backup og meta

Memahami Pemeriksaan CT (Clotting Time) dan BT (Bleeding Time)

Memahami Pemeriksaan CT (Clotting Time) dan BT (Bleeding Time)

Pemeriksaan CT BT biasanya dilakukan sebelum Anda menjalani tindakan medis tertentu, seperti operasi dan cuci darah. Tes ini berguna untuk mengetahui waktu perdarahan dan pembekuan darah. Bagaimana prosedurnya dan apa saja hasil yang diperoleh setelah menjalani pemeriksaan ini? Simak penjelasannya di artikel berikut.

Apa itu pemeriksaan CT BT?

Tes darah aglutinin

Pemeriksaan CT BT merupakan singkatan dari clotting time (waktu pembekuan darah) dan bleeding time (waktu perdarahan). 

Melansir situs Mount Sinai, pemeriksaan tersebut bertujuan untuk mengetahui waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk proses pembekuan darah bila mengalami perdarahan. 

Selain itu, tes ini bisa dilakukan untuk mengamati reaksi darah Anda ketika bertemu dengan zat antikoagulan, seperti heparin direct thrombin inhibitors (DTI). 

Obat-obatan tersebut tersebut biasa digunakan dalam angioplasty, dialisis ginjal, dan cardiopulmonary bypass (bypas jantung dan paru-paru).

Pemeriksaan CT BT terdiri atas dua jenis.

  • APPT (activated partial thromboplastin time)
  • ACT (activated clotting time

Kedua tes ini dapat digunakan untuk memantau pasien yang diberikan heparin selama proses CPB (cardiopulmonary bypass).

Namun dibandingkan dengan APTT, ACT memiliki lebih banyak keunggulan.

Pertama, hasil ACT lebih akurat daripada APTT ketika heparin dalam dosis tinggi digunakan untuk menghambat koagulasi (pembekuan darah). 

Kedua, ACT tidak membutuhkan banyak biaya serta lebih mudah dilakukan bahkan tes ini dapat dilakukan di atas tempat tidur.

Tentu saja hal ini dapat menghemat waktu dan tenaga.

Kapan Anda perlu menjalani pemeriksaan CT BT?

Pada sejumlah rumah sakit, Anda perlu menjalani pemeriksaan clotting time dan bleeding time pada kondisi-kondisi berikut.

Bagaimana prosedur pemeriksaan CT BT?

tes kimia darah

Tidak ada persiapan khusus sebelum menjalani tes clotting time and bleeding time. Namun, dokter mungkin akan memeriksa kondisi kesehatan Anda terlebih dahulu. 

Sebelum menjalani tes, sampaikan pada dokter bila Anda sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu karena bisa jadi dapat memengaruhi hasil tes.

Konsultasikan pula pada dokter Anda mengenai persiapan tertentu sebelum menjalani tes ini.

Biasanya, Anda akan disarankan untuk menggunakan pakaian lengan pendek untuk mempermudah proses pemeriksaan.

Langkah-langkah pemeriksaan CT BT

Tenaga medis yang bertugas akan melakukan pemeriksaan clotting time and bleeding time dengan melakukan langkah-langkah sebagai berikut.

  1. Melilitkan sabuk elastis di sekitar lengan bagian atas Anda untuk menghambat aliran dan memperbesar pembuluh darah.
  2. Petugas medis akan memberikan beberapa goresan kecil pada lengan Anda di area lengan bagian bawah.
  3. Luka yang perlu dibuat cukup dalam hingga sedikit mengeluarkan darah.
  4. Petugas menyalakan timer begitu luka mengeluarkan darah.
  5. Petugas kemudian segera menekan luka menggunakan sejenis kertas khusus beberapa kali
  6. Proses menekan dengan kertas tersebut dilakukan beberapa kali setiap 30 detik sampai darah berhenti mengalir.
  7. Petugas medis akan mengukur waktu yang diperlukan sejak luka tersebut mengeluarkan darah sampai perdarahannya berhenti.

Anda mungkin akan merasakan sakit ketika luka dibuat di kulit. Rasanya seperti luka gores. Namun, bagi kebanyakan orang, rasa sakit tersebut akan berangsur hilang..

Bagaimana hasil pemeriksaan CT BT?

Kisaran normal untuk setiap tes mungkin berbeda-beda, tergantung pada laboratorium yang Anda pilih. 

Biasanya, kisaran normal tersebut akan ditulis di kertas hasil tes. Diskusikan dengan dokter Anda setelah menerima hasil tes untuk memperoleh penjelasan yang lebih akurat.

Normal

Normalnya, waktu pembekuan darah (clotting time) terjadi dalam 70-120 detik.

Namun, jika Anda menjalani terapi antikoagulan, kisaran normalnya adalah 150-600 detik.

Abnormal

Darah membutuhkan waktu yang lebih lama untuk membeku, yaitu lebih dari waktu yang disebutkan di atas.

Beberapa faktor penyebab di antaranya:

  • penggunaan Heparin,
  • kurangnya faktor pembekuan darah,
  • sirosis,
  • lupus inhibitor, dan
  • penggunaan Warfarin.

Kondisi yang tidak normal juga bisa terjadi bila darah membutuhkan waktu yang lebih cepat untuk membeku (agregasi).

Kondisi ini dapat mengganggu aliran darah.

Beberapa faktor yang memengaruhi hasil tes

pengambilan sampel darah

Kisaran normal untuk pemeriksaan CT BT dapat bervariasi tergantung laboratorium yang Anda pilih.

Oleh sebab itu, sebaiknya diskusikan dengan dokter apabila ada pertanyaan seputar hasil tes Anda.

Di samping itu, ada Beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil pemeriksaan clotting time and bleeding time antara lain.

  • Kondisi biologis seperti hipotermia, pengenceran darah, jumlah dan fungsi trombosit.
  • Faktor yang memengaruhi farmakokinetik heparin (misalnya, penyakit ginjal atau penyakit hati) dan anti-heparin.
  • Adanya gumpalan darah dapat meningkatkan hasil tes menjadi lebih dari normal sehingga tidak akurat. 

Jika ada pertanyaan seputar pemeriksaan CT BT, silakan konsultasikan lebih lanjut dengan dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Bleeding time Information | Mount Sinai – New York. (2021). Retrieved 13 October 2021, from https://www.mountsinai.org/health-library/tests/bleeding-time

Prothrombin Time (PT/INR) Test | Michigan Medicine. (2020). Retrieved 13 October 2021, from https://www.uofmhealth.org/health-library/hw203083

Bleeding disorders Information | Mount Sinai – New York. (2021). Retrieved 13 October 2021, from https://www.mountsinai.org/health-library/diseases-conditions/bleeding-disorders

Activated Clotting Time (ACT) – Lab Tests Online. (2020). Retrieved 13 October 2021, from https://labtestsonline.org/tests/activated-clotting-time-act

Versi Terbaru

30/10/2022

Ditulis oleh Indah Fitrah Yani

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita

Diperbarui oleh: Dwi Ratih Ramadhany


Artikel Terkait

Jenis Penyakit yang Berhubungan dengan Kelainan Trombosit Darah

Punya Darah Kental, Ternyata Berisiko Kena Penyakit Jantung


Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 30/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan