Depresi setelah melahirkan ternyata merupakan hal yang umum dan wajar terjadi pada wanita. Ini biasanya dipicu oleh perubahan emosional dan fisik setelah melahirkan yang baru saja Anda lewati. Namun, jangan sampai hal ini memengaruhi aktivitas sehari-hari. Simak cara mengatasi depresi postpartum melalui artikel berikut.
Bagaimana cara mengatasi depresi postpartum?
Melahirkan seorang anak tentunya menjadi kebahagiaan tersendiri. Namun, di sisi lain, Anda bisa jadi juga mengalami gangguan psikologis tertentu.
Salah satu gangguan psikologis pascamelahirkan yang umum terjadi adalah depresi postpartum.
Kondisi ini memiliki gejala yang lebih parah daripada baby blues syndrome.
Office on Women’s Health menyebutkan bahwa sekitar 1 di antara 9 ibu yang baru melahirkan mungkin mengalami depresi setelah melahirkan.
Lalu, bagaimana cara mengatasi depresi postpartum? Berikut beberapa tips yang bisa Anda coba.
1. Jauhi hal-hal yang mengerikan
Bila mengalami depresi postpartum Anda akan menjadi sangat emosional. Apapun yang Anda lihat, hampir selalu dihubungkan dengan kondisi diri sendiri.
Bahkan, seringkali Anda menjadi sulit mengontrol pikiran dan malah terjebak dalam imajinasi sendiri.
Oleh karena itu, penting untuk mengelilingi diri Anda dengan hal-hal yang indah dan positif untuk mencegah pikiran Anda berkelana ke hal-hal yang buruk.
Jauhi dulu film horor, novel misteri, cerita-cerita menegangkan, dan sementara hindari baca atau tonton berita kriminal untuk sementara waktu.
2. Abaikan komentar yang negatif
Memang tidak semua ibu mengalami masalah kejiwaan atau depresi setelah melahirkan.
Itu sebabnya, mereka bisa saja tidak menunjukkan rasa empati.
Bahkan, beberapa orang mungkin melontarkan perkataan yang membuat Anda tersudutkan. Sebaiknya Anda menutup telinga dari komentar-komentar tersebut.
Pahamilah bahwa mengalami depresi atau stres setelah menjadi ibu bukan berarti Anda memiliki jiwa yang lemah.
Mengabaikan komentar negatif merupakan salah satu cara yang sangat penting untuk mengatasi depresi postpartum yang Anda alami.
3. Jangan membebani diri sendiri dengan tugas yang menumpuk
Setelah melahirkan, tugas Anda tentunya akan semakin bertambah. Tugas tersebut mulai dari mengurus bayi yang baru lahir, suami, pekerjaan di rumah, tugas kantor, dan sebagainya.
Hindari bebani diri sendiri dengan seluruh pekerjaan tersebut jika kondisi fisik dan psikologis Anda di masa nifas ini memang tidak memungkinkan.
Hentikan dulu pekerjaan yang mungkin sulit untuk Anda kerjakan.
Mintalah cuti pada atasan atau tutup dulu bisnis Anda untuk sementara waktu sampai Anda benar-benar siap.
Jangan sungkan minta bantuan suami, keluarga, atau asisten rumah tangga. Kalau Anda merasa lelah, hentikan dulu semua kegiatan dan langsung beristirahat.
Menjaga kesehatan dan merawat diri setelah melahirkan tentunya lebih penting daripada pekerjaan rumah tangga tersebut.
4. Mintalah bantuan dari ibu lain yang pernah mengalaminya
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, tak semua orang akan mendukung Anda dan memahami kondisi Anda.
Bahkan, mungkin di antara mereka malah menyalahkan Anda karena merasa depresi saat baru saja dikaruniai seorang bayi yang lucu.
Daripada mendengarkan hal-hal yang membuat Anda merasa bersalah, habiskanlah waktu hanya dengan orang-orang yang memahami situasi Anda dan mendukung secara positif.
Penting juga untuk mencari ibu lain yang pernah berada dalam kondisi yang sama sehingga Anda bisa saling berbagi.