Bagi kebanyakan pasangan, kehamilan merupakan momen yang dinantikan setelah pernikahan. Oleh karena itu, wajar jika mereka mencoba berbagai cara agar cepat hamil.
Meski begitu, perlu diingat bahwa hamil bukan hanya sekedar sering melakukan berbagai intim. Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan supaya cepat hamil? Temukan jawabannya melalui uraian berikut.
Cara cepat hamil yang dapat dilakukan bersama pasangan
Sebagian orang mungkin yang bisa langsung hamil setelah beberapa minggu menikah, tetapi ada pula yang membutuhkan waktu lebih lama meski sudah rutin berhubungan ranjang.
Karena proses kehamilan bukan hanya tentang berhubungan intim, lakukan beberapa cara berikut agar cepat hamil.
1. Lepaskan alat kontrasepsi
![memilih alat kontrasepsi](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2023/11/8bf7b2ad-shutterstock_1266659281-1.jpg)
Jika Anda sebelumnya menggunakan alat kontrasepsi, pastikan Anda sudah melepaskannya ketika sedang mengupayakan kehamilan.
Namun, beberapa alat kontrasepsi, terutama kontrasepsi hormonal, mungkin membutuhkan waktu untuk menstabilkan hormon dalam tubuh sehingga Anda perlu sedikit menunggu.
Sebagai contoh, kehamilan mungkin memakan waktu sekitar 1–3 bulan setelah Anda berhenti minum pil KB kombinasi. Sementara itu, KB suntik Depo-Provera bisa membutuhkan waktu lebih lama.
2. Periksa ke dokter
Sebelum memulai program hamil, usahakan untuk melakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter. Ini berlaku bagi calon ibu maupun ayah.
Pada beberapa kasus, dokter mungkin meminta Anda melakukan tes kesuburan. Dengan begitu, dokter bisa memastikan ada-tidaknya kondisi yang mungkin membuat upaya kehamilan Anda terhambat.
Karena kondisi tertentu, dokter mungkin memberi Anda obat penyubur kandungan untuk melancarkan program kehamilan.
3. Ketahui kapan masa subur
Cara lain yang bisa Anda lakukan agar cepat hamil adalah berhubungan intim di masa subur. Masa subur adalah waktu ketika ovarium berovulasi atau melepaskan sel telur yang siap dibuahi.
Menurut laman National Health Services, pada siklus menstruasi rata-rata 28 hari, masa subur terjadi sekitar 14 hari setelah hari pertama haid terakhir (HPHT). Selain itu, perlu diingat bahwa ovulasi hanya bertahan selama 72 jam.
Berhubungan di luar masa subur memang masih memiliki peluang kehamilan. Akan tetapi, peluangnya jauh lebih kecil dibandingkan saat masa subur.
4. Berhubungan intim secara rutin
Jika terlalu lelah atau tidak menikmatinya saat berhubungan intim setiap hari, Anda bisa melakukannya setiap 2–3 hari. Sperma pun bisa bertahan di dalam rahim sampai lima hari.
Walaupun kebanyakan pasangan memilih berhubungan intim sebelum tidur, Anda bisa mencobanya di pagi hari. Pasalnya, beberapa penelitian menyebutkan bahwa produksi sperma tertinggi berada pada pagi hari.
Selain variasi waktu, Anda bisa mencoba beberapa posisi berhubungan intim agar cepat hamil. Pastikan bahwa posisi tersebut membuat kedua pihak nyaman sehingga aktivitas ranjang tidak terasa penuh tekanan.
5. Jaga kualitas dan kuantitas sperma
Kehamilan bukan hanya tentang sel telur, tetapi juga sperma. Oleh karena itu, Anda bisa melakukan beberapa cara ini untuk meningkatkan kualitas sperma.
- Mengurangi konsumsi alkohol.
- Berhenti merokok.
- Membatasi asupan kafein.
- Menjaga berat badan tetap ideal.
- Mencukupi kebutuhan gizi dengan makanan penyubur sperma, seperti vitamin C, vitamin D, seng, asam folat, dan kalsium.
- Hindari berendam air panas di atas 34,4°C.
6. Belajar mengelola stres
Tanpa disadari, keinginan untuk segera hamil sering kali menimbulkan stres. Padahal, peningkatan hormon kortisol saat stres dipercaya dapat mengganggu proses ovulasi.
Meski awalnya mungkin susah, cobalah mengupayakan kehamilan sambil menikmati kebersamaan bersama pasangan. Selain itu, jangan lupa tetap menjalani berbagai kegiatan yang membuat Anda bahagia.
7. Terapkan pola hidup sehat
Tips lainnya yang penting dilakukan agar cepat hamil adalah menerapkan pola hidup sehat.
Anda bisa memulainya dengan langkah-langkah sederhana, seperti berhenti merokok, tidur cukup, dan mencukupi kebutuhan harian.
Penerapan pola hidup sehat juga bisa meminimalkan risiko berbagai gangguan kesehatan, seperti diabetes, darah tinggi, dan obesitas.
Pria maupun wanita yang mengalami kondisi tersebut mungkin lebih sulit punya momongan.
Cara cepat hamil setelah keguguran
![cepat hamil setelah keguguran](https://cdn.hellosehat.com/wp-content/uploads/2020/07/Dua-Kali-Keguguran-Hamil-Ketiga-Diganggu-Pendarahan-Saya-Dihantui-Keguguran-Berulang.jpg)
Pengalaman keguguran mungkin membuat beberapa wanita khawatir tidak bisa hamil lagi.
Nyatanya, siklus reproduksi akan kembali seperti biasanya setelah keguguran. Artinya, harapan punya anak itu masih bisa diwujudkan.
Akan tetapi, dokter mungkin menyarankan Anda untuk menunggu 1–2 kali periode menstruasi sebelum mengupayakan kehamilan setelah keguguran.
Di samping itu, dokter mungkin meminta Anda menjalani berbagai tips di atas dengan lebih ketat.
Terlepas dari berbagai cara tersebut, kesiapan mental merupakan hal yang harus disiapkan sebelum memutuskan hamil lagi setelah keguguran.
Jika Anda ingin hamil, tetapi merasa kesulitan mengatur ketakutan karena riwayat keguguran, cobalah membicarakannya pada dokter atau psikolog.
Kesimpulan
- Jika sedang mengupayakan kehamilan, pastikan Anda sudah melepas semua jenis alat kontrasepsi sebelum berhubungan ranjang.
- Tidak ada aturan pasti tentang seberapa sering Anda harus berhubungan intim. Akan tetapi, usahakan untuk berhubungan intim selama masa subur.
- Bukan hanya tentang sel telur, kehamilan melibatkan kualitas dan kuantitas sperma. Oleh karena itu, Anda juga harus menjaganya.
- Bagi Anda yang baru saja keguguran, dokter biasanya menyarankan untuk menunggu 1–2 kali periode menstruasi sebelum berupaya hamil lagi.
[embed-health-tool-ovulation]