backup og meta
Kategori

38

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi
Konten

Tanda Gagal Ovulasi, Pembuahan, dan Implantasi, Apa Saja?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15 jam lalu

Tanda Gagal Ovulasi, Pembuahan, dan Implantasi, Apa Saja?

Ada banyak faktor yang membuat pasangan suam istri sulit mendapatkan kehamilan. Tiga dari berbagai faktor tersebut adalah kegagalan dalam ovulasi, pembuahan, dan implantasi.

Lantas, adakah gejala awal yang bisa diketahui untuk memastikan apakah proses ovulasi, pembuahan, dan implantasi gagal terjadi? Simak uraian berikut untuk jawabannya.

Penyebab dan tanda ovulasi gagal

Gagal ovulasi adalah kondisi ketika sel telur tidak diproduksi dan dilepaskan (ovulasi) dari ovarium. Kondisi ini juga disebut dengan anovulasi.

Tanpa sel telur, pembuahan alami di dalam rahim oleh sperma tidak akan bisa terjadi. Oleh karena itu, gagal ovulasi bisa menjadi penyebab sulit hamil.

Menurut laman Women & Infants Fertility Center, diperkirakan bahwa 30% penyebab infertilitas pada wanita adalah anovulasi.

1. Penyebab ovulasi gagal

mengatasi nyeri ovulasi

Setiap wanita bisa memiliki penyebab kegagalan ovulasi yang berbeda, berikut adalah beberapa di antaranya.

  • Sindrom ovarium polikistik (Polycystic Ovary Syndrome/PCOS), kondisi di mana terdapat kelebihan hormon pria dalam tubuh wanita sehingga mengganggu proses pematangan sel telur.
  • Kerusakan pada hipotalamus, bagian otak yang memicu proses pematangan sel telur di ovarium.
  • Kerusakan pada kelenjar hipofisis yang berperan dalam produksi dan pelepasan hormon FSH dan LH untuk mematangkan sel telur.
  • Cedera pada ovarium, misalnya akibat operasi kista ovarium berulang.
  • Menopause dini.
  • Memiliki kekurangan atau kelebihan berat badan, termasuk obesitas.
  • Stres.
  • Aktivitas atau latihan fisik berat yang dilakukan secara berlebihan.

2. Tanda ovulasi gagal

Untuk mengenali kegagalan ovulasi sedini mungkin, kenali berbagai gejala atau tandanya berikut.

  • Haid yang tidak teratur.
  • Tidak menstruasi pada satu atau lebih periode tanpa hamil (amenore).
  • Darah haid yang keluar sedikit atau sangat banyak.
  • Memiliki suhu basal (suhu tubuh saat istirahat) yang tidak teratur.
  • Lendir serviks tidak normal, misal kurang atau tidak keluar sama sekali.

Selain tanda di atas, wanita yang mengalami anovulasi akibat PCOS mungkin juga memiliki gejala lainnya, seperti pertumbuhan rambut yang berlebih, terutama di bibir atas dan dagu.

Artikel terkait

Berbagai tanda pembuahan gagal

Jika proses ovulasi tidak gagal, sel telur yang dilepaskan oleh ovarium akan berjalan menuju tuba falopi.

Di tuba falopi inilah, sel telur yang sudah matang akan bertemu dan dibuahi oleh sperma sampai berkembang menjadi embrio.

Embrio itulah yang kemudian akan berkembang menjadi janin. Namun, perkembangan embrio mungkin tidak terjadi atau berhenti di satu waktu tertentu sehingga hanya meninggalkan kantung kehamilan yang kosong.

Itu artinya, pembuahan tidak berhasil dilakukan. Kehamilan kosong dari pembuahan yang gagal juga disebut sebagai blighted ovum.

Blighted ovum adalah penyebab paling umum dari keguguran. Diperkirakan bahwa 50% dari keguguran pada trimester pertama terjadi karena kondisi ini.

Belum diketahui secara pasti apa penyebab gagal pembuahan terkait blighted ovum. Namun, para ahli menduga bahwa ini terjadi karena kelainan kromosom pada sel telur.

Meski begitu, tak jarang blighted ovum tetap menunjukkan hasil tes kehamilan positif dan memberikan tanda-tanda hamil yang umum, seperti:

  • mual dan muntah,
  • payudara bengkak, dan
  • kelelahan.

Namun, tidak lama setelahnya, gagal pembuahan akan diikuti dengan ciri-ciri keguguran, seperti keluarnya bercak atau perdarahan dari vagina.

Beberapa gejala dan tanda lainnya akan ikut dirasakan seiring dengan penurunan kadar hormon kehamilan, seperti berikut ini.

Mengingat blighted ovum sering kali masih menunjukkan gejala kehamilan, kondisi ini tak jarang baru disadari melalui pemeriksaan USG.

Berbagai tanda implantasi gagal

pengalaman kehamilan ektopik

Sel telur dan sperma yang berhasil melakukan pembuahan akan membentuk embrio.

Supaya bisa berkembang, embrio harus menempel ke dinding rahim. Proses menempelnya embrio ke dinding rahim inilah yang disebut implantasi.

Sama seperti ovulasi dan pembuahan, implantasi juga bisa gagal sehingga proses kehamilan tidak bisa berlanjut.

Umumnya, kegagalan implantasi terjadi karena faktor kehamilan ektopik. Ini merupakan kondisi ketika embrio justru menempel dan tumbuh di luar rongga utama rahim.

Kehamilan ektopik biasanya tetap membuat seorang wanita merasakan gejala awal kehamilan, seperti telat haid, payudara bengkak, dan mual. Selain itu, kehamilan ektopik mungkin juga ditandai dengan berbagai gejala berikut.

  • Nyeri panggul.
  • Perdarahan ringan dari vagina.
  • Nyeri bahu.
  • Rasa tidak nyaman saat buang air kecil dan buang air besar.
  • Kepala kliyengan hebat atau pingsan (tanda darurat).

Namun, tidak sedikit pula wanita yang mengalami kegagalan implantasi tanpa gejala. Oleh karena itu, pemeriksaan kehamilan merupakan hal penting yang harus dilakukan.

Melalui pemeriksaan kehamilan, Anda bisa mengetahui secara pasti apa penyebab kegagalan ovulasi, pembuahan, dan implantasi.

Dengan begitu, Anda bisa memahami bahwa ada berbagai hal di luar kendali yang bisa menyebabkan infertilitas pada pria dan wanita sehingga tak perlu menyalahkan diri sendiri ketika mengalaminya.

Kesimpulan

  • Beberapa tanda ovulasi gagal adalah haid yang tidak teratur, amenore, darah haid terlalu sedikit atau berlebihan, suhu basal tidak teratur, serta perubahan pada lendir serviks.
  • Sementara itu, gagal pembuahan atau implantasi sering kali masih menunjukkan tanda kehamilan. Namun, tak berselang lama, gejala tersebut akan tergantikan tanda keguguran.
  • Gagal ovulasi, pembuahan, dan implantasi sering kali baru diketahui melalui pemeriksaan USG. Oleh karena itu, pastikan kondisi Anda ke dokter jika merasakan gejalanya.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.



Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 15 jam lalu

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan