backup og meta

Kenali 5 Tanda-Tanda Bayi Akan Lahir Dalam Waktu Dekat

Kenali 5 Tanda-Tanda Bayi Akan Lahir Dalam Waktu Dekat

Sekitar satu sampai empat minggu sebelum hari-H persalinan, Anda mulai dapat merasakan bayi bergerak lebih aktif. Ini karena bayi sedang berusaha memutar tubuhnya untuk memposisikan kepala yang tadinya di atas, agar berada di bawah mendekati vagina. Gerak bayi yang merosot turun ke panggul ini disebut dengan dropping atau lightening, menandakan ia sudah siap untuk menyapa duniaCek di sini seperti apa tanda-tanda bayi akan lahir dalam waktu dekat.

Kapan bayi mulai bergerak merosot ke panggul?

Selama masa kehamilan, posisi bayi meringkuk dengan kepala mengarah ke atas dekat dada ibu dan kakinya di bawah. Beberapa bayi bisa dalam posisi melintang — tegak lurus dengan jalan lahir.

Semua ini adalah hal yang wajar dan tidak membahayakan, karena bayi dapat bergerak untuk memutar posisinya agar bisa menyembul keluar dengan kepala lebih dulu. Bayi akan mulai bergerak berputar menurunkan kepalanya hingga ke daerah panggul ibu, dan akhirnya berada di daerah tulang kemaluan Anda.

Gerakan dropping atau lightening ini umumnya mulai terjadi pada trimester ketiga kehamilan, di sekitar bulan ketujuh (minggu 34-36 kehamilan). Namun pada kebanyakan wanita hamil, gerak yang menjadi tanda bayi akan lahir ini bisa mulai terlihat beberapa jam sebelum persalinan.

Pada kehamilan kembar, gerak bayi mungkin bisa terjadi lebih cepat karena posisi salah satu bayi sudah berada lebih rendah di perut sang ibu. Untuk calon ibu pertama, kemerosotan ini mungkin terjadi di detik-detik akhir menjelang persalinan atau justru saat persalinan dimulai.

sakit pusar

Tanda-tanda bayi akan lahir dalam waktu dekat

Dilansir dari Live Strong, ada beberapa tanda bayi akan lahir yang bisa Anda rasakan dan perhatikan menjelang datangnya hari persalinan:

1. Perubahan pada perut

Tanda bayi akan lahir yang paling awal muncul adalah perubahan bentuk perut yang menggantung lebih rendah. Ini karena kepala bayi sudah bergerak ke bawah tulang panggul.

Saat Anda duduk, bayi terasa ada di pangkuan.

[embed-health-tool-due-date]

2. Bernapas jadi lebih mudah

Pada trimester kehamilan terakhir, banyak wanita yang merasa sesak napas akibat bertambah besarnya kandungan. Hal ini juga dipengaruhi oleh posisi awal bayi yang ada di bawah tulang rusuk ibu sehingga menekan paru-paru dan membuat Anda sulit bernapas.

Namun, kondisi ini akan mereda setelah bayi sudah dalam posisi siap lahir dengan kepala di bawah. Setelah merosot turun, kepala bayi akan berada di bawah dekat daerah panggul paling dekat dengan jalur lahir, dengan wajah yang menghadap punggung ibu dan dagu menempel di dada.

Perubahan gerak bayi dalam kandungan ini mengangkat tekanan pada paru sehingga Anda bisa bernapas lebih mudah.

3. Nafsu makan meningkat

Banyak ibu hamil yang merasa nafsu makannya menurun selama trimester ketiga. Namun, setelah bayi mengalami dropping atau lightening, tekanan pada paru-paru dan perut juga berkurang. Hal ini berefek pada nafsu makan sang ibu. Keparahan gejala dan frekuensi maag juga berkurang saat bayi mengalami pergerakan ini.

4. Sering buang air kecil

Tanda bayi akan lahir dalam waktu dekat lainnya adalah ibu yang semakin sering bolak-balik buang air kecil. Kepala bayi yang merosot turun menekan daerah panggul dan sekitar kandung kemih, sehingga membuat Anda sering merasa kebelet.

5. Keputihan banyak

Setelah bayi Anda mulai turun, kepalanya akan menekan dan meregangkan serviks (leher rahim) Anda untuk mempersiapkan jalur lahirnya. Selama proses pelebaran serviks ini, sumbatan yang ada di ujung bukaan leher rahim akan terlepas sehingga memicu keputihan yang terlihat banyak.

6. Nyeri panggul

Selain tanda-tanda di atas, ada satu tanda bisa Anda rasakan yaitu nyeri di derah panggul. Hal ini normal terjadi karena bayi yang ada dalam perut Anda sedang menyesuaikan diri dengan posisi barunya.

Namun, bila nyeri terjadi secara konstan dan teratur, disertai demam, pendarahan, dan dehidrasi segera periksakan kehamilan Anda pada dokter.

Apa yang bisa dilakukan untuk bantu mempercepat bayi turun?

Jika bayi tampaknya tidak turun ke panggul bahkan setelah 36 minggu kehamilan, Anda dapat melakukan beberapa hal berikut.

  • Lakukan aktivitas fisik ringan, misalnya squat, untuk merangsang pembukaan serviks, tapi jangan berolahraga berat.
  • Hindari duduk bersila dan berjongkok. Posisi ini dapat mendorong bayi kembali ke atas. Duduklah berselonjor kaki dengan lutut terpisah dan condongkan badan ke depan, untuk membantu bayi bergerak ke bawah panggul.
  • Duduk di atas bola bersalin untuk bantu bayi bergerak ke bawah, sekaligus mengurangi sakit punggung.
  • Berbaring di sisi kiri dengan menyelipkan bantal di antara lutut.
  • Berenang dengan perut menghadap ke atas. Hindari gaya dada jika Anda mengalami nyeri panggul.
  • Jika pekerjaan Anda mengharuskan Anda duduk lama, pastikan untuk sering-sering bangkit dan bergerak.

Sebelum mencoba tips-tips di atas atau jika bayi masih belum menunjukkan tanda-tanda akan lahir, konsultasikan ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

How to Tell When Labor Begins. https://www.acog.org/Patients/FAQs/How-to-Tell-When-Labor-Begins. Diakses pada 13 Desember 2017.

Pregnancy: Dropping (Lightening) – Topic Overview. https://www.webmd.com/baby/tc/pregnancy-dropping-lightening-topic-overview. Diakses pada 13 Desember 2017.

Signs a Baby is Dropping During Pregnancy. https://www.livestrong.com/article/132526-what-are-some-signs-that-my-baby-has-dropped/. Diakses pada 13 Desember 2017.

How to Predict When Your Baby Will Drop. https://www.healthline.com/health/pregnancy/baby-dropping. Diakses pada 13 Desember 2017.

 

Versi Terbaru

27/10/2022

Ditulis oleh Aprinda Puji

Ditinjau secara medis oleh dr. Yusra Firdaus

Diperbarui oleh: Karinta Ariani Setiaputri


Artikel Terkait

Daftar Perlengkapan Melahirkan untuk Ibu, Bayi, dan Ayah

Beragam Posisi Bayi Dalam Kandungan


Ditinjau secara medis oleh

dr. Yusra Firdaus


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 27/10/2022

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan