Terdapat berbagai hormon yang berperan penting dalam kesuburan, salah satunya adalah gonadotropin releasing hormone (GnRH). Hormon ini merupakan pengatur utama produksi hormon-hormon reproduksi pada pria dan wanita.
Gangguan pada produksi GnRH tentu dapat mengganggu kesuburan dan menjadi penghambat kehamilan. Mari simak informasi berikut untuk mengetahui lebih jauh fungsi GnRH dan gangguan yang berkaitan dengan hormon ini.
Apa itu hormon GnRH?
Gonadotropin-releasing hormone atau GnRH adalah hormon yang bertugas untuk merangsang kelenjar hipofisis agar melepaskan follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH).
Hormon pelepas gonadotropin ini diproduksi di dalam otak, tepatnya pada bagian hipotalamus. Hormon ini lalu akan berpindah ke kelenjar hipofisis/pituitari untuk menjalankan fungsinya.
Nantinya, FSH dan LH akan memengaruhi kinerja organ-organ reproduksi, yaitu testis pada pria dan ovarium pada wanita.
Hormon GnRH sudah ada sejak masa kanak-kanak, hanya saja jumlahnya masih sedikit. Hormon ini akan meningkat dan berperan sebagaimana mestinya saat seseorang memasuki masa pubertas.
Oleh karena itu, tidak heran jika salah satu tanda memasuki masa pubertas adalah fungsi organ reproduksi yang menjadi lebih matang.
Fungsi hormon GnRH
Berikut adalah fungsi hormon pelepas gonadotropin pada laki-laki dan perempuan.
1. Fungsi hormon GnRH pada laki-laki
Gonadotropin-releasing hormone akan mematangkan kelenjar seks atau gonad. Pada pria, gonad erat kaitannya dengan fungsi testis sebagai organ reproduksi.
Keberadaan hormon GnRH dalam kelenjar pituitari pria akan merangsang produksi luteinizing hormone (LH).
Hormon ini nantinya akan terbawa ke dalam darah, mengikat reseptor sel di dalam testis, lalu merangsang pembentukan sel sperma.
Hormon luteinizing pada pria juga akan mempengaruhi jumlah hormon testosteron dan androgen yang juga diproduksi di dalam testis.
2. Fungsi hormon GnRH pada perempuan
Follicle stimulating hormone (FSH) pada perempuan akan merangsang pembentukan sel telur baru dalam ovarium.
Proses tersebut kemudian akan merangsang produksi estrogen dan mengirimkan sinyal balik menuju kelenjar pituitari.
Sinyal yang diterima kelenjar pituitari akan menurunkan produksi FSH dan meningkatkan produksi LH. Perubahan hormon inilah yang akan merangsang terjadinya ovulasi atau pelepasan sel telur dari ovarium.
Ketika sel telur tidak dibuahi, wanita akan mengalami menstruasi dan siklus produksi hormon pelepas gonadotropin pun dimulai kembali.
Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa fungsi hormon gonadotropin pada wanita adalah menjaga proses ovulasi dan siklus menstruasi.
Tahukah Anda?
Hormon GnRH juga tersedia dalam bentuk obat yang digunakan sebagai salah satu pengobatan untuk perdarahan saat menstruasi, endometriosis, hingga kanker payudara.
Gangguan akibat kadar GnRH yang tidak seimbang
Terdapat berbagai kondisi yang bisa mengganggu keseimbangan hormon-hormon di dalam tubuh, termasuk GnRH. Ketika kondisi ini terjadi, Anda dapat mengalami sejumlah gangguan pada tubuh.
Mengutip dari laman Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa kondisi yang bisa Anda alami jika kadar gonadotropin releasing hormone di dalam tubuh Anda tidak seimbang.
1. Kadar hormon GnRH terlalu tinggi
Sampai saat ini, belum banyak penelitian yang membuktikan dampak negatif ketika jumlah GnRH terlalu tinggi.
Akan tetapi, kondisi tersebut dikaitkan dengan meningkatnya risiko pembentukan tumor jinak yang disebut adenoma hipofisis.
Tumor pada kelenjar hipofisis/pituitari ini dapat meningkatkan produksi hormon FSH dan LH. Akibatnya, tubuh Anda akan kelebihan estrogen atau testosteron.
Pada anak-anak, kadar GnRH yang terlalu tinggi dapat menyebabkan pubertas dini.
2. Kadar hormon GnRH terlalu rendah
Pada perempuan, berikut adalah beberapa masalah kesehatan yang bisa terjadi ketika kadar GnRH terlalu rendah.
- Siklus menstruasi tidak normal atau bahkan amenore (tidak haid).
- Pubertas yang terhambat.
- Tidak terjadi ovulasi (anovulasi).
- Infertilitas.
- Gairah seksual rendah (hipogonadisme).
Sementara itu, berikut adalah beberapa kondisi akibat rendahnya jumlah hormon gonadotropin pada laki-laki.
- Pubertas yang terhambat.
- Jumlah sperma sedikit atau azoospermia (tidak ada sperma saat ejakulasi).
- Gangguan testis seperti sindrom Kallman.
- Gairah seks rendah (hipogonadisme).
Untuk mengetahui jumlah hormon gonadotropin dalam tubuh, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter dan melakukan tes darah.
Hubungan hormon GnRH dengan kesuburan
Dapat disimpulkan bahwa hormon gonadotropin atau GnRH memiliki peranan besar dalam kesuburan pria maupun wanita. Salah satu perannya adalah menjaga produksi hormon estrogen dan progesteron.
Oleh karena itu, penting untuk menjaga keseimbangan kadar GnRH dalam tubuh.
Langkah mudah untuk menjaga keseimbangan GnRH adalah dengan menerapkan pola hidup sehat, tidur yang cukup, dan menghindari nikotin.
Dengan menjaga keseimbangan hormon gonadotropin dalam tubuh, artinya Anda juga menjaga kesehatan reproduksi.
Anda juga perlu memeriksakan diri ke dokter jika mengalami gejala kekurangan atau kelebihan hormon gonadotropin.
Dengan begitu, dokter bisa menyarankan apakah Anda atau pasangan membutuhkan terapi kesuburan untuk menangani masalah infertilitas.
[embed-health-tool-due-date]