backup og meta
Kategori

3

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Apakah Wanita Harus Orgasme Saat Seks Kalau Mau Hamil?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 24/11/2020

    Apakah Wanita Harus Orgasme Saat Seks Kalau Mau Hamil?

    Benar tidak, bahwa saat seks, wanita harus orgasme untuk bisa hamil? Banyak pasangan suami istri yang menanyakan pengaruh orgasme wanita terhadap keberhasilan pembuahan. Untuk mengetahui kejelasannya, mari simak pembahasan di bawah ini.

    Wanita tidak harus orgasme untuk bisa hamil

    Pada dasarnya, belum ada penelitian yang membuktikan kalau wanita harus orgasme untuk bisa hamil. Ketika seseorang berpikir kehamilan hanya bisa terjadi karena adanya orgasme, itu jelas salah. Kehamilan terjadi tidak ditentukan oleh orgasme wanita. Meski beberapa dokter kandungan sepakat, bahwa orgasme dapat membantu wanita merasa lebih rileks dan bisa membuat seks lebih menyenangkan, tapi hal itu tidak serta merta meningkatkan kemungkinan terjadinya kehamilan.

    Dua ahli biologi dari Inggris, Robin Baker dan Mark Bellis, menyelidiki mitos tersebut yang mengatakan kalau wanita harus orgasme untuk hamil. Mereka menyimpulkan bahwa wanita yang orgasme lebih dulu daripada pria, dapat mempertahankan sperma lebih banyak daripada wanita yang tidak orgasme.

    Selain itu, hasil penelitian mereka menunjukkan bahwa kontraksi otot yang kuat (terkait dengan orgasme) menciptakan vakum parsial, yaitu otot membantu menyedot sperma dari vagina ke dalam rahim. Akhirnya disimpulkan, kontraksi otot itu membantu sperma berada di posisi yang baik untuk mencapai sel telur.

    Namun, orgasme memang meningkatkan peluang hamil

    Beberapa ahli di atas percaya bahwa kontraksi rahim saat orgasme dapat membantu mendorong sperma lebih dekat ke rahim. Tapi satu hal yang pasti, saat wanita orgasme, ia akan melepas hormon stress yang membuat tubuh dan pikirannya rileks. Nah, kombinasi antara rileks dan orgasme inilah yang mencegah stress muncul. Karena semakin tinggi adanya stress, semakin sedikit juga peluang untuk hamil.

    “Semakin memuaskan orgasme seksnya, semakin tinggi juga tingkat keberhasilan pembuahan,’ ucap Joanna Ellington, Ph.D., seorang ahli reproduksi Inggris dalam sebuah dokumenter The Great Sperma Race. Ellington juga mengungkapkan kalau kedua pasangan berhubungan seks dengan hasil sama-sama saling menyenangkan, itu akan membuat pria lebih terstimulasi menghasilkan sperma yang lebih banyak dan sehat pula.

    Beberapa tips yang meningkatkan peluang hamil

    1. Ketahui masa subur

    Ini merupakan hal yang sangat penting dalam merencanakan kehamilan. Tanpa mengetahui masa subur Anda, Anda akan lebih sulit untuk hamil walaupun Anda sudah sering melakukan hubungan seksual. Anda harus mengetahui kapan telur dilepaskan dalam tubuh wanita.

    Ingat, pelepasan telur normalnya terjadi satu kali dalam sebulan dan masa subur Anda hanya terjadi selama beberapa hari, sehingga sebaiknya Anda tidak melewatkan kesempatan ini.

    2. Jaga kesehatan, agar sperma juga sehat

    Sperma dapat membuahi telur wanita dengan baik saat sperma berada dalam kualitas yang sehat, kuat, dan memiliki jumlah yang banyak. Para suami dapat meningkatkan kualitas dan kuantitas spermanya dengan melakukan cara ini:

    • Mengurangi konsumsi alkohol. Penelitian menunjukkan bahwa minum alkohol setiap hari dapat menurunkan kadar testosteron dan jumlah sperma, serta meningkatkan jumlah sperma yang abnormal.
    • Berhenti merokok. Merokok dapat menurunkan kinerja sperma.
    • Pertahankan berat badan normal. Obesitas dapat menurunkan jumlah sperma dan memperlambat gerak sperma.

    3. Hindari stress

    Jika Anda sangat ingin mempunyai anak, sebaiknya jangan terlalu stress akan hal ini. Stress justru dapat mengganggu ovulasi (pelepasan telur), sehingga Anda dapat sulit hamil karena terlalu stress. Sebaiknya jalani hal ini dengan santai, nikmati berhubungan seksual dengan pasangan Anda dan jangan terlalu memikirkan apakah Anda berhasil hamil atau tidak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 24/11/2020

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan