Definisi
Apa itu Coombs test?
Tes Coombs atau Coombs test adalah sebuah pengujian atau tes darah yang dilakukan untuk menemukan antibodi tertentu yang menyerang sel-sel darah merah.
Normalnya, antibodi melindungi tubuh dari kuman penyebab penyakit. Namun, antibodi terkadang membuat kesalahan dan justru menyerang sel sehat. Itu sebabnya, tes ini dilakukan untuk mencari tahu hal tersebut.
Terdapat dua jenis Coombs test yang umum dilakukan, yaitu:
1. Coombs test langsung (direct)
Tes Coombs langsung (direct) atau disebut juga dengan direct antiglobulin testing (DAT), melibatkan pemeriksaan langsung pada sel-sel darah merah yang ditemukan dalam sampel darah.
Prosedur ini dilakukan dengan mencuci sampel darah yang dikumpulkan dalam larutan garam untuk mengisolasi sel darah merah pasien. Coombs test direct menghilangkan antibodi yang tidak terikat yang dapat mengacaukan hasil.
2. Coombs test tidak langsung (indirect)
Tes Coombs tidak langsung (indirect) atau disebut juga dengan indirect antiglobulin testing (IAT). Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengecek plasma darah. Kebalikan dari DAT, prosedur ini justru digunakan untuk mendeteksi antibodi yang tidak terikat pada sel darah merah, yang mungkin ada dalam serum pasien.
Kapan Coombs test dilakukan?
Dikutip dari situs Stanford University, berikut penjelasan tentang kapan Coombs test perlu dilakukan:
Coombs test langsung (direct)
Coombs test langsung biasanya dilakukan pada sampel darah bayi yang baru lahir, khususnya bayi dengan penyakit kuning. Pemeriksaan ini bertujuan mencari antibodi asing yang sudah melekat pada sel darah merah bayi, yang menjadi kemungkinan penyebab hemolisis (kerusakan sel darah merah).
Antibodi asing tersebut berasal dari darah ibu yang menyerang sel darah merah bayi. Kondisi ini biasanya terjadi pada bayi dengan orangtua yang memiliki ketidakcocokan golongan darah.
Selain itu, coombs test langsung (direct) dijalankan apabila dokter menduga bahwa seorang pasien terkena anemia hemolitik.
Coombs test tidak langsung (indirect)
Coombs test indirect dilakukan pada sampel darah ibu sebagai bagian dari tes laboratorium prenatal. Tes ini mencari daftar antigen yang dapat menyebabkan masalah pada bayi baru lahir atau menyebabkan masalah pada ibu jika transfusi darah diperlukan.
Selain itu, Coombs test tidak langsung (indirect) biasanya digunakan untuk memastikan apakah darah pendonor sesuai dan dapat digunakan untuk orang yang akan menerimanya.
Peringatan dan Pencegahan
Apa saja yang harus diketahui sebelum menerima Coombs test?
Bayi yang baru lahir (dari ibu yang memiliki darah rhesus negatif) bisa melakukan tes Coombs langsung (direct) untuk memeriksa antibodi yang melawan sel-sel darah merah bayi.
Jika hasil tesnya positif, bayi tersebut mungkin membutuhkan transfusi dengan darah yang sesuai untuk mencegah anemia.
Terdapat beberapa faktor atau alasan yang membuat hasil tes Coombs menjadi sia-sia dan tidak dapat dijadikan pegangan, antara lain:
- Pernah menerima transfusi darah di masa lalu
- Sedang hamil selama tiga bulan terakhir
- Menggunakan beberapa obat, seperti sefalosporin, obat sulfa, obat tuberkulosis, insulin, dan tetrasiklin
Jika Anda mengalami kondisi tersebut, beri tahu dokter untuk petunjuk khusus. Anda sebaiknya mengenakan pakaian berlengan pendek untuk memudahkan perawat mengambil sampel darah Anda.
Meski jarang terjadi, tes Coombs mungkin dapat mengakibatkan sejumlah risiko. Ini karena ukuran vena dan arteri orang yang berbeda-beda. Mengambil darah beberapa orang bisa lebih sulit daripada mengambil darah pada orang lainnya.
Dalam kasus yang jarang terjadi, risiko melakukan Coombs test yang mungkin saja Anda alami, antara lain:
- Pingsan atau pusing
- Penusukan berulang untuk menemukan vena
- Hematoma (penumpukan darah di bawah kulit)
- Perdarahan yang berlebihan
- Infeksi (risiko yang terjadi ketika kulit rusak)
Proses
Apa saja yang harus dilakukan sebelum menjalani Coombs test?
Tidak ada persiapan khusus yang dilakukan untuk melakukan jenis pemeriksaan darah ini. Dokter akan meminta Anda untuk minum air dalam jumlah normal sebelum pengecekan darah dilakukan.
Ini merupakan prosedur yang relatif aman, sehingga risikonya kecil atau hampir tidak ada. Anda juga tidak perlu berpuasa sebelum menjalani tes ini.
Anda mungkin harus berhenti menggunakan beberapa obat sebelum tes dilakukan, tetapi hanya jika dokter meminta Anda untuk melakukannya. Pastikan Anda menanyakan hal ini kepada dokter.
Bagaimana proses tes Coombs?
Umumnya, proses pengambilan darah untuk melakukan tes ini sama dengan pengambilan sampel darah pada umumnya.
Lengan atas Anda akan diikat dengan gelang elastis dan perawat akan menusukkan jarum di lipatan siku Anda untuk mengambil sampel darah.
Jika perawat kesulitan menemukan pembuluh vena, Anda mungkin bisa saja disuntik beberapa kali. Nantinya, perawat kemudian akan mengumpulkan sampel darah Anda ke dalam tabung untuk diperiksa di laboratorium.
Oleh karena tes ini seringnya dilakukan pada bayi yang mungkin memiliki antibodi dalam darah berbeda dengan ibu, perawat akan menggunakan jarum kecil tajam, yang disebut dengan lanset. Titik suntik atau pengambilan darah biasanya pada tumit kaki bayi.
Darah yang terkumpul akan diletakkan ke dalam tabung kaca, pada slide kaca, ataupun strip tes.
Apa saja yang harus dilakukan setelah menerima tes Coombs?
Umumnya, Anda langsung dapat beraktivitas seperti biasa setelah menjalani tes ini. Rasa sakit yang Anda rasakan biasanya tergantung keterampilan perawat, kondisi vena Anda, dan sensitivitas Anda.
Setelah darah diambil, Anda sebaiknya membalut dan menekan-nekan bagian yang diinjeksi perlahan-lahan.
Penjelasan Hasil Tes
Apa arti dari hasil Coombs test?
Setelah diperiksa di laboratorium, Anda akan mendapatkan hasil dari Coombs test. Berikut penjelasannya.
1. Normal
Hasil normal berarti tidak ditemukan antibodi dalam sel darah merah Anda. Ini disebut juga dengan tes negatif.
- Tes Coombs langsung (direct) Negatif: darah Anda tidak memiliki antibodi yang melekat pada eritrosit
- Coombs test tidak langsung (indirect) Negatif: darah Anda kompatibel dengan darah yang akan diterima saat transfusi. Coombs test yang menyatakan negatif untuk faktor rhesus (titer antibodi Rh) pada wanita hamil menandakan bahwa tidak terdapat antibodi yang melawan darah rhesus positif milik bayinya (sensitisasi rhesus).
2. Abnormal
Hasil tes Coombs Anda disebut abnormal jika hasilnya positif. Berikut penjelasan lengkapnya.
- Tes Coombs langsung (direct) Hasil tes positif menunjukkan Anda memiliki antibodi yang melawan (menghancurkan) sel-sel darah merah sendiri.Ini dapat terjadi karena transfusi dari darah yang tidak kompatibel (sesuai) atau mungkin berkaitan dengan kondisi seperti anemia hemolitik atau penyakit hemolitik bayi (HDN).
- Coombs test tidak langsung (indirect) Hasil tes positif berarti darah Anda tidak cocok dengan darah pendonor dan Anda tidak bisa menerima donor darah dari orang tersebut. Jika tes titer antibodi Rh (rhesus) positif pada wanita yang hamil atau berencana untuk hamil, ini berarti ia memiliki antibodi yang melawan darah Rh positif (disebut juga sensitisasi Rh).Ia nantinya akan diuji di awal masa kehamilan untuk memeriksa jenis darah bayinya. Jika bayi tersebut memiliki darah rhesus positif, sang ibu harus dimonitor dengan saksama selama masa kehamilan untuk mencegah masalah pada sel-sel darah merah si bayi.Jika sensitisasi belum terjadi, hal ini dapat dicegah dengan suntikan imunoglobulin Rh.