Selama ini, cukup banyak informasi yang beredar bahwa anak kembar baru bisa lahir setelah lompat satu generasi. Artinya Anda baru bisa memiliki keturunan kembar dari anak Anda. Benarkah demikian?
Benarkah harus lompat satu generasi untuk mendapatkan anak kembar?
Sebagian orang mungkin mengira bahwa untuk bisa hamil kembar, ia harus melewati satu generasi terlebih dahulu. Ini dipercaya berlaku juga meski seseorang sudah memiliki keturunan kembar.
Contohnya apabila Anda punya saudara kembar (generasi pertama), Anda baru bisa memiliki keturunan kembar lagi pada generasi ketiga alias cucu Anda.
Namun rupanya, Anda tidak harus lompat satu generasi untuk memiliki anak kembar. Lahirnya anak kembar bisa terjadi pada setiap generasi.
Hanya saja, jika gen kembar berasal dari ayah, kemungkinan memiliki anak kembar memang lebih kecil terjadi dibandingkan jika gen kembar berasal dari ibu.
Berikut merupakan gambaran tentang cara mendapatkan anak kembar yang diturunkan.
1. Generasi pertama (nenek)
Mari bayangkan bahwa Anda adalah seorang wanita yang memiliki nenek kembar. Ini artinya, nenek Anda membawa gen hiperovulasi yang diturunkan kepada anak-anaknya.
Gen hiperovulasi meningkatkan peluang ovarium untuk melepaskan lebih dari satu sel telur pada satu siklus menstruasi. Normalnya, hanya ada satu sel telur yang lepas dalam satu siklus.
Kita akan mengambil contoh bahwa di sini nenek Anda memiliki dua anak laki-laki, sebut saja Adam dan Rudi.
2. Generasi kedua (Adam dan Rudi)
Adam dan Rudi memang membawa gen hiperovulasi dari ibunya, tetapi karena keduanya adalah laki-laki, mereka tidak mungkin melakukan ovulasi (melepaskan sel telur).
Oleh karena itu, jika calon istri Adam atau Rudi tidak memiliki gen hiperovulasi/gen kembar, peluang mereka untuk memiliki anak kembar tidak akan bertambah besar.
Misalnya, Adam adalah ayah Anda. Peluang Anda terlahir dengan saudara kembar tidak akan lebih besar kecuali ibu Anda juga memiliki gen hiperovulasi.
Inilah yang kerap membuat orang beranggapan bahwa anak kembar lompat generasi.
3. Generasi ketiga (Anda)
Ketika Anda menikah dan memiliki anak, ternyata Anda melahirkan anak kembar perempuan. Hal ini bisa terjadi karena Anda tetap membawa gen hiperovulasi dari ayah Anda (Adam).
Setelah itu, karena anak Anda perempuan, mereka akan memiliki peluang melahirkan anak kembar yang lebih besar karena mewarisi gen dari Anda.
Dengan begitu, peluang Anda memiliki keturunan kembar pada setiap generasi akan menjadi lebih besar.
Ilustrasi di atas dapat menunjukkan bahwa bayi kembar dapat lahir pada setiap generasi.
Lahirnya anak kembar lompat generasi terjadi karena gen hiperovulasi diturunkan pada laki-laki yang tidak bisa melepaskan sel telur.
Meski begitu, kebanyakan bayi kembar yang terlahir dari gen hiperovulasi adalah kembar fraternal (tidak identik), bukan kembar identik.
Kelahiran bayi kembar di Indonesia
Setidaknya terdapat 14 kelahiran bayi kembar pada setiap 1.000 kelahiran di Indonesia.
Mengapa lebih banyak ditemukan kembar tidak identik?
Selama ini, jenis bayi kembar yang banyak diketahui adalah kembar identik dan fraternal (tidak identik). Nah, faktor genetik memang lebih banyak berperan pada kelahiran bayi kembar tidak identik.
Kelahiran kembar fraternal terjadi ketika ibu melepaskan dua sel telur berbeda yang kemudian masing-masing dibuahi oleh sperma.
Sementara itu, kembar identik melibatkan pembuahan satu sel telur dan satu sel sperma saja. Sel telur ini kemudian akan terbelah sehingga menghasilkan kembar yang sama persis.
Mengutip dari laman Medline Plus, kembar dizigotik (kembar fraternal) dua kali lebih sering ditemukan daripada kembar monozigot (identik).
Selain itu, kembar fraternal juga lebih mungkin untuk diturunkan dalam keluarga. Ini sesuai dengan adanya gen hiperovulasi yang diwariskan pada anak kembar.
Meski begitu, keturunan bukanlah satu-satunya faktor yang membuat Anda bisa memiliki anak kembar.
Berikut adalah beberapa faktor lain yang meningkatkan peluang Anda memiliki anak kembar tanpa keturunan.
- Usia. Wanita berusia 30–40 tahun memiliki hormon estrogen lebih tinggi sehingga peluang menghasilkan lebih dari satu sel telur lebih besar.
- Kehamilan sebelumnya. Semakin besar jumlah kelahiran yang pernah dilalui, semakin besar peluang Anda memiliki anak kembar.
- Teknologi. Adanya perkembangan teknologi reproduksi seperti fertilisasi in vitro (IVF) membuat peluang memiliki anak kembar lebih besar.
Meski hamil kembar bisa diusahakan dengan teknologi dan beberapa faktor di atas, sebaiknya konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum mencobanya. Pasalnya, ibu juga memiliki risiko lebih tinggi saat hamil kembar.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa anak kembar lompat generasi hanyalah mitos. Faktanya, keturunan kembar bisa ditemukan pada setiap generasi dengan faktor tertentu.
[embed-health-tool-ovulation]