backup og meta

Waspada Septikemia, Keracunan pada Darah Akibat Bakteri

Waspada Septikemia, Keracunan pada Darah Akibat Bakteri

Septikemia adalah suatu kondisi di mana seseorang mengalami keracunan darah akibat bakteri dalam jumlah besar masuk ke dalam aliran darah. Risiko dari kondisi ini bisa mengancam jiwa penderitanya. Septikemia juga bisa terjadi karena dipicu oleh infeksi di dalam tubuh, kemudian bakteri dari infeksi tersebut masuk ke aliran darah kita. Jika tidak ditangani dengan cepat, kondisi ini akan memicu sepsis.

Apa saja penyebab septikemia?

Sebenarnya bakteri apa yang dapat menyebabkan septikemia? Ternyata tidak dapat diklasifikasi bakteri apa yang dapat menyebabkan kondisi ini.

Bermacam-macam bakteri bisa menjadi penyebabnya. Bahkan Anda mungkin akan kesulitan menemukan sumber dari infeksi itu.

Namun, berikut ini ada beberapa infeksi yang dapat memicu septikemia, yaitu:

Tidak hanya infeksi di atas saja, jika Anda menjalani operasi, Anda juga berisiko terkena septikemia.

Hal ini yang mesti Anda waspadai. Pasalnya, saat Anda melakukan proses medis di rumah sakit – seperti operasi – kemungkinan bakteri akan resisten alias kebal terhadap antibiotik.

Siapa saja yang berisiko terkena septikemia?

Berikut ini kondisi yang dapat membuat Anda berisiko septikemia:

  • Memiliki luka parah atau luka bakar.
  • Usia Anda sangat muda (bayi) atau sangat tua.
  • Punya masalah kekebalan tubuh seperti HIV atau leukemia (kanker darah).
  • Memiliki kateter kemih atau intravena
  • Mendapat pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh seperti kemoterapi atau suntik steroid.

Apa saja gejala septikemia?

Gejala dari septikemia bisa terjadi sangat cepat. Pada tahap awal, seseorang bisa terlihat seperti orang yang dalam keadaan ‘sangat sakit’.

Berikut ini gejala yang umum terjadi:

  • Panas dingin
  • Terjadi peningkatan suhu tubuh (demam)
  • Pernapasan menjadi cepat dan tidak teratur
  • Detak jantung berdegup cepat

Anda juga bisa mewaspadai gejala yang lebih berat, seperti:

  • Kebingungan atau tidak mampu untuk berpikir jernih
  • Mual dan muntah
  • Bintik merah muncul di kulit
  • Kapasitas buang air kecil yang berkurang
  • Aliran darah rendah atau tidak memadai

Jika Anda menemukan tanda-tanda tersebut pada seseorang, segera bawa ke rumah sakit segera.

Jangan menunggu gejala tersebut akan membaik atau tidak karena kondisi septikemia perlu ditangani dengan cepat.

Komplikasi yang dapat terjadi akibat septikemia

Berikut ini yang dapat terjadi, jika septikemia tidak segera ditangani:

1. Sepsis

Ada yang beranggapan sepkemia merupakan istilah lain dari sepsis. Perlu diluruskan di sini bahwa sepsis adalah kondisi lebih lanjut dari septikemia.

Jika septikemia hanya menyerang aliran darah, maka pada sepsis, bakteri menyerang seluruh organ tubuh.

Bakteri tersebut juga menyebabkan peradangan sehingga dapat membuat darah menggumpal dan menghambat oksigen masuk mencapai organ tubuh kita.

Akhirnya, organ tubuh mengalami kegagalan fungsi.

2. Septic shock

Bakteri dapat menyebarkan racun di aliran darah yang membuat aliran darah menjadi rendah. Kerusakan organ atau jaringan bisa terjadi karena hal ini.

Septic shock adalah kondisi medis yang darurat, seseorang biasanya akan dirawat di ICU dengan ventilator dan mesin untuk membantu pernapasan.

3. Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS)

Kondisi ini juga dapat mengancam nyawa Anda. Oksigen tidak dapat mencapai paru-paru dan darah.

Menurut National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI), kondisi ini fatal dan dapat menyebabkan kerusakan paru-paru permanen.

Tak hanya itu, Anda juga berisiko terhadap kerusakan otak yang menyebabkan gangguan memori.

Bagaimana cara mengobati septikemia?

Sebenarnya, kalau infeksi tertentu cepat mendapat pengobatan, bakteri tidak akan sampai pada aliran darah.

Penting bagi Anda untuk memperhatikan kesehatan sendiri, apakah Anda terkena gejala infeksi tertentu atau tidak.

Pengobatan tentu harus melibatkan dokter dan rawat inap di rumah sakit. Antibiotik akan digunakan untuk mengatasi infeksi bakteri.

Butuh waktu lebih lanjut untuk mencari tahu bakteri apa yang menyebarkan racun. Dokter harus berpacu dengan waktu sehingga antibiotik yang digunakan biasanya tipe yang berfungsi untuk membasmi semua bakteri.

Anda juga memerlukan cairan yang dimasukkan ke dalam tubuh Anda untuk mencegah pembekuan darah  dan menjaga tekanan darah.

Adakah cara untuk mencegah septikemia?

Septikemia bisa terjadi pada siapa saja, tidak mengenal umur. Oleh sebab itu, penting bagi orangtua untuk selalu memerhatikan jadwal vaksinasi anak.

Bagi Anda yang memang memiliki masalah sistem kekebalan tubuh, sebaiknya hindari hal-hal berikut ini:

  • Merokok
  • Menggunakan obat terlarang
  • Menjalani diet yang tidak sehat
  • Tidak berolahraga
  • Jarang cuci tangan
  • Berdekatan dengan orang sakit

Jika Anda memiliki gejala tertentu yang mencurigakan, jangan tunda untuk segera memeriksakan diri ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Septicemia. Retrieved 3 March 2020, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/septicemia

 

Versi Terbaru

03/03/2021

Ditulis oleh Rizki Pratiwi

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Fakta Unik Seputar Golongan Darah A dan Risiko Kesehatannya

Kenali 4 Jenis Komponen Darah Manusia dan Fungsinya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Andreas Wilson Setiawan, M.Kes.

Magister Kesehatan · None


Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 03/03/2021

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan