dari American Academy of Ophthalmology, berikut adalah tanda-tanda dan gejala katarak yang perlu Anda waspadai:
1. Penglihatan kabur dan keruh
Ketika berada pada tahap awal katarak, Anda mungkin akan merasa penglihatan Anda kabur dan berkabut. Dalam tahap ini, Anda mungkin merasa ada kabut atau asap yang menghalangi objek yang Anda lihat.
Anda mungkin juga erasakan benda atau hal lain yang Anda lihat tidak terlihat tajam dan jelas. Buramnya penglihatan akibat katarak ini bisa terjadi di salah satu mata atau keduanya.
2. Penglihatan ganda
Gejala katarak selanjutnya adalah penglihatan ganda atau yang juga dikenal sebagai diplopia. Kondisi ini terjadi ketika Anda melihat dua gambar dari satu objek yang sama.
Harvard Health Publishing menyebutkan bahwa ada dua jenis penglihatan ganda, yaitu monokular (terjadi pada satu mata) dan binokular (terjadi pada kedua mata). Kondisi yang biasanya menjadi gejala katarak adalah penglihatan ganda (diplopia) monokular.
3. Sangat sensitif terhadap cahaya
Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya bisa jadi membuat Anda menjadi tidak nyaman saat berada di lingkungan yang terlalu terang. Bagi sebagian orang, rasa tidak nyaman ini tak tertahankan.
Selain itu, Anda mungkin juga akan mengalami silau, kondisi ketika cahaya memengaruhi kemampuan Anda dalam melihat objek atau benda. Sebagian orang memang memerlukan tambahan cahaya saat melihat atau membaca, tapi ketika cahaya terlalu banyak atau terang, gangguan silau dapat terjadi.
Silau terbagi menjadi dua, yaitu silau yang menyebabkan ketidaknyamanan dan silau cacat tubuh. Katarak dapat menjadi penyebab dari silau cacat tubuh.
Ketika Anda mengalami gejala katarak berupa silau cacat tubuh, kemampuan melihat Anda akan berkurang. Kondisi ini tidak selalu menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi dapat mengurangi seberapa banyak detail yang dapat Anda lihat.
4. Kesulitan melihat saat gelap
Masalah penglihatan ketika gelap atau rabun senja membuat Anda lebih sulit melihat saat kondisi gelap. Kesulitan yang muncul biasanya, seperti:
- Mata Anda seperti berusaha lebih keras untuk melihat
- Anda perlu waktu yang lebih lama saat melihat
- Anda perlu berpindah tempat untuk melihat dengan jelas
Gejala katarak ini membuat penglihatan Anda menurun atau bahkan tidak dapat melihat sama sekali dalam kondisi cahaya redup atau gelap.
5. Melihat lingkaran ‘halo’ di sekitar cahaya
Selain yang telah disebutkan di atas, gejala katarak lainnya yang mungkin Anda alami adalah melihat warna terang sebagai warna kuning dan melihat lingkaran (halo) di sekitar objek bercahaya.
Untuk memastikan keraguan Anda, Anda mungkin bisa mengecek gejala-gejala yang Anda rasakan di sini. Namun, jika Anda ingin benar-benar memastikan apakah gejala yang Anda alami menandakan katarak atau bukan, Anda harus memeriksakannya ke dokter. Deteksi dini katarak dapat memudahkan dokter menentukan pengobatan yang tepat untuk Anda.
Bagaimana cara mendiagnosis katarak?
Dokter akan mendiagnosis katarak dengan melakukan sejumlah pemeriksaan, termasuk melihat riwayat kesehatan Anda dan menanyakan gejala yang Anda alami. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan mata. Beberapa tes yang mungkin diminta dokter sebagai pemeriksaan katarak adalah:
1. Tes ketajaman visual
Tes ketajaman visual dilakukan dengan menggunakan bagan untuk mengukur seberapa baik Anda dapat membaca serangkaian huruf. Manta Anda diuji satu per satu, sementara mata satunya ditutup.
Dengan menggunakan bagan yang disebut dengan snellen chart atau alat tertentu, Anda diminta membaca satu per satu huruf dengan berbagai ukuran, dari besar hingga kecil. Dokter kemudian menentukan apakah Anda mengalami gangguan pada mata.
2. Pemeriksaan slit-lamp
Sebuah slit-lamp dapat membantu dokter melihat struktur di mata Anda melalui kaca pembesar. Slit-lamp adalah mikroskop yang menggunakan garis cahaya intens untuk menerangi kornea, iris, lensa, dan ruang antara iris dan kornea. Cara ini dapat membuat dokter mampu mendeteksi kelainan kecil pada mata Anda.
3. Pemeriksaan retina
Pada pemeriksaan retina, dokter akan meneteskan mata dengan obat untuk membuka pupil Anda menjadi lebih lebar. Cara ini mempermudah pemeriksaan pada bagian belakang mata Anda (retina). Nantinya, dokter akan memeriksa lensa mata Anda untuk mengetahui ada tidaknya tanda-tanda dan gejala katarak.
4. Shadow test
Shadow test atau yang disebut dengan retinoskopi adalah teknik untuk menentukan kesalahan refraksi (pembiasan) mata dan kebutuhan akan kacamata. Tes ini berguna untuk mengonfirmasi diagnosis katarak.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memproyeksikan seberkas cahaya melalui alat genggam yang disebut retinoscope. Saat cahaya digerakkan secara vertikal dan horizontal melintasi mata, tenaga kesehatan akan mengamati pergerakan cahaya yang dipantulkan dari bagian belakang mata.
Setelah mendiagnosis kondisi Anda, dokter mungkin akan mendiskusikan pengobatan yang tepat untuk mengatasi katarak. Salah satu pilihannya adalah operasi katarak.
[embed-health-tool-bmi]