Salah satu cara paling mudah untuk mengetahui masa subur adalah dengan menghitung hari dari waktu setelah haid. Penghitungan ini penting bagi Anda yang sedang merencanakan kehamilan, sebab masa subur adalah momen ketika peluang kehamilan paling tinggi.
Apa itu masa subur setelah haid?
Masa subur setelah haid adalah momen ketika peluang kehamilan paling tinggi karena ovarium baru saja melepaskan sel telur yang siap dibuahi (ovulasi).
Secara umum, pada wanita dengan siklus menstruasi 28 hari yang teratur, masa subur akan terjadi pada hari ke-14 sejak HPHT atau Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT).
Namun, tidak sedikit wanita yang memiliki siklus menstruasi yang lebih panjang atau pendek sehingga kebingungan ketika harus menghitung masa suburnya.
Padahal, sel telur yang dilepaskan saat ovulasi hanya akan bertahan selama 12–24 jam sebelum akhirnya terserap kembali oleh tubuh dan dikeluarkan dalam bentuk menstruasi.
Karena itulah, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung masa subur setelah haid meski memiliki siklus menstruasi yang tidak teratur.
[embed-health-tool-ovulation]
Cara menghitung masa subur wanita setelah haid
Masa subur wanita umumnya dihitung berdasarkan catatan siklus haid selama enam bulan terakhir. Siklus haid adalah rentang waktu dari hari pertama haid hingga hari pertama haid berikutnya.
Panjang siklus ini belum tentu persis 30 hari. Ada wanita yang siklus haidnya 21 hari, 31 hari, atau 35 hari. Inilah mengapa Anda belum tentu haid pada tanggal yang sama setiap bulan.
Melalui catatan tersebut, Anda bisa menghitung kemungkinan ovulasi berdasarkan siklus menstruasi terpendek dan terpanjang.
Berikut adalah cara menghitung masa subur wanita setelah haid berdasarkan panjang siklus, seperti dikutip dari situs Cleveland Clinic.
1. Siklus terpendek
Dalam rentang waktu enam bulan, cari tahu kapan siklus haid terpendek Anda, lalu kurangi dengan 18.
Contohnya, jika siklus haid terpendek Anda adalah 25, maka 25 dikurangi 18 adalah tujuh. Itu artinya, masa subur Anda jatuh pada hari ke-7 siklus haid atau hari ke-7 sejak HPHT.
2. Siklus terpanjang
Sama seperti cara sebelumnya, cari catatan siklus menstruasi terpanjang dalam kurun enam bulan. Bedanya, kini kurangi 11.
Contohnya, jika siklus terpanjang Anda adalah 35, maka 35 dikurangi 11 adalah 24. Itu artinya, masa subur Anda diperkirakan berada pada hari ke-24 siklus menstruasi atau hari ke-24 sejak HPHT.
Dengan demikian, jika siklus haid Anda berada dalam rentang 25–35 hari, masa subur Anda diperkirakan berada pada hari ke-7 sampai ke-24 siklus menstruasi.
Perbedaan siklus haid setiap bulan memang merupakan hal yang wajar. Namun, Anda sebaiknya periksa ke dokter jika siklus haid Anda berada di luar rentang 21–35 hari.
Indikator lain masa subur setelah haid
Supaya perkiraan ovulasi berdasarkan siklus menstruasi Anda semakin akurat, Anda bisa menggunakan indikator berikut sebagai pertimbangan.
1. Perubahan pada lendir serviks
Cairan Miss V atau lendir serviks juga bisa menjadi indikator masa subur. Sebelum ovulasi, lendir serviks biasanya berwarna putih dengan tekstur kental.
Produksi lendir serviks sebelum ovulasi biasanya juga hanya sedikit sehingga area Miss V cenderung lebih kering.
Tepat sebelum ovulasi, lendir serviks akan berubah menjadi bening dengan tekstur lebih licin seperti putih telur.
Perubahan yang disebabkan oleh peningkatan hormon FSH dan LH ini akan memudahkan sperma berenang menuju sel telur.
2. Peningkatan suhu basal tubuh
Meski tidak signifikan, pelepasan sel telur akan membuat suhu basal tubuh meningkat sekitar 0,5–1 derajat Celsius.
Waktu terbaik untuk mengukur suhu basal tubuh adalah saat Anda belum beranjak dari tempat tidur dan belum makan maupun minum.
Untuk mengetahui apakah terjadi peningkatan suhu basal, lakukan pengukuran selama beberapa hari menjelang masa subur agar Anda mendapat gambaran tentang suhu rata-rata tubuh Anda.
3. Perubahan kondisi fisik
Sambil mencoba cara menghitung masa subur setelah haid, coba amati perubahan yang terjadi pada tubuh Anda.
Perubahan hormon menjelang dan selama masa subur mungkin juga membuat wanita mengalami beberapa perubahan fisik berikut.
- Payudara menjadi lebih lembut.
- Nyeri panggul atau perut ringan.
- Perubahan kekencangan serviks.
- Peningkatan sensitivitas indra penciuman, perasa, atau penglihatan.
4. Gairah seks
Indikator lain yang bisa menjadi tanda bahwa masa subur setelah haid sudah tiba adalah peningkatan gairah seks.
Meskipun bukan ciri masa subur yang akurat, ovulasi juga dinilai membuat wanita terlihat lebih menarik saat di ranjang.
Dengan memperkirakan dan mengenali tanda-tanda masa subur, Anda bisa lebih mudah mengatur jadwal berhubungan intim agar peluang kehamilan meningkat.
Namun, karena perhitungan ini hanya bersifat perkiraan, Anda sebaiknya melakukan hubungan intim sejak beberapa hari sebelum masa subur dan beberapa hari setelahnya.
Begitu pun sebaliknya, jangan mengandalkan perhitungan masa subur sebagai cara menunda kehamilan.
Pasalnya, Anda tetap berpotensi hamil ketika berhubungan intim di luar masa subur meskipun peluangnya lebih kecil.
Kesimpulan
- Pada umumnya, masa subur akan terjadi pada hari ke-14 sejak HPHT atau Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT). Namun, perkiraan ini hanya berlaku bagi Anda yang memiliki siklus haid 28 hari.
- Jika memiliki siklus haid yang tidak teratur, Anda bisa memperkirakan masa subur dengan mengurangi siklus terpendek dengan 18 dan siklus terpanjang dengan 11.
- Selain menggunakan siklus menstruasi, Anda bisa memperkirakan masa subur dengan memperhatikan lendir serviks, suhu basal, gairah seks, dan beberapa perubahan fisik.