backup og meta

Sarcopenia

Sarcopenia

Pernahkah Anda menjumpai seorang lansia yang kesulitan bergerak meski terlihat sehat dan tidak memiliki penyakit? Seiring dengan pertambahan usia, kondisi yang disebut dengan sarcopenia ini memang rentan terjadi.

Meski sarkopenia merupakan proses alami oleh tubuh yang menua, bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan. Cari tahu lebih lanjut mengenai sarcopenia melalui uraian berikut.

Apa itu sarcopenia?

Sarcopenia atau sarkopenia adalah kondisi berkurangnya massa, fungsi, dan kekuatan otot sebagai akibat dari penuaan.

Manusia pada umumnya akan kehilangan massa otot sebanyak 3–5% setiap 10 tahun setelah usianya di atas 30 tahun.

Menurut sebuah studi terbitan Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism, tingkat penurunan massa otot bahkan bisa mencapai 50% saat memasuki usia di atas 80 tahun.

Semakin banyak massa otot yang berkurang karena sarkopenia, semakin terbatas pula pergerakan seorang lansia.

Kondisi itulah yang membuat kemampuan fisik seorang lansia menurun meski mereka dalam keadaan sehat tanpa suatu penyakit.

Selain berfungsi sebagai pendukung sistem anggota gerak, otot juga memberikan postur tubuh, membantu pernapasan, memompa darah, hingga memungkinkan Anda untuk berkomunikasi.

Sarcopenia juga menjadi salah satu penyebab tangan dan kaki orang tua mengecil. Karena itu juga, penurunan massa otot bisa membuat kualitas hidup lansia menurun.

Tanda dan gejala sarcopenia

lansia sering tidur siang

Tidak ada gejala khusus yang menandakan sarcopenia. Namun, ketika massa otot mulai menurun, seorang lansia biasanya akan lebih mudah lelah.

Jika Anda merupakan seorang perawat lansia, Anda mungkin menyadari bahwa mereka mulai kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.

Sekalipun lansia bisa melakukan aktivitas sehari-hari, Anda bisa mengamati bahwa lama-kelamaan mereka kesusahan melakukannya.

Pada akhirnya, kondisi ini akan membuat seorang lansia lebih banyak menghabiskan waktu untuk duduk atau berbaring.

Penyebab sarcopenia pada lansia

Selain karena proses penuaan, berikut adalah sejumlah faktor yang membuat seseorang lebih rentan terkena sarkopenia pada usia senjanya.

  • Kurang aktivitas fisik atau olahraga.
  • Penurunan kadar hormon tertentu yang berkaitan dengan otot.
  • Pola makan tidak seimbang. Sebagai contoh, kurang mengonsumsi makanan tinggi protein dan kalori.
  • Berkurangnya kemampuan tubuh untuk mengubah protein menjadi energi.
  • Berkurangnya jumlah sel saraf yang mengirimkan sinyal dari otak ke otot untuk bergerak.
  • Penyakit kronis, seperti gangguan jantung atau kanker.

Selain berbagai kondisi tersebut, berat badan juga berpengaruh pada penurunan massa otot. Seseorang yang obesitas lebih berisiko mengalami kondisi ini.

Massa otot yang hilang karena kelebihan berat badan dikenal sebagai obesitas sarkopenik.

Cara mengatasi sarcopenia pada lansia

Sampai saat ini, belum ditemukan obat yang secara khusus dapat menyembuhkan sarkopenia. Pasalnya, kondisi ini merupakan proses alami yang terjadi seiring bertambahnya usia.

Meski begitu, seorang lansia tetap bisa menerima perawatan untuk mencegah keparahan gejala sehingga kualitas hidupnya tetap terjaga.

Beberapa penelitian menyebutkan bahwa terapi hormon bisa membantu menjaga kesehatan otot. Namun, efektivitas pengobatan ini perlu diteliti lebih lanjut.

Alih-alih pemberian terapi hormon, dokter biasanya akan merekomendasikan beberapa aktivitas fisik untuk menguatkan otot, seperti yoga untuk lansia.

Selain itu, dokter mungkin akan meminta Anda untuk menemani mereka melakukan peregangan khusus lansia.

Di samping meningkatkan aktivitas fisik secara perlahan, dokter mungkin juga mengingatkan tentang kebutuhan gizi lansia.

Anda mungkin diminta untuk mengurangi pemberian makanan berlemak atau yang terlalu manis dan asin.

Sebagai gantinya, pilihlah olahan ikan, daging tanpa lemak, biji-bijian, dan makanan tinggi vitamin B untuk meningkatkan kesehatan otot.

Jika dibutuhkan, dokter juga bisa meresepkan vitamin tulang untuk lansia. Namun, pastikan Anda hanya memberikan vitamin yang disarankan.

Tips mencegah sarcopenia pada lansia

Meski tak bisa diobati, penurunan massa otot bisa ditunda. Dengan penerapan pola hidup sehat sedini mungkin, risiko sarcopenia bisa menurun.

Olahraga pada lansia merupakan salah satu cara paling efektif untuk menunda sarcopenia. Pasalnya, semakin sering otot digunakan, semakin bertambah juga massa dan kekuatannya.

Ketika berolahraga, proses pembentukan protein akan meningkat sehingga massa otot bertambah. Inilah salah satu alasan mengapa rajin olahraga bisa mencegah penuaan.

Selain itu, jangan lupa untuk menjaga asupan gizi harian. Makanan tinggi protein sangat berpengaruh pada massa dan kekuatan otot.

Mengutip situs Cleveland Clinic, Anda perlu menyediakan 2035 gram protein pada setiap porsi makanan untuk mencegah penurunan massa otot saat tua.

Sarcopenia memang kondisi yang wajar ditemukan pada seorang lansia, terutama pada mereka yang berusia di atas 80 tahun. Namun, bukan berarti kondisi ini bisa dibiarkan begitu saja.

Dengan perawatan yang tepat seperti yang disebutkan di atas, kualitas hidup seorang lansia tetap bisa terjaga. Jika Anda masih mengkhawatirkan proses penuaan orang tua, jangan ragu untuk mendatangi dokter spesialis geriatri.

Kesimpulan

  • Sarcopenia adalah penurunan massa dan kekuatan otot karena penuaan. Kondisi ini paling sering terlihat pada lansia di atas 80 tahun.
  • Selain penuaan, risiko sarkopenia bisa meningkat pada seorang lansia yang jarang berolahraga, punya penyakit kronis, dan kekurangan asupan protein.
  • Kondisi ini bukanlah sesuatu yang bisa disembuhkan. Namun, perawatan tetap dibutuhkan untuk mengurangi gejala sehingga kualitas hidup lansia tetap terjaga.

[embed-health-tool-bmi]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Santilli, V. (2014). Clinical definition of sarcopenia. Clinical Cases in Mineral and Bone Metabolism. Retrieved 20 March 2024 from https://doi.org/10.11138/ccmbm/2014.11.3.177.

Preserve your muscle mass. (2016, February 19). Harvard Health. Retrieved 20 March 2024 from https://www.health.harvard.edu/staying-healthy/preserve-your-muscle-mass.

Functions and properties of muscle tissue. (n.d.). Retrieved 20 March 2024 from https://content.byui.edu/file/a236934c-3c60-4fe9-90aa-d343b3e3a640/1/module7/readings/function_muscle_tissue.html.

Sarcopenia (Muscle loss): Symptoms & causes. (n.d.). Cleveland Clinic. Retrieved 20 March 2024 from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23167-sarcopenia

How much physical activity do older adults need?. (2023). Centers for Disease Control and Prevention. Retrieved 25 March 2024, from https://www.cdc.gov/physicalactivity/basics/older_adults/index.htm

Versi Terbaru

25/03/2024

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri

Diperbarui oleh: Edria


Artikel Terkait

Daftar Vitamin dan Mineral yang Baik untuk Kesehatan Lansia

Lansia Perlu Menjaga Berat Badan Ideal, Ini Caranya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 25/03/2024

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan