Minus:
Setelah usia lebih dari 35 tahun, kesuburan makin berkurang sehingga wanita memiliki kesulitan untuk hamil. Risiko untuk mengalami komplikasi selama kehamilan juga meningkat. Risiko mengalami tekanan darah tinggi saat kehamilan meningkat menjadi dua kali lipat dan risiko mengalami diabetes gestasional meningkat dua sampai tiga kali lipat pada wanita hamil usia di atas 35 tahun. Bahkan risikonya lebih tinggi pada wanita yang mengalami kelebihan berat badan. Risiko kelahiran dengan operasi caesar juga meningkat pada usia ini.
Risiko keguguran meningkat pada usia kehamilan di atas 35 tahun, yaitu sebesar 18%. Risiko bayi lahir mati juga meningkat pada wanita berusia lebih dari 35 tahun dibandingkan dengan wanita yang lebih muda. Risiko bayi lahir dengan penyakit Down syndrome atau penyakit kelainan kromosom lainnya juga makin meningkat pada usia ini. Anda dapat mengetahui apakah bayi Anda mengalami kelainan kromosom melalui skrining prenatal, tetapi Anda tidak bisa mencegah hal ini terjadi saat kehamilan.
Kehamilan di usia lebih dari 40
Plus:
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa bayi yang dilahirkan dari wanita yang berusia lebih dari 40 saat kehamilan cenderung bisa hidup lebih lama daripada mereka yang tidak. Teori yang mungkin dapat menjelaskan hal ini adalah bahwa estrogen yang masih banyak diproduksi pada wanita subur, memiliki dampak memperpanjang kehidupan pada jantung, tulang, dan organ lainnya. Namun, kurang dari 1% dari wanita usia 40-44 memiliki bayi. Kemungkinan hamil setelah usia 40 tahun menurun menjadi hanya 5% setiap bulan.
Minus:
Hamil pada usia ini meningkatkan kemungkinan terjadinya sembelit, tekanan pada kandung kemih, jaringan pada rahim dan vagina kendur, dan juga payudara kendur. Anda dapat meminimalkan dampak ini dengan tidak mengalami kelebihan berat badan selama kehamilan dan menjaga tubuh tetap aktif dengan berolahraga. Seberapa baik kesehatan kehamilan Anda di usia 40-an, tergantung pada beberapa faktor, seperti tingkat kebugaran, pola hidup sehat, dan apakah ini merupakan bayi pertama Anda .
Keguguran juga meningkat pada usia ini. Ini bisa disebabkan oleh kondisi sel telur yang tidak sebaik ketika Anda berusia muda, dinding rahim tidak cukup tebal, atau suplai darah ke rahim tidak mencukupi. Risiko keguguran juga dapat terjadi karena plasenta previa (plasenta terletak rendah di dalam rahim) dan abruptio plasenta (plasenta terlepas dari dinding rahim) juga meningkat. Risiko bayi memiliki berat badan lahir rendah (BBLR) juga meningkat. Selain itu, risiko bayi mengalami Down syndrome (1 dari 106 kelahiran) atau penyakit kelainan kromosom lainnya (1 dari 66 kelahiran) juga meningkat. Risiko ini akan terus meningkat pada usia yang lebih tua.
Pada usia 40, Anda mungkin memiliki kedewasaan dan kesabaran yang lebih dibandingkan saat berusia 20-an. Tetapi Anda akan memiliki usia yang lebih tua ketika anak Anda sudah tumbuh besar dan memasuki dunia sekolah, mungkin ini tidak memberi kenyamanan pada Anda.
Usia lebih dari 45
Minus:
Peluang untuk mempunyai bayi pada usia ini sangat kecil. Bahkan, persentase wanita yang mempunyai bayi pada usia ini hanya 3%. Lebih dari setengah dari wanita yang berhasil hamil pada usia ini melalui proses bayi tabung dan dengan sel telur donor.
Sayangnya, lebih dari setengah dari seluruh kehamilan pada wanita di atas usia 45 tahun mengalami keguguran sebelum usia 20 minggu kehamilan. Risiko bayi lahir mati menjadi dua kali lipat dibandingkan wanita yang hamil di usia 20-an. Risiko bayi mengalami penyakit Down syndrome (1 dari 30 kelahiran) dan penyakit kelainan kromosom lainnya (1 dari 21 kelahiran) juga meningkat tajam, dan terus meningkat pada kehamilan di usia yang lebih tua.
Plus:
Namun, karena tahu memiliki risiko yang tinggi, wanita yang hamil di usia ini akan lebih menjaga kesehatan dan kandungannya. Mereka akan lebih khawatir terhadap kesehatan bayi mereka sehingga akan lebih menjaga kesehatan melalui pola hidup sehat dan pemeriksaan kehamilan yang lebih rutin. Semakin baik Anda merawat diri Anda pada usia ini, semakin baik juga kehamilan Anda.
BACA JUGA
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar