Penting bagi Anda untuk mendeteksi kondisi buta warna sejak dini, terutama pada anak-anak.
Meskipun sebagian besar kondisi buta warna parsial tidak memengaruhi aktivitas, penderita buta warna bisa lebih terbiasa jika melakukan adaptasi dengan lingkungan sekitar dari awal.
Nah, apabila mengenali tanda-tanda buta warna sebagian, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis mata.
Tes buta warna parsial bisa dilakukan dengan beberapa metode, yakni sebagai berikut.
1. Tes ishihara
Beberapa tes buta warna parsial dapat dilakukan untuk memeriksakan kondisi mata Anda. Salah satu tes buta warna yang paling umum adalah tes ishihara, khususnya untuk pemeriksaan buta warna hijau dan merah.
Dokter akan meminta Anda untuk melihat 38 kartu berbentuk lingkaran dengan titik-titik yang berwarna. Beberapa titik membentuk angka satu atau dua digit.
Berdasarkan situs Color Blind Test, dokter akan menanyakan nomor berapa yang Anda lihat dalam 36 kartu yang tersedia.
Semua titik di kartu tersebut diatur dalam pola tertentu untuk membentuk angka-angka yang orang dengan penglihatan warna normal dapat melihat.
Jika Anda menderita buta warna parsial, bentuk-bentuk itu akan sulit dilihat atau Anda mungkin tidak melihatnya sama sekali.
Tes ishihara ini juga dapat digunakan untuk mendiagnosis buta warna pada anak.
2. Tes anomaloscope
Melansir laman National Eye Institute, tes ini dilakukan untuk memeriksa apakah Anda dapat mencocokkan kecerahan dua lampu yang beda.
Saat menjalani tes anomaloscope, Anda akan diminta melihat ke arah lensa yang ada di dalam mikroskop.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar