backup og meta

Unexplained Infertility

Unexplained Infertility

Meski semua tes kesuburan menunjukkan hasil yang normal, sebagian pasangan mungkin saja tetap kesulitan untuk hamil. Kondisi yang disebut sebagai unexplained infertility atau infertilitas tidak terjelaskan ini kerap kali membuat banyak pasangan merasa khawatir. 

Apa itu unexplained infertility?

Unexplained infertility adalah jenis gangguan kesuburan yang terjadi meski hasil tes kesuburan menunjukkan hasil yang normal.

Hasil normal pada tes kesuburan ini memiliki arti bahwa tidak ditemukan adanya masalah pada sistem reproduksi, baik itu pada wanita maupun pria.

Pasangan dikatakan mengalami infertilitas tidak terjelaskan jika telah mencoba hamil selama satu tahun pada wanita berusia di bawah 35 tahun atau enam bulan pada wanita berusia 35 tahun ke atas.

Dalam istilah medis, kondisi ini juga disebut sebagai infertilitas idiopatik atau idiopathic infertility.

Penyebab utama dari gangguan kesuburan ini sering kali tidak dapat diketahui meski pasangan telah menjalani tes kesuburan, seperti analisis semen dan pemeriksaan ovulasi.

Seberapa umumkah kondisi ini?

Infertilitas idiopatik terbilang cukup umum. Menurut artikel dalam Journal of Reproduction & Infertility (2015), diperkirakan sekitar 30% pasangan di seluruh dunia mengalami gangguan kesuburan yang tidak dapat dijelaskan penyebabnya.

Tanda dan gejala unexplained infertility

Unexplained infertility umumnya tidak menunjukkan gejala spesifik. Namun, pasangan yang memiliki masalah ini mungkin mengalami beberapa kondisi berikut. ini.

  • Tidak kunjung hamil setelah mencoba lebih dari satu tahun.
  • Siklus menstruasi yang tidak teratur.
  • Ketidaknormalan kecil pada hasil analisis semen.
  • Muncul rasa stres dan frustrasi akibat kesulitan hamil meski tidak ada masalah medis yang terdeteksi. 

Penyebab unexplained infertility

hipogonadisme

Unexplained infertility tidak memiliki penyebab pasti. Bahkan bila penyebabnya ada, dokter atau tenaga medis mungkin tidak dapat mengujinya secara lebih detail.

Beberapa kemungkinan penyebab infertilitas idiopatik adalah sebagai berikut.

1. Kondisi medis yang tidak terdiagnosis

Beberapa kondisi atau penyakit, seperti penyakit celiac, gangguan tiroid, dan diabetes, diduga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami infertilitas.

Meski begitu, para ahli masih meneliti lebih lanjut tentang hal ini dan belum menetapkan kondisi atau penyakit yang menjadi penyebab gangguan kesuburan.

2. Kualitas sel telur dan sperma

Prosedur USG bisa mengukur jumlah sel telur di dalam ovarium. Meski demikian, pemeriksaan ini tidak memberitahukan secara detail tentang kualitas sel telur wanita.

Sama halnya dengan kualitas sel telur, analisis semen mungkin tidak mengungkapkan masalah tertentu pada sel sperma yang menyebabkan infertilitas pada pria.

3. Gangguan implantasi embrio

Kecacatan pada fase luteal terjadi ketika dinding rahim tidak menebal atau mempersiapkan diri untuk menampung sel telur yang telah dibuahi (embrio).

Hal ini dapat menyebabkan gangguan implantasi embrio, yakni kondisi ketika embrio gagal menempel pada dinding rahim sehingga kehamilan tidak terjadi.

4. Lendir serviks

Lendir serviks membantu sel sperma berenang untuk bertemu dengan sel telur selama ovulasi.

Jika kondisi lendir serviks terlalu kental atau mengandung bahan tertentu, sel sperma mungkin tidak dapat melewati vagina dan serviks untuk mencapai rahim.

5. Hubungan intim yang tidak tepat waktu

Frekuensi dan waktu berhubungan intim yang tidak mengikuti periode ovulasi yang optimal bisa mengurangi peluang pasangan untuk mencapai kehamilan.

Jika pasangan tidak melakukan hubungan intim pada rentang waktu tersebut, kemungkinan sel telur untuk bertemu sperma menjadi lebih rendah.

Diagnosis unexplained infertility

Mendiagnosis unexplained infertility menjadi langkah penting untuk memahami tantangan yang dihadapi oleh pasangan yang sulit mendapatkan momongan.

Untuk mendiagnosis kondisi ini, dokter biasanya akan menyarankan pasangan untuk menjalani beberapa pemeriksaan kesuburan seperti di bawah ini.

  • Analisis sperma: memastikan jumlah, bentuk, dan pergerakan sel sperma normal.
  • Pemeriksaan ovulasi: melacak siklus ovulasi atau masa subur wanita lewat tes darah, USG, dan pengecekan suhu basal tubuh.
  • Histerosalpingografi (HSG): menggunakan teknologi rontgen untuk memeriksa kondisi tuba falopi dan rahim secara langsung (real-time).
  • Laparoskopi: mendiagnosis dan mengatasi gangguan pada perut dan panggul, seperti endometriosis, fibroid rahim, atau penyumbatan tuba falopi.

Apabila semua hasil pemeriksaan kesuburan normal, tetapi pasangan masih sulit hamil, kondisi ini dapat dikategorikan sebagai infertilitas idiopatik.

Penanganan unexplained infertility

klinik fertilitas

Mungkin muncul pertanyaan dalam benak Anda, “Apakah pasangan dengan infertilitas idiopatik bisa hamil?” Jawabannya adalah ya.

Penelitian dalam Obstetrical & Gynecological Survey (2014) menemukan bahwa 50% pasangan dengan unexplained infertility bisa hamil dalam 12 bulan setelah menjalani perawatan.

Perawatan kesuburan untuk menangani kondisi ini bisa dilakukan secara alami maupun dengan bantuan medis. Berikut ini penjelasan untuk masing-masing metode tersebut.

1. Program hamil alami

Dokter akan meminta Anda dan pasangan untuk menentukan waktu berhubungan pada masa subur.

Umumnya, masa subur wanita terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT). Pada waktu tersebut Anda disarankan untuk berhubungan intim tiap 1–2 hari sekali.

Pasangan suami istri juga perlu menerapkan gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan seimbang, berhenti merokok, dan menghindari minum minuman beralkohol.

Penanganan unexplained infertility dengan metode alami ini umumnya dianjurkan untuk wanita muda berusia di bawah 35 tahun dan sudah menikah selama kurang dari dua tahun.

2. Inseminasi intrauterin

Inseminasi intrauterin (IUI) adalah prosedur medis yang dilakukan dengan cara memasukkan sperma yang telah diproses ke dalam rahim saat ovulasi.

Terkadang, dokter juga bisa mengombinasikan prosedur ini dengan pemberian obat penyubur kandungan, seperti gonadotropin dan clomiphene.

Prosedur ini bertujuan untuk meningkatkan peluang sperma mencapai sel telur di dalam rahim.

IUI disarankan sebagai langkah awal penanganan medis untuk unexplained infertility, terutama pada kasus gangguan kesuburan yang ringan.

Prosedur ini bisa dilakukan pada pria yang memiliki masalah ringan pada kualitas sperma atau wanita dengan siklus ovulasi yang teratur, tetapi mengalami kesulitan untuk hamil. 

3. Program bayi tabung

Bayi tabung atau in-vitro fertilization (IVF) adalah teknologi reproduksi berbantu yang dilakukan dengan menggabungkan sel telur dan sperma di luar tubuh.

Selanjutnya, embrio atau sel telur yang telah dibuahi akan ditanamkan kembali ke dalam rahim.

IVF merupakan opsi terbaik untuk pasangan yang sudah mencoba berbagai metode perawatan kesuburan, tetapi belum juga mengalami kehamilan.

Prosedur ini juga disarankan untuk wanita yang berusia di atas 35 tahun dan pasangan dengan kondisi medis tertentu yang mempersulit kehamilan.

Pencegahan unexplained infertility

Karena penyebabnya tidak diketahui pasti, pencegahan infertilitas tidak terjelaskan cenderung sulit untuk dilakukan.

Namun, beberapa perubahan gaya hidup di bawah ini dapat membantu Anda agar lebih cepat hamil.

  • Mencukupi asupan gizi untuk mendukung kehamilan, seperti asam folat, vitamin C, zinc, zat besi, dan kalsium.
  • Menjaga berat badan ideal dengan berolahraga secara rutin.
  • Mengelola stres dengan sebaik mungkin.
  • Berhenti merokok dan membatasi konsumsi minuman beralkohol. 
  • Jangan berendam air panas untuk menjaga kualitas sperma pada pria.

Dengan diagnosis dan pengobatan yang sesuai, pasangan dengan unexplained infertility tetap berpeluang untuk mewujudkan impian memiliki buah hati.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut tentang kondisi ini, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan solusi terbaik.

Kesimpulan

  • Unexplained infertility adalah suatu kondisi ketika pasangan sulit untuk hamil meski tes kesuburan menunjukkan hasil yang normal.
  • Faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko infertilitas idiopatik meliputi kualitas sel telur dan sperma, gangguan implantasi embrio, dan kondisi medis tertentu.
  • Program hamil alami, inseminasi, atau bayi tabung dapat meningkatkan peluang hamil pada pasangan yang mengalami infertilitas tidak terjelaskan.

[embed-health-tool-pregnancy-weight-gain]

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Unexplained infertility: Tests, diagnosis & treatment. (2022). Cleveland Clinic. Retrieved December 11, 2024, from https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23187-unexplained-infertility

Unexplained infertility and chance of pregnancy. (n.d.). Your Fertility. Retrieved December 11, 2024, from https://www.yourfertility.org.au/general-resources/interactive-tools/unexplained-infertility

Unexplained infertility. (n.d.). Woman & Infants Fertility Center. Retrieved December 11, 2024, from https://fertility.womenandinfants.org/services/unexplained-infertility

Unexplained infertility. (n.d.). The Shropshire and Mid Wales Fertility Centre. Retrieved December 11, 2024, from https://www.shropshireivf.nhs.uk/about-fertility/causes-of-infertility/unexplained-infertility/

Sadeghi, M. R. (2015). Unexplained infertility, the controversial matter in management of infertile couples. Journal of Reproduction & Infertility. Retrieved December 11, 2024, from https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4322174/

Gelbaya, T. A., Potdar, N., Jeve, Y. B., & Nardo, L. G. (2014). Definition and epidemiology of unexplained infertility. Obstetrical & gynecological survey, 69(2), 109–115. https://doi.org/10.1097/OGX.0000000000000043

Versi Terbaru

18/12/2024

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

10 Mitos Kesuburan yang Banyak Dipercaya, Bagaimana Faktanya?

5 Jenis Obat Kesuburan Pria dan Kegunaannya


Ditinjau secara medis oleh

dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 3 hari lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan