Setelah melahirkan, Ibu sering kali harus berhadapan dengan berbagai ketidaknyamanan, salah satunya adalah biduran. Meski biduran pada umumnya tidak membahayakan, kondisi ini bisa mengganggu Ibu dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Lantas, bagaimana biduran setelah melahirkan sebaiknya diatasi? Mengapa kondisi ini bisa terjadi? Simak ulasan berikut untuk informasinya.
Apa itu biduran setelah melahirkan?
Biduran setelah melahirkan adalah munculnya ruam di kulit yang terasa gatal usai proses persalinan.
Masalah kulit ini sebenarnya bukan hal membahayakan bagi Ibu maupun bayi yang baru dilahirkan. Biduran biasanya juga bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa hari atau minggu setelah persalinan.
Meski tidak berbahaya, ruam yang terasa gatal ini bisa menyebar ke bagian tubuh lainnya. Kondisi ini mungkin mengganggu aktivitas Ibu setelah melahirkan yang umumnya membutuhkan energi lebih banyak.
[embed-health-tool-due-date]
Gejala biduran setelah melahirkan
Biduran setelah melahirkan memiliki tanda serupa ruam kulit pada umumnya seperti berikut.
- Benjolan berwarna kemerahan.
- Benjolan berubah menjadi putih ketika ditekan.
- Terasa gatal.
Ruam karena biduran bisa muncul di berbagai bagian tubuh, seperti perut, punggung, bokong, dada, serta lengan atas maupun bawah. Benjolan juga bisa berubah bentuk dan posisi atau terjadi secara hilang timbul.
Apa penyebab biduran setelah melahirkan?
Setelah melahirkan, tubuh Ibu akan mengalami berbagai penyesuaian. Hal inilah yang kemudian bisa memicu biduran setelah melahirkan secara pervaginaan maupun operasi caesar. Supaya lebih memahaminya, simak informasi terkait pemicunya berikut.
1. Perubahan hormon
Alergi merupakan penyebab utama dari biduran yang terjadi setelah melahirkan. Menurut American College of Allergy, Asthma, & Immunology alergi bahkan merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi saat hamil.
Hal ini bisa terjadi karena perubahan hormon selama kehamilan bisa memicu alergi yang mungkin bertahan sampai setelah melahirkan. Reaksi alergi itu sendiri bisa dipicu berbagai hal, seperti makanan, obat-obatan, atau debu.
2. Perubahan daya tahan tubuh
Selama kehamilan, daya tahan tubuh Ibu cenderung lebih lemah. Inilah alasan mengapa ibu hamil lebih rentan terserang penyakit, termasuk infeksi.
Virus penyebab infeksi sering kali tidak langsung menimbulkan gejala yang berarti. Tak jarang, virus baru beraksi ketika tubuh Ibu menjadi lebih lemah selama proses persalinan.
Kondisi inilah yang bisa menjadi penyebab infeksi setelah melahirkan sehingga menimbulkan bentol gatal di kulit.
3. Gangguan hati

Tahukah Ibu bahwa kehamilan membuat hati bekerja lebih keras? Karena satu dan lain hal, kondisi ini mungkin membuat hati lebih lambat dalam menyaring racun dan zat sisa lainnya di dalam darah.
Ketika hal tersebut terjadi, tubuh mungkin mengalami ketidakseimbangan enzim di dalam hati atau penumpukan zat sisa di dalam darah. Kedua kondisi ini mungkin memicu biduran setelah melahirkan.
4. Pruritic uritical papules and plaques of pregnancy (PUPPP)
PUPPP merupakan salah satu kondisi penyebab biduran pada ibu hamil atau setelah melahirkan. Belum diketahui secara pasti apa itu penyebab PUPPP.
Akan tetapi, kondisi ini diduga berkaitan dengan peregangan pada dinding perut dan jaringan ikat kulit selama kehamilan. Karena itulah, biduran biasanya muncul ketika perut mencapai ukuran maksimalnya pada periode akhir kehamilan.
Cara mengatasi biduran setelah melahirkan
Pada umumnya, biduran bisa sembuh dengan sendirinya tanpa penanganan medis, contohnya kasus PUPPP. Dalam kondisi ini, biduran biasanya membaik dalam beberapa hari atau minggu pascapersalinan.
Sementara itu, biduran akibat alergi perlu diatasi dengan menghindari pemicunya. Misalnya, menghindari atau membatasi makanan pemicu alergi.
Untuk membantu meredakan gejala biduran, Ibu bisa melakukan berbagai perawatan sederhana berikut.
- Hindari menggaruk ruam yang terasa gatal.
- Oleskan pelembap tanpa parfum.
- Gunakan pakaian dengan bahan yang halus.
- Hindari mandi dengan air hangat.
- Kompres ruam dengan air dingin.
Jika penanganan mandiri tidak bisa meredakan biduran, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan berikut.
Pastikan untuk selalu membaca petunjuk penggunaan obat dan mengonsumsinya sesuai resep dokter. Pasalnya, beberapa jenis obat mungkin memengaruhi kualitas ASI bagi Ibu yang sedang menyusui.
Kesimpulan
- Biduran setelah melahirkan biasanya ditandai dengan munculnya benjolan berwarna merah yang terasa gatal. Benjolan ini bisa muncul di perut, punggung, bokong, dan lengan.
- Beberapa penyebab Ibu rentan mengalami biduran setelah melahirkan adalah perubahan hormon, daya tahan tubuh, PUPPP, hingga masalah hati.
- Sebagian besar biduran bisa sembuh tanpa perawatan medis. Jika rasa gatal tak tertahankan, dokter mungkin memberikan salep gatal, pil antihistamin, atau kortikosteroid.