2. Sel telur sangat besar
Apakah Anda tahu bahwa sel telur memiliki bentuk yang sangat besar? Anda mungkin akan terkejut mengetahui bahwa sel telur adalah salah satu sel terbesar di dalam tubuh wanita. Sel telur memiliki diameter sekitar 100 mikron (sepersejuta meter), atau kira-kira setebal satu helai rambut dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Perbandingannya adalah sel telur empat kali lebih besar dari sel kulit, 26 kali lebih besar dari sel darah merah, dan 16 kali lebih besar dari sperma.
3. Jumlahnya terbatas
Fakta mengenai sel telur berikutnya adalah rata-rata wanita hanya berovulasi sebanyak 400 sampai 500 sel telur dalam hidupnya. Hal ini membuat sel telur jauh lebih jarang dibandingkan sperma. Jadi, mungkin hal ini yang menjadi salah satu alasan bahwa sel telur jauh lebih bernilai dibandingkan sperma. Pendonor sel telur biasanya akan mendapat imbalan yang jauh lebih besar dibandingkan donor sperma.
4. Sulit untuk mendonorkan sel telur
Ketika seorang pria mendonorkan spermanya, pria bisa melakukan proses ini hanya dengan masturbasi dan tidak lebih dari itu. Namun, untuk mendonorkan sel telur, wanita harus menjalani prosedur medis yang rumit.
Pertama, pendonor akan mendapat suntikan hormon yang akan ‘menghiperstimulasi’ indung telur, sehingga tubuhnya tidak hanya membuat satu sel telur, tapi puluhan. Ketika waktunya tepat, dokter akan memasukkan kateter ke dalam jalan lahir untuk menyedot cairan dari folikel, dan menangkap beberapa butir telur dalam tubuh wanita
5. Siklus hidupnya panjang
Tidak seperti sel-sel lain di dalam tubuh, sel telur butuh waktu bertahun-tahun untuk ‘tumbuh’. Artinya, sel telur banyak menghabiskan masa hidupnya dalam keadaan yang belum matang di dalam indung telur atau membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mencapai tahap kematangan. Begitu matang, salah satu dari mereka dilepaskan selama proses ovulasi. Setiap satu siklus produksi, hanya ada satu sel telur yang diepaskan, bergantian dari ovarium kiri dan kanan.
6. Sel telur akan memilih sperma mana yang boleh mencapainya
Pada proses pembuahan, sel telur sering digambarkan sebagai ‘pemain’ pasif yang hanya menunggu sperma pertama datang dan masuk ke dalamnya. Namun, penelitian telah menunjukkan bahwa sel telur memiliki peran yang jauh lebih besar dari perkiraan tersebut karena sel telur ternyata cukup pemilih.