backup og meta

7 Ciri-Ciri Pria Subur secara Fisik yang Bisa Diamati

Beberapa orang percaya bahwa kesuburan pria dapat diketahui dari beberapa ciri fisik, mulai dari tubuh yang atletis hingga stamina yang tinggi. Namun, seberapa akuratkah hal ini? Ketahui lebih dalam mengenai ciri-ciri pria subur secara fisik melalui pembahasan di bawah ini.

7 Ciri-Ciri Pria Subur secara Fisik yang Bisa Diamati

Seperti apa ciri-ciri pria subur secara fisik?

Subur atau tidaknya seorang pria umumnya ditentukan melalui analisis semen. Tes kesuburan pria ini bertujuan untuk menilai jumlah, bentuk, dan pergerakan sel sperma di dalam air mani.

Namun, sebagian orang percaya bahwa ciri-ciri pria subur juga dapat dikenali dari penampilan fisik tanpa memerlukan pemeriksaan medis.

Berikut ini adalah beberapa tanda yang sering kali dianggap berkaitan dengan kesuburan pria.

1. Memiliki gaya hidup sehat

Pria yang subur umumnya memiliki gaya hidup sehat sehingga berat badannya berada dalam rentang yang ideal.

Berat badan berlebih atau obesitas akan menyebabkan penumpukan lemak yang mengganggu keseimbangan hormon, terutama menurunkan kadar testosteron.

Karena testosteron berperan dalam pembentukan sperma, ini bisa mengakibatkan penurunan kualitas sperma yang membuat pria menjadi tidak subur.

Obesitas pada pria juga berpotensi mempersulit proses pembuahan secara alami maupun dengan teknologi reproduksi berbantu, misalnya bayi tabung (IVF).

2. Tidak merokok dan minum alkohol

merokok saat buka puasa

Merokok dan minum alkohol dapat menurunkan kualitas sperma dan kadar hormon testosteron.

Studi dalam jurnal Pharmacia (2024) menyebutkan bahwa merokok bisa merusak DNA sperma. 

Hal ini bisa menyebabkan kelainan sperma, termasuk jumlah sperma yang rendah (oligozoospermia) dan bentuk sperma yang tidak normal (teratozoospermia).

Kombinasi merokok dan konsumsi alkohol yang berlebihan juga akan menurunkan kadar testosteron dalam jangka panjang. Itu sebabnya, pria subur cenderung menghindari kedua kebiasaan ini.

3. Dada bidang

Ciri-ciri pria subur secara fisik juga dapat dilihat dari dada yang bidang. Pasalnya, ciri ini dipercaya menandakan kadar testosteron yang sehat pada pria.

Di sisi lain, pria yang tidak subur cenderung memiliki ginekomastia, yaitu pembesaran jaringan payudara yang terjadi pada pria.

Ginekomastia disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, terutama saat kadar estrogen di dalam tubuh pria terlalu tinggi.

Para ahli berpendapat bahwa pria yang mengalami ginekomastia parah punya risiko lebih tinggi untuk mengidap masalah kesuburan atau infertilitas.

4. Rambut tubuh tumbuh merata

Hormon testosteron memengaruhi pertumbuhan rambut halus pada berbagai bagian tubuh, seperti wajah, dada, dan kaki. 

Pria dengan keseimbangan hormon yang baik biasanya punya pola pertumbuhan rambut tubuh yang normal dan merata.

Walaupun bukan indikator utama dan tidak berhubungan secara langsung, rambut tubuh bisa menjadi ciri-ciri pria subur secara fisik yang mencerminkan kesehatan reproduksi.

5. Tidak mengidap gangguan ereksi

Pria subur memiliki kemampuan ereksi yang baik. Hal ini menunjukkan bahwa aliran darah, sistem saraf, dan kerja hormon dalam tubuhnya berlangsung secara optimal.

Sebaliknya, gangguan ereksi seperti disfungsi ereksi alias impotensi bisa menjadi tanda dari masalah kesehatan, misalnya diabetes, hipertensi, dan ketidakseimbangan hormon.

Disfungsi ereksi bisa menandakan gangguan produksi sperma. Jumlah sperma yang rendah inilah yang dapat menurunkan peluang kehamilan secara alami.

6. Ukuran dan bentuk testis normal

retraktil testis

Ciri-ciri pria subur secara fisik yang berikutnya ialah ukuran dan bentuk testis normal. Testis bertugas untuk menghasilkan sperma dan hormon testosteron pada pria.

Testis normal biasanya memiliki panjang antara 5–7,5 sentimeter (cm) dan lebar sekitar 2,5 cm.

Ketika memeriksa testis sendiri, Anda mungkin merasakan bahwa buah zakar Anda berbentuk oval dan cenderung simetris antara sebelah kanan dan sebelah kiri.

Apabila ukuran testis pria lebih kecil dari normal, ini berisiko menyebabkan jumlah sperma yang lebih rendah dan pergerakan sperma yang lebih buruk.

7. Tidak ada varikokel

Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena di dalam kantong buah zakar atau skrotum. Hal ini bisa membuat darah terjebak di dalam kantong testis.

Lama-kelamaan, varikokel dapat meningkatkan suhu di sekitar testis sehingga mengganggu produksi sperma yang sehat.

Pria subur secara fisik tidak memiliki ciri-ciri varikokel, yakni benjolan atau nyeri pada salah satu sisi testis.

Menurut Urology Care Foundation, sekitar 15 dari 100 pria pernah memiliki varikokel. Kondisi ini juga ditemukan pada sekitar 40% pria dengan masalah kesuburan.

[embed-health-tool-ovulation]

Apakah akurat menentukan kesuburan pria secara fisik?

Berbeda dengan wanita, tidak ada yang namanya masa subur pria. Tubuh akan menghasilkan sperma setiap hari untuk disimpan di dalam testis dan siap dikeluarkan kapan saja.

Itu sebabnya, ciri-ciri pria subur secara fisik tidak bisa dijadikan sebagai patokan. Terlebih lagi, ada faktor tidak terlihat yang bisa memengaruhi kesuburan pria, seperti kelainan genetik dan infeksi.

Seperti dijelaskan di atas, metode paling akurat untuk mengetahui kesuburan pria yaitu melalui prosedur analisis semen.

Pemeriksaan ini bertujuan untuk menilai tiga indikator utama kesuburan pria, yaitu jumlah sperma, bentuk (morfologi) sperma normal, dan pergerakan (motilitas) sperma yang baik.

Jika ditemukan masalah pada salah satu indikator tersebut, dokter bisa menyarankan prosedur tes lanjutan dan terapi medis sesuai penyebabnya.

Apabila Anda dan pasangan sudah mencoba hamil lebih dari 12 bulan tanpa hasil, ada baiknya Anda berkonsultasi dengan spesialis fertilitas untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Kesimpulan

  • Ciri-ciri pria subur secara fisik adalah gaya hidupnya sehat, tidak merokok dan minum alkohol, memiliki dada yang bidang, rambut tubuhnya tumbuh secara merata, dan bentuk testisnya normal.
  • Meski demikian, penampilan fisik ini tidak serta-merta dapat digunakan sebagai patokan.
  • Pemeriksaan kesuburan pria melalui analisis semen menjadi metode paling akurat untuk menilai kesuburan pria dibandingkan dengan hanya melihat tanda-tanda fisik.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan. Selalu konsultasikan dengan ahli kesehatan profesional untuk mendapatkan jawaban dan penanganan masalah kesehatan Anda.

Healthy sperm: Improving your fertility. (2022). Mayo Clinic. Retrieved July 7, 2025, from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/getting-pregnant/in-depth/fertility/art-20047584

Semen analysis: What is it, what’s it for, how is it done. (2024). Cleveland Clinic. Retrieved July 7, 2025, from https://my.clevelandclinic.org/health/diagnostics/21520-semen-analysis

Erectile dysfunction (impotence). (2017). NHS. Retrieved July 7, 2025, from https://www.nhs.uk/conditions/erection-problems-erectile-dysfunction/

Gynecomastia. (2019). Johns Hopkins Medicine. Retrieved July 7, 2025, from https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/gynecomastia

Varicoceles. (2022). Urology Care Foundation. Retrieved July 7, 2025, from https://www.urologyhealth.org/urology-a-z/v/varicoceles

Leslie, S.W., Sajjad, H., & Siref, L.E. (2023). Varicocele. StatPearls Publishing. Retrieved July 7, 2025, from https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK448113/

Venigalla, G., Ila, V., Dornbush, J., Bernstein, A., Loloi, J., Pozzi, E., Miller, D., & Ramasamy, R. (2025). Male obesity: Associated effects on fertility and the outcomes of offspring. Andrology, 13(1), 64–71. https://doi.org/10.1111/andr.13552

Ramon, R., Warli, S. M., Rasyid, N., & Atmoko, W. (2024). Effect of tobacco smoking and alcohol consumption on semen quality and hormone reproductive levels in infertile males: A systematic review and meta analysis. Pharmacia, 71, 1-14. https://doi.org/10.3897/pharmacia.71.e113854

Burni, S. I., Ali Rizvi, S., Khalil, F., Asad, M., & Ali, T. S. (2022). A case report of male infertility and Gynecomastia in high altitude area: Clinical evaluation and management. Pakistan Journal of Medical and Health Sciences, 16(3), 201-202. https://doi.org/10.53350/pjmhs22163201

Boeri, L., Capogrosso, P., Ventimiglia, E., Cazzaniga, W., Pozzi, E., Belladelli, F., Pederzoli, F., Alfano, M., Abbate, C., Montanari, E., Valsecchi, L., Papaleo, E., Viganò, P., Rovere-Querini, P., Minhas, S., Montorsi, F., & Salonia, A. (2021). Testicular volume in infertile versus fertile white-European men: a case-control investigation in the real-life setting. Asian journal of andrology, 23(5), 501–509. https://doi.org/10.4103/aja.aja_93_20

Tsujimura, A., Hiramatsu, I., Nagashima, Y., Ishikawa, K., Uesaka, Y., Nozaki, T., Ogishima, T., Shirai, M., Terai, K., Kobayashi, K., & Horie, S. (2020). Erectile Dysfunction is Predictive Symptom for Poor Semen in Newlywed Men in Japan. Sexual medicine, 8(1), 21–29. https://doi.org/10.1016/j.esxm.2019.09.005

Versi Terbaru

15/07/2025

Ditulis oleh Satria Aji Purwoko

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

Diperbarui oleh: Diah Ayu Lestari


Artikel Terkait

Manfaat Zinc untuk Masalah Kesuburan Pria, Benarkah?

7 Cara Mengentalkan Sperma agar Pria Lebih Subur


Ditinjau oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro · Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Diperbarui 15/07/2025

ad iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

ad iconIklan
ad iconIklan