Setelah dianalisis, dokter langsung menyarankan agar suami melakukan cek sperma. Di pemeriksaan tersebut kemudian diketahui bahwa sperm count (jumlah sperma) dalam air maninya hampir tidak ada. Air mani suami saya dinyatakan kosong, tidak mengandung sperma.
Berdasar kondisi tersebut, dokter berkata bahwa peluang hamil secara normal hampir pasti tak ada. Sedangkan untuk melaksanakan IVF (bayi tabung) juga terbilang sulit karena hampir tak ditemukan sperma dalam air mani suami saya.
Vonis itu membuat dokter memberi saran agar kami mengadopsi anak saja. “Saudara saya ada yang tidak bisa punya anak, akhirnya adopsi. Lebih baik coba adopsi saja,” begitu kira-kira ucapan obgyn yang menangani kami saat itu.
Berharap menemukan jawaban dan cara lain, kami melanjutkan pemeriksaan ke dokter spesialis urologi. Kami berniatnya mencari tahu apa penyebab air mani suami saya tak mengandung sperma.
Hasil sperma analisis (SA) menunjukkan hasil yang sama. Kondisi sperma suami saya disebut mengalami Oligo Astheno Teratozoospermia (OAT) yakni kondisi sperma yang sedikit, bentuknya jelek, dan geraknya lambat.
Solusinya, menurut dokter, hanya bisa lewat operasi.
Cemas berganti sedih. Kami hanya bisa menunduk, menekuri diri, tak menyangka mengalami masalah seperti ini. Sedikit banyak saya berharap ada pengobatan alternatif yang bisa membantu kami mengatasi masalah kesuburan suami.
Kondisi azoospermia yang dialami suami
Selama hampir 2 tahun kami mencoba berbagai pengobatan alternatif, namun tak kunjung membuahkan hasil. Akhirnya suami memberanikan diri untuk berkonsultasi kembali ke dokter spesialis urologi pada 2015. Ia memantapkan hati untuk melakukan operasi.
Berbeda dengan pemeriksaan sebelumnya yang menyatakan ketiadaan sperma sama sekali pada air mani suami saya, pemeriksaan kali menunjukkan suami saya mengalami azoospermia. Azoospermia merupakan kondisi ketika sperma berjumlah sangat sedikit. Ada, tapi jumlahnya sedikit sekali.
Berdasarkan hasil USG, kondisi azoospermia tersebut disebabkan oleh varikokel bilateral, masalah pada pembuluh darah vena di bagian kantung testis atau skrotum. Kondisi ini membuat aliran darah ke testis tidak lancar dan menjadi panas. Testis yang terlalu panas ini membuatnya tidak dapat memproduksi sperma sehat.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar